-Kedatangan Cowok Berhati Dingin-

434 153 143
                                    

ADRIEL-VAIRA-GERREL

- Dia Adriel Benedit. Panggilannya Adriel. Wajahnya menawan namun tanpa ekspresi. Cowok itu terkesan dingin layaknya es. Dia tak banyak berucap, namun saat kalimat terlontar dari mulunya, ia seperti belati yang terasah berpuluh kali. Namun satu yang membuatnya menarik. Karena dia kaku dan manis saat tersenyum. -

Pak Lukas berdeham sekali. "Selamat pagi semuanya"

"Pagi pak." Serentak seluruh murid dalam kelas menjawab.

"Hari ini, kalian akan menemui seorang teman baru kalian." Pak Lukas mengangguk sambil melirik keluar pintu kelas. Seorang cowok berjalan masuk lalu menghampiri Pak Lukas dan berdiri di sampingnya.

"Kamu perkenalkan diri dulu, setelah itu kamu boleh memilih tempat duduk."

Seluruh pasang mata kemudian menatap cowok dengan rambut urak-urakan itu. Tak terkecuali manik mata Vaira yang memperhatikan lekat-lekat dari atas sampai bawah. Cowok itu menggunakan anting hitam kecil pada telinga kirinya, gelang hitam tipis melingkar sempurna, kontras dengan warna kulit di pergelangan tangannya dengan baju seragam tidak disisip separuh. Sementara wajahnya,...

Tampan. Desir Vaira dalam hati. Cowok itu seperti oppa-oppa Korea. Namun wajahnya lebih ke western mungkin.

Rahangnya yang tegas dengan manik mata coklat gelap pekat, dan rambutnya yang sedikit acak-acakan menambah kadar ketampanan cowok ini di mata Vaira.

Rahangnya yang tegas dengan manik mata coklat gelap pekat, dan rambutnya yang sedikit acak-acakan menambah kadar ketampanan cowok ini di mata Vaira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Perkenalkan, nama saya Adriel. Saya baru datang hari ini, karena ada beberapa kendala. Saya berharap dua semester saya di sekolah ini bisa saya pergunakan sebaik mungkin, tanpa ada kendala dari teman-teman semua. Dan satu hal lagi, saya lebih suka bekerja sendiri daripada berkelompok. Pada intinya individulitas saya lebih tinggi."

Adriel, begitu panggilannya, menatap datar kepada semua orang di dalam kelas tanpa ekspresi apapun di wajahnya. Pak Lukas berdeham kecil menanggapi kalimat yang diucapkan Adriel.

Sok keren. Para cowok dalam kelas menaikkan alisnya serempak

Dia...dingin. Desir seluruh cewek di dalam hati kompak. (What the- kenapa bisa samaan ya?)

"Dan sekarang, kamu bisa memilih tempat duduk. Oh sebentar, kamu rapihkan dulu seragam kamu. Setelah itu, silahkan." Pak Lukas menunjuk dua bangku kosong yang tersisa di kelas.

Dengan cepat, Adriel menyapukan pandangannya sambil merapihkan beberapa bagian seragamnya yang belum di sisip. Entah yang mana yang akan dipilihnya, kursi di pojok depan atau kursi barisan paling belakang.

"Demi dewa Neptunus yang pindah dari Bikini bottom ke Arab! Oh my, dia ganteng banget!" Seorang cewek di kelas berseru.

Vaira menarik napas panjang lalu menghembuskannya.

Adriel Vaira GerrelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang