Author Pov
Rein sudah berada di Yogja, dia berencana akan memberikan kejutan pada Arvan kalau dia akan tinggal di Yogja selama dia kuliah disana. Dengan senyum yang dia keluarkan terlihat kalau dia sangat bahagia karena bisa berdekatan dengan orang yang paling dia cintai sebagai lelaki bukan yang dia cintai sebagai kakak sepupu.
"akhirnya aku sampai juga." ucap Rein dengan lega karena dia sengaja datang tanpa di antar kedua orang tuanya. Dia berniat ingin mandiri, supaya mamah nya tidak menyesal mengizinkan dia kuliah di luar kota.
"tunggu? alamat kak Arvan di jalan...." Rein membaca sms dari Fero mengenai alamat lengkap Arvan di Yogja.
"oh ya, kalau begitu dari sini naik taksi aja biar langsung ke tempat tujuan." dengan susah payah Rein membawa kopernya lalu dia ingat kalau Arvan masih kerja sedangkan dia tidak mau dirumah neneknya berdua saja dengan neneknya. Entah kenapa dia tidak merasa nyaman dengan nek Sumi yang merupakan nenek Arvan.
"lebih baik aku ke Hotel aja dulu, nanti bisa aku bilang ke kak Arvan tentang kedatanganku kesini." keputusan Rein sudah bulat kalau dia akan pergi ke hotel terlebih dahulu.
++++++++++++++++++++++++++++
Sedangkan di tempat lain Fero hanya diam memandang kosong layar komputernya. Fikirannya sedang jauh menerawang entah seberapa jauh.
"Apa yang harus aku lakukan???" ucapnya dalam hati.Ada rasa bingung yang luar biasa di wajahnya.
"Sedang ngelamunin siapa???" tanya Arvan, Fero terkejut seketika."Tidak." jawab Fero sambil memalingkan wajahnya.
Arvan tersenyum karena sifatnya hampir sama dengan Fiona, jika berbohong dia akan memalingkan wajah."Udah jangan disembunyiin, keliatan kamu itu sedang bohong." ucap Arvan lalu akhirnya Fero pasrah karena ketahuan dia berbohong. Percuma menutupi dari Arvan, pikirnya.
"Mas tau Rein ke Yogya???" tanya Fero. Seketika Arvan bingung dia berhenti memeriksa laporan keuangan bulan kemarin.
"Dia liburan kesini???" tanya Arvan.
"Tanyain aja sama orangnya, oh ya tanda tangan ini." Fero memberikan sebuah berkas yang harus di tanda tangani Arvan."Baiklah, thanks Fer." senyum Arvan kembali merekah. Fero langsung kembali, ketika akan membuka pintu dia langsung berbalik dan bertanya.
"Mas, apa mas benar tulus mencintai Fiona???""Tentu saja Fer, kamu kira aku menyukai Fiona baru kali ini??? Kenapa kamu tanya seperti itu???"
"Tidak mas, makasih." lalu Fero keluar dari ruangan Arvan.
Arvan menggelengkan kepalanya, lalu dia mengambil ponselnya berniat menelpon Fiona, tapi pintu ruangan Arvan ada yang mengetuk.
"Masuk." titah Arvan.
Lalu seorang gadis cantik dengan rambut yang terurai datang dengan senyum yang bahagia.
"Kakaaaaaaaaak." teriak Rein.
Arvan terkejut terlebih Rein memeluk Arvan seketika."Rein, kamu disini??" tanya Arvan dengan konyolnya, padahal dia tau dari Fero kalau Rein di Yogja.
"Surprise!!!" ucap Rein dengan bangga.
Sedangkan Arvan masih terkejut, entah apa yang dia rasakan karena kedatangan Rein ke Yogja membuat perasaannya aneh.+++++++++++++++++++++++++++
Fiona Pov
"Terimakasih bu semoga lekas sembuh." ucapku dengan ramah pada pasienku yang baru saja aku periksa.
Fiuuuuuh, aku rindu Arvan terlebih sejak kami resmi berpacaran dia selalu datang menjemputku padahal aku tau dia juga sangat capek.
Aih??? Arvan telpon?? Kita memang satu hati, aku sedang memikirkannya dan dia langsung telpon. Aku langsung menggeser tombol hijau dan...
KAMU SEDANG MEMBACA
Romantic Love {Arvan's Story}
De Todo[Life story from Arvan, New Generation] Arvandy Putra Syazwan, anak tiri dari Gibran Al-Malik Syazwan. Setelah menyelesaikan pendidikannya dia memilih tinggal bersama nenek dari ayah kandungnya. Fiona Navarin, dokter cantik adik dari Efelyn yang...