Author Pov
Fiona sudah berada didepan kantor Arvan. Dia menepati janjinya pada nek Sumi.
"Kenapa jantungku???" Fiona merasa gugup setiap bertemu dengan Arvan. Terlebih dia belum memberikan kepastian tentang pernyataan cinta.
"Baiklah, aku harus bisa." ucap Fiona menyemangati dirinya sendiri. Lalu dia masuk kedalam kantor Arvan untuk pertama kalinya.
"Maaf mba kalau ruangan pak Arvan dimana???" tanya Fiona pada seorang resepsionis bernama Ifana."Anda sudah ada janji???" tanya Ifan sambil melirik Fiona dari atas sampai bawah. Fiona yang tau di selidki dia juga mengikuti arah mata Ifana yang menatap penampilannya.
"Maaf mba." Fiona menegur Ifana.
"Akh iya mba tadi belum jawab pertanyaan saya. Apa mba ada janji????""Ooh belum mba." jawab Fiona.
"Kalau begitu maaf mba, kalau belum ada janji tidak bisa bertemu dengannya."
Mendengar ucapan Ifana, Fiona langsung kecewa. Dengan berat hati dia tidak bisa bertemu dengan Arvan. Padahal dia ingin sekali bertemu dengan Arvan.
"Coba saja aku datang dengan status pacar Arvan?? Mungkin aku tinggal telpon Arvan lalu dia akan datang menunggu aku." ucap Fiona dalam hati. Lalu segwra dia menggelengkan kepalanya.
"Akh Fiona bodoh." lalu Fiona berniat pergi dari kantor .
"Fio???!!!!" seseorang memanggil Fiona. Lalu Fiona langsung membalikan badannya.
"Fero???" Fiona langsung berlari kecil dan memeluk Fero.
"Kamu disini Fero?!" tanya Fiona dalam pelukan saudara kembarnya."Selama beberapa bulan aku akan tinggal disini karena ada kerja sama dengan mas Arvan." jawab Fero sambil melepas pelukannya.
"Berarti kita bisa tinggal bersama Fero, aku rindu padamu." Fiona langsung manja pada kembarannya. Karena hanya Fero yang dia punya saat ini setelah orang tuanya meninggal dan Efelyn tinggal di Singapura dengan Henry.
"Kamu engga malu bersikap begini di depan umum?"
Fiona sadar lalu dia melepaskan pelukannya. Meski mereka bersaudara tapi orang awam tidak tau.
"Maaf." Fiona merasa malu.
"Kamu mau bertemu dengan mas Arvan???" tanya Fero.
"Akh apa??" Fiona langsung diam dan mengangguk.Fero menghela nafas dan menatap sekilas pada Ifana yang memperhatikan dia dengan Fiona sejak tadi.
"Kalau mau bertemu Arvan kenapa tidak telpon dia? Pasti kamu tidak di perbolehkan masuk karena tidak ada janji?"
Fiona mengangguk lagi.
"Baiklah ikut aku." Fero langsung menarik tangan Fiona, dia berjalan menuju lift khusus kepala staf.
"Bukannya ini lift buat kepala staf?" tanya Fiona.
"Ternyata kamu tau juga tentang aturan perusahaan, Ayo masuk!" lalu Fiona dan Fero masuk kedalam Lift."Sudah ada jawaban???" tanya Fero setelah berada dalam lift.
Lalu dengan cepat Fiona menggeleng, dia tau kalau Fero menanyakan tentang pernyataan cinta Arvan padanya."Aku juga kalau tidak disuruh neneknya Arvan, aku tidak akan datang kesini."
"Turuti apa kata hatimu Fiona, pilihlah apa yang membuatmu bahagia."
Ting
"Hanya ada satu ruangan disini, nanti kamu akan bertemu dengan sekretaris nya. Bilang saja kamu itu Fiona adiknya Fero, pasti sekretaris langsung memberitahu Arvan good luck." Fero mendorong tubuh Fiona keluar dari lift.
KAMU SEDANG MEMBACA
Romantic Love {Arvan's Story}
Random[Life story from Arvan, New Generation] Arvandy Putra Syazwan, anak tiri dari Gibran Al-Malik Syazwan. Setelah menyelesaikan pendidikannya dia memilih tinggal bersama nenek dari ayah kandungnya. Fiona Navarin, dokter cantik adik dari Efelyn yang...