Adriel Vaira Gerrel
Yuk sebelum baca Vote dulu! komen juga ya ^^
😎
Gerrel menatap Vaira lama sekali, namun Vaira bahkan tidak sekalipun menoleh untuk melihat balik Gerrel. Mereka berdua sedang berada di UKS sekolah. Entah kenapa kalau berkaitan dengan Gerrel, Vaira akan terus berurusan dengan UKS.
"Vaira,"
"Gerrel,"
Keduanya sama-sama berucap dan akhirnya malah membuat keduanya merasa canggung satu sama lain.
"Lo dulu," Ucap Gerrel.
"Gerrel dulu," Kata Vaira.
Gerrel menghembuskan napasnya pelan. Cowok itu berusaha menahan perih di ujung bibirnya yang telah sobek. Lukanya diberi alkohol tadi.
"Gue, argh-" Gerrel merapatkan kembali ujung bibirnya. Dia tidak dapat membuka mulutnya lebar-lebar.
Vaira langsung panik dan meloncat dari posisi duduknya. Vaira menghampiri Gerrel karena merasa khawatir. "Gerrel nggak apa-apa?"
Gerrel terpejam beberapa saat, membiarkan Vaira menatap setiap inci wajahnya dengan waktu lama.
"Ganteng gak gue?" Gerrel membuka mata diikuti senyum miring. Sepertinya otak Gerrel sedang bergeser sedikit dari tempatnya.
Sementara Vaira hanya diam. Vaira tidak menjawab atau bahkan sekedar mengedipkan matanya. Gerrel jadi bingung sendiri.
Gerrel memundurkan kepalanya ke belakang. "Lo-lo kenapa?"
Vaira mengendurkan alisnya keatas dan membuat mata memelas. "Gerrel," gadis itu menahan kalimatnya. "Udah gila ya? Lebam-lebam gitu ngaku ganteng?"
Gerrel secara otomatis mengerjapkan matanya beberapa kali. Vaira menjauhkan dirinya dari hadapan Gerrel dan kembali duduk di kursinya. Gadis itu masih belum memafkan Gerrel. Ia sudah bertekad untuk menghindari Gerrel beberapa hari ini.
"Vaira," Gerrel memanggil. Cowok itu ingin memastikan satu, dua hal.
Vaira menoleh sebagai responnya terhadap Gerrel.
"Lo kesini bentar."
Vaira menggelengkan kepalannya pelan. Ia tobat jika Gerrel mau mengutarakan gombalan lagi. "Gak."
Gerrel mendengus membuat wajah kusut. "Bentar aja."
Akhirnya Vaira mendengus pasrah, mengikuti kemauan Gerrel berkat wajah kusut Gerrel dan mata seperti berkata 'gue gak bakal gombal lagi.'
Gerrel memperbaiki posisinya dan menghadap kearah Vaira, melihat pipi Vaira yang sedikit memerah. "Udah dikasih obat?"
Vaira mengangguk. "Udah, dikasih minyak."
"Sama siapa?"
"Tadi sama teman. Tapi gak kenal siapa."
"Teman yang mana? cowok?"
"Cewek."
"Lo masih marah sama gue?"
"Dikit."
"Kenapa?"
"Gerrel ternyata beneran playboy." Jawab Vaira jujur. Walau ia sadar ia tidak punya hak untuk mengatur apalagi mencampuri persoalan Gerrel.
"Oke." Gerrel mengangguk, berusaha menjawab dengan jujur perkataan Vaira.
"Gerrel suka mainin perasaan cewek. Padahal kan, cewek gampang baper."
Gerrel tersenyum samar. Vaira persis mengungkapkan isi hati seperti seseorang yang dulu Gerrel anggap istimewa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adriel Vaira Gerrel
Teen FictionAdriel -> Cowok cool dengan sejuta kata belati dari bibirnya. Gerrel -> Si cogan viral, pindahan sekolah luar. Vaira -> Si cewek polos yang imut benget. Kalau ibaratnya, Adriel kayak cowok dingin yang kaku banget, sementara Gerrel, playbo...