Author Pov
Fiona duduk sambil melihat arlojinya.
"Udah jam 8 malam kok Arvan belum datang." ucap Fiona sambil terus melihat arlojinya.Sesuai rencana mereka akan jalan-jalan di malioboro menikmati malam minggu di kota Yogjakrta.
Tanpa Fiona sadari di belakang ada seseorang mengendap-endap mendekatinya."FIONAAA!!!!"
Seketika Fiona berjingkrak kaget karena tiba-tiba ada orang yang mengagetkannya.
"Iikhhhhh Arvaaaaaaaan!!!" Fiona kesal dia langsung memukul lengan Arvan."Adaaaw sakit Fio, aduh ampuuun Fio." Arvan meringis karena pukulan Fiona cukup keras.
"Aku engga perduli, kamu bikin aku mau jantungan tau." Fiona berhenti memukuli Arvan, tapi dia langsung duduk membelakangi Arvan.
"Maaf deh maaf, jangan gitu dong senyum nya mana???" arvan kembali menggoda Fiona sambil mencolek lengan Fiona."Apaan sih colek-colek?? Emangnya aku sambel?" Fiona sangat jengkel. Lalu Arvan melakukan hal yang membuat Fiona diam.
"Aku minta maaf Fio." ucap Arvan sambil memeluk Fiona dari belakang. Suasana menjadi sunyi, bahkan perasaan marah yang meledak-ledak kini terasa cair seperti es yang meleleh.
"Ehem, Ar-Arvan a-ap-apa yang kamu lakukan???" ucap Fiona dengan gugup.
"Udah engga marah lagi???" Arvan balik bertanya sambil melepaskan pelukannya dan membalikkan tubuh Fiona."Arvan..."
"Aku mencintaimu Fio." tiba-tiba kalimat itu lolos dari mulut Arvan. Fiona hanya diam terlebih ini terlalu mendadak.
"Aku, a-aku." Fiona merasa gugup dia masih bingung."Tidak usah jawab sekarang Fio, aku hanya ingin mengungkapkan apa yang harusnya aku katakan sejak dulu."
"Apa???"
Melihat sikap Fiona yang terkejut, Arvan hanya tersenyum lalu dia mengacak rambut Fiona.
"Sudahlah, ayo kita cari makan. Aku ingin menghabiskan malam minggu denganmu." Arvan berdiri lalu memberi intruksi supaya Fiona memegang tangannya lalu berdiri."Maafkan aku Arvan, aku masih bingung." ucap Fiona setelah detak jantungnya sudah mulai terkendali.
"Engga apa-apa, Hinata aja sanggup nunggu lama untuk membuka hati Naruto. Masa aku engga bisa nunggu kamu hanya beberapa waktu." Arvan kembali menunjukan senyum manisnya, lalu berjalan sambil menggandeng Fiona.
"Memangnya kamu yakin Naruto akan menikah dengan Hinata?" tanya Fiona.
"Yakin, banyak spoilernya di internet."
"Iya sih, aku juga ingin nanti Hinata menikah dengan Naruto."
Arvan hanya tersenyum dan tidak melepaskan genggaman tangannya.°°°°°
Fiona PovSekitar jam 10 malam aku sampai dirumah di antar Arvan.
"Maaf engga jadi jalan-jalan." ucapnya dengan sesal.
"Engga apa-apa." aku tersenyum supaya dia tidak terus-menerus merasa menyesal."Next time kita pasti jalan-jalan." ucapnya
"Iya." jawabku singkat.
Lalu aku membuka pagar, ketika akan masuk dia menahan pagar dengan tangannya.
"Ada apa???" tanyaku heran."Bisakah kamu menjawabnya jangan lama-lama."
Aku langsung diam, entah kenapa aku merasa ragu. Padahal ini adalah hal yang aku tunggu. Kenapa ucapan Fero seperti ada pengaruhnya buat aku???
"Fio???"
"Akh iya, Arvan aku harus masuk. Engga enak malam-malam diluar, nanti dilihat tetangga."
KAMU SEDANG MEMBACA
Romantic Love {Arvan's Story}
De Todo[Life story from Arvan, New Generation] Arvandy Putra Syazwan, anak tiri dari Gibran Al-Malik Syazwan. Setelah menyelesaikan pendidikannya dia memilih tinggal bersama nenek dari ayah kandungnya. Fiona Navarin, dokter cantik adik dari Efelyn yang...