BLACK GAME [Wannaone]

22♚

╰ BLACK GAME ╮

☎☏

“setelah dari rumah ini kita menuju ke mana?”

Daniel bertanya lagi.

Jeno kini mengemudi mobilnya lagi setelah mereka mendapat beberapa informasi penting.

“ke rumah yang tadi,” kata Renjun masih berkutat dengan nama-nama petinggi perusahaan di hadapannya.

“yang mana?”

“tempat kau dan teman-temanmu masuk tadi,” kata Renjun, “rumah mafia”

“HA?” Daniel melongo, “mau mati?”

Renjun mendesis, “untuk apa kami menemui ajal kami sendiri?”

“masuk rumah mafia sama dengan cari mati” kata Daniel bergidik ngeri, “kau masih waras kan?”

Renjun mengangguk, “itu tempat dimana kita bisa menemukan petunjuk lain”

“oh astaga,” Daniel merasa nyawanya akan melayang sebentar lagi. 

“sudah sampai” kata Jeno langsung bergegas keluar.

“apa-- tunggu-”

“ayo turun,” ucap Renjun tanpa melihat Daniel.

Daniel mengacak surainya frustasi, “astaga, kurasa aku sendiri yang akan mati”

♔

“Jiyeon-hyung suatu ketika pernah datang kepadaku ketika aku sedang bermain,” Jinyoung merasakan wajahnya memanas, “entah kenapa hari itu ia menemuiku dengan sisi lemahnya”

“hyungmu yang berwibawa itu?”

Jinyoung mengangguk, “ya. Hyungku yang selalu tenang dan dapat mengatasi segalanya. Ia sama sekali tak tampak seperti itu”

“sesuatu terjadi?”

Jinyoung mengangguk lagi, “ia tampak rapuh, seolah raganya akan pergi”

.
.
.
.
.

“JINYOUNG!”

Suara itu membuat Bae Jinyoung yang sedang menyusun balok mainannya tersentak kaget.

Ia mendapati kakaknya tengah menuju ke arahnya dengan wajah panik.

Sedetik kemudian Jinyoung merasakan lengan kakaknya melingkari tubuhnya.

Isakan tangis terdengar disana.

Bae Jiyeon langsung mengusap air matanya kasar.

Pemuda itu lalu menelungkupkan kedua tangannya di wajah Jinyoung.

“Jinyoung, jangan katakan apapun setelah ini. Kau bukan adikku, kau sepupuku. Kau akan diasingkan setelah ini, jangan ke ibu, ia sudah terbunuh. Kemungkinan si Pak Tua itu akan membunuhku juga setelah ini”

Ibunya? Ibunya yang cantik dibunuh?

Jinyoung kecil menangis, matanya sudah sembab, “hyung...apa yang terjadi?”