Author Pov....
Rein mendengar percakapan Arvan dan Fiona di telpon.
"Kenapa kak Fio seperti menantang padaku?" entah kenapa ada perasaan sakit.
Disisi lain dia harus mengalah, tapi disisi lain dia ingin mencoba mengungkapkan kalau dia sangat mencintai Arvan."Apa yang kamu lakukan Rein?" tanya Nek Sumi, seketika Rein terkejut.
"Akh Nenek bikin aku kaget aja." Rein langsung salah tingkah.
"Boleh nenek bicara sebentar?" Rein merasa aneh tapi dia mengangguk karena tidak enak pada Nek Sumi."Nenek mau tanya, Rein memandang Arvan itu sebagai apa?"
Deg
Rein langsung terdiam kali ini dia bingung mau menjawab apa.
"Ma-maksud Nenek?" Rein balik bertanya.
"Kok malah balik bertanya?" mendengar ucapan Nek Sumi, Rein kembali bungkam."Kamu anak yang baik Rein, tapi jangan sampai karena perasaanmu itu merubah kebaikan yang ada dalam dirimu." Nek Sumi langsung pergi sedangkan Rein masih mencerna apa yang di ucapkan Nek Sumi.
"Apa nenek tau aku suka sama kak Arvan?"
###################
Arvan mondar-mandir, dia menunggu Fiona.
"Kenapa Fiona belum dateng juga?" lalu suara klakson mobil terdengar dan Arvan langsung kegirangan."Itu Fiona?" Arvan langsung berlari kecil dan membuka gerbang.
"Hy mas Arvan?" sapa Fero ketika keluar dari mobil, lalu Fero membuka pintu mobil belakang."Fero?" Arvan heran karena yang datang bukan Fiona melainkan Fero.
"Arvaaan." Fiona keluar dari mobil dengan sumringah.
Arvan heran dengan perubahan sikap Fiona yang secara terang-terangan."Nenek mana? Aku mau minta izin acak-acak dapurnya." ucap Fiona yang langsung menggandeng lengan Arvan. Karena masih syok Arvan hanya menunjuk kedalam rumah yang berarti nek Sumi ada didalam.
"Oke, Fero bantuin bawa bahan makanan ya?" pinta Fiona dan Fero hanya menurut.
"Fer, Fio kenapa?" tanya Arvan, lalu Fero hanya mengangkat bahunya dan dia berjalan masuk kedalam rumah.
&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&
"Tumben pengen makan siang disini?" tanya Rein tiba-tiba. Fiona tidak mau membalas perkataan Rein dia lebih fokus memotong wortel.
"Takut kak Arvan aku rebut? Hmmm tapi memang akan aku rebut. Lagipula tiap hari kita ketemu."Fiona langsung berhenti memotong wortel. Dia langsung menatap Rein dengan raut menahan amarah.
"Rein, aku tidak paham kenapa kamu bisa seperti ini? Ini obsesi Rein bukan cinta." Fiona berusaha membuka matahati Rein. Dia ingat ucapan Fero, Rein tidak bisa di cegah jika kita bersikap sama maka Rein akan nekat.
"Ini cinta kak Fio, lagipula aku yakin kak Arvan akan jadi milikku pada akhirnya?" Rein terlihat percaya diri.
"Lalu apa keluarga mu akan setuju? Aku tau Arvan tidak ada hubungan darah denganmu, tapi aunty Dea menyayangi Arvan seperti putranya. Mana mungkin dia bisa terima kalau kamu mencintai Arvan." Rein terlihat geram mendengar ucapan Fiona."Aku tidak perduli, aku akan tetap merebut kak Arvan dari kak Fio."
"Silahkan kalau bisa?" tantang Fiona pada Rein.
"Sepertinya kakak memulai genderang perang denganku?" ucap Rein dengan angkuh.
"Maaf Rein, aku tidak mau begitu saja melepaskan Arvan pada orang lain termasuk kamu. Bukannya sombong, hanya Arvan memilihku karena dia mencintaiku." jawab Fiona dengan tegas dan penuh rasa percaya diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Romantic Love {Arvan's Story}
De Todo[Life story from Arvan, New Generation] Arvandy Putra Syazwan, anak tiri dari Gibran Al-Malik Syazwan. Setelah menyelesaikan pendidikannya dia memilih tinggal bersama nenek dari ayah kandungnya. Fiona Navarin, dokter cantik adik dari Efelyn yang...