Romantic Love 15

1.1K 41 0
                                        

Author Pov....

Arvan berdiri didepan mobilnya, dia menunggu Fiona untuk menanyakan semua keadaan.
Tidak lama Fiona keluar dari klinik, dia sedikit terkejut karena Arvan tiba-tiba ada didepan klinik.

"Ar-Arvan?" sapa Fiona dengan gugup.

"Apa kabar Fio?" Arvan menyapa Fiona dengan tatapan menyelidik.
"Tumben kamu kesini?" tanya Fiona
"Kenapa tidak boleh?" tanya Arvan.

Selama beberapa menit mereka terus memberikan pertanyaan tanpa menjawab pertanyaan itu.
"Sudahlah, aku ada urusan sama kamu." Arvan jengah dan akhirnya dia menarik tangan Fiona dan masuk kedalam mobil.

"Jawab yang jujur, apa benar kamu mau pindah tugas ke Jakarta lagi?" pertanyaan Arvan membuat Fiona bungkam.

"Diam? Baiklah, aku tidak tau dimana salahku, aku tidak tau alasan kenapa kamu tidak menghubungiku setelah makan malam itu, dan aku butuh alasan Fio." Arvan mulai mengeluarkan apa yang jadi beban dalam fikirannya.

"Kamu tidak akan paham Ar."

"Bagaimana aku bisa paham sedangkan kamu diam dan tidak memberiku alasan. Sudah aku katakan aku butuh Alasan Fiona." Arvan mulai emosi dia sedikit meninggaikan suaranya.

"Aku bingung Ar." Akhirnya ada jawaban dalam percakapan mereka.
"Bingung kenapa? Juatrubaku yang bingung Fio, kenapa kamu tidak bicara padaku tentang surat perpindahan tugas kamu ke rumah sakit ibu kota?" tanya Arvan mulai melunak ketika melihat ekspresi sedih Fiona tapi tetap sedikit emosi.

"Bisa kerja dirumah sakit besar itu impianku, dan sekarang aku punya kesempatan. Tapi....." ucapan Fiona terhenti. Dia berfikir bagaimana menjelaskan secara detailnya.

"Tapi?" tanya Arvan lagi, dan Fiona kembali diam.
"Kamu tidak mau jauh-jauh dari aku kan?" ucapan Arvan sukses membuat Fiona terkejut, dan kini Fiona melihat ekspresi Arvan yang jahil karena di tersenyum jahil.

"Aku tidak masalah Fiona sayang, kamu di Jakarta aku di Jogja. Dulu saja kita berbeda negara Fio." Arvan langsung memeluk Fiona.

Fiona masih bingung, bukan! Bukan masalah jarak Arvan di Jogja dan dia di Jakarta. Tapi apa dia bisa tahan ketika dia jauh dengan Arvan sedangkan Rein dekat dengan Arvan?

"Aku juga masih bingung." ucap Fiona dalam pelukan Arvan.
"Hmmm, nanti kita bahas soal itu. Jadi ini alasan kamu selama ini mendiami aku tanpa ada kabar sedikitpun?" lagi-lagi Arvan bertanya.

Fiona hanya mengangguk dalam pelukan Arvan, karena bukan itu alasan yang sebenarnya. Dia takut kalau Arvan direbut Rein, tapi ucapan Rein masih terngiang-ngiang di kepalanya.

"Tapi pada dasarnya kalian ada dukungan keluargaku. Aku tidak akan bahas masalah jasa keluargaku kalau kak Fio mau melepaskan kak Arvan buatku."

Seketika Fiona mempererat pelukannya. "Arvan miliku, dia adalah miliku. Apa aku sanggup menerima jika suatu hari ada seseorang memiliki Arvan selain aku?"

"Aku mencintaimu Arvan."

++++++++++++++++++++++++++

Fiona sudah berada di kamarnya, dia langsung menyimpan tas slempang nya di sembarang tempat dan dia langsung tidur di ranjang medium size.

"Apa aku harus ngalah?" ucap Fiona, lalu dia menarik nafas mencoba menetralkan hati dan fikirannya.

"Turuti apa kata hatimu Fiona, pilihlah apa yang membuatmu bahagia."

Romantic Love {Arvan's Story}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang