21 ♚

887 159 8
                                    


╰ BLACK GAME ╮


☏☎


“aku bahkan tidak tahu harus bagaimana,” Jinyoung menghela napas panjang, “hyung, aku tidak tahu..semuanya rumit..”

Jihoon menepuk punggung Jinyoung, “kau punya kami. Kau punya keluargamu disini. Jangan buat kami seperti orang bodoh disini”

Jinyoung tersenyum kecil.
“kalian bisa mati”

Jihoon menggeleng, “aku tidak peduli. Kau tahu benar kita tidak peduli hal itu”

“bukankah kau ingin hidup bebas, hyung?”

“apa artinya hidup jika kalian bahkan tidak bersamaku,” ujar Jihoon menerawang.

“sebegitu berharganya kami?”

“lebih berharga dari bintang yang kau hitung di langit,” kata Jihoon menunjuk ke atas, membayangkan seolah disana terdapat beribu bintang di langit, “dengar, aku sudah menjadikan kalian keluargaku yang berharga. Aku tak akan pernah meninggalkan kalian”

Mungkin semua itu terdengar menggelikan untuk diucapkan seorang Jihoon yang Jinyoung kenal selama ini.

Namun, entah kenapa ia tidak merasakannya.

Ia tahu, hyungnya benar-benar menyayangi mereka semua.

Ia tahu, hyungnya hanya khawatir padanya.

Ia tahu, hyungnya ingin membantunya.

Ia tahu, sangat tahu itu semua.

Jinyoung merasakan hatinya menghangat, “baiklah, aku kalah”

Jihoon yang berada di sebelahnya menoleh.

Pemuda Bae itu terkekeh.

“hyung, ini adalah permintaan terakhirku. Bisakah kalian membantuku?”


Dan Jihoon berada disana, mengangguk dengan yakin.


Meski ia tahu, tak ada jaminan mereka semua akan hidup setelah ini.





“menemukan sesuatu?”

Renjun bertanya pada Jeno.

Namun, Jeno belum menemukan apapun.

Pemuda itu menggeleng, "aku hanya menemukan catatan kesehatan"

Sudah empat jam mereka memutari rumah ini dan mengeledah di setiap sisi rumahnya, tetapi mereka belum menemukan petunjuk apapun.

Rumah yang sudah berdebu dimana-mana pun menyulitkan pergerakan mereka ketika menyisihkan beberapa dokumen yang mungkin bisa berguna.

“RENJUN, JENO!”

Suara itu begitu menggelegar.

BLACK GAME [Wannaone]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang