ADRIEL-VAIRA-GERREL
(Revisi)
Gadis itu bertemu dia tanpa sengaja
Hari ini waktu istirahat lebih awal. Guru pelajaran mereka memberikan freetime kepada Vaira dan teman-temannya."Lo disini aja dulu, gue yang ke kantin. Nitip apa?" tawar Ayu pada Vaira. Dia tahu, kalau sekarang Vaira berusaha terlihat kuat walau sebenarnya ia sangat rapuh.
Vaira mengulum sebentar senyumnya. "Enggak apa-apa kok, gue ikut. Sekalian refreshing mata. Ntar tambah sipit lagi nih gue, kalau liatin papan tulis terus" Tawa Vaira diakhir kalimatnya.
Ayu menatap Vaira penuh arti. Gadis di depan ini adalah anak TK yang berseragam SMA.
Gue tahu kok Va, lo masih trauma. Maaf, gue ngga ada untuk lo waktu itu, Desir Ayu dalam hati.
"Beneran gak apa-apa?" Ayu meyakinkan sekali lagi. Vaira mengangguk sambil tersenyum.
"Yaudah kalau gitu. Ayok," Ajak Ayu.
Kini kantin dipenuhi oleh berbagai spesies manusia. Ternyata ada murid freetime gadungan di sini juga. Mulai dari adik kelas yang datang ke kantin buat caper sama kakak kelas, nonkrong makan didekat kantor kepsek biar kebagian wi-fi sekolah, ngomongin episode terakhir sinetron Indosiar, dan yang paling banyak adalah manusia lapar kayak nggak makan seminggu yang datang ke kantin sambil melepaskan penat dari pelajaran yang ribet.
Mata Ayu langsung menyorot gerombolan Lucida yang berada tepat di tengah kantin setelah mereka tiba disana.
Dasar gerombolan nenek lampir!
Vaira mendorong tubuh Ayu perlahan dari belakang. "Lo ngapain berhenti di situ Yu?"
"Oh, nggak kok. Coba lo kesini bentar deh," Ayu bermaksud untuk menghalangi Vaira agar tidak melihat kelompok Lucida.
"Kenapa emangnya?" Vaira keluar dari barisan.
"Kita ke luar aja deh, ke tempat bakso kang Sujiman. Gue pengen banget deh makan bakso. Barangkali gue ngidam nih." Ayu merajuk sambil menarik-narik tangan Vaira seperti anak kecil.
"Dasar Ayu, ngidam lo bikin repot tahu. Yaudah yuk," Vaira merangkul Ayu keluar menuju lobby. Ketika berjalan keluar dari lobby, seorang cewek menabrak tubuh Vaira sehingga susu coklat yang dipegangnya tumpah dan menodai baju seragam Vaira.
"Duh, sorry gue nggak sengaja, sorry yah." Cewek itu berbicara dengan logat inggris yang dibuat-buat.
Ayu menatap tajam kearah gadis tersebut. Itu Gisel, ketua Q-Lovers!
"Oh, iya kak. Nggak apa-apa. Lagian aku juga kok yang nggak hati-hati." Vaira tersenyum lalu membersihkan bagian bajunya yang terkena noda dengan tisu. Gisel tersenyum sinis sambil berlalu dengan angkuh.
Dia sengaja. Perempuan brengsek!
Ayu bermaksud untuk mengejar cewek itu, namun Vaira menahan tangannya.
"Mau kemana? Katanya lo mau makan baksonya kang Sujiman,"
"O-oh, iya ya, yuk" Ayu mengurungkan niatnya. "Awas aja tuh cewek." Kata Ayu pelan tanpa bisa didengar Vaira.
Entah kebetulan atau sengaja, Vaira melihat Qatar dan teman-temannya sedang makan disana. Berbeda dengan sebelumnya, Vaira merasakan jantungnya bekerja tidak normal saat matanya menangkap senyum Qatar yang manis itu. Sudah dua kali ia melihat senyum cowok itu. Menawan memang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adriel Vaira Gerrel
Teen FictionAdriel -> Cowok cool dengan sejuta kata belati dari bibirnya. Gerrel -> Si cogan viral, pindahan sekolah luar. Vaira -> Si cewek polos yang imut benget. Kalau ibaratnya, Adriel kayak cowok dingin yang kaku banget, sementara Gerrel, playbo...