ADRIEL- VAIRA -GERREL
(Revisi)
Seorang gadis mengarahkan kedua netranya pada tepi tirai di dapur. Pikirannya belabuh pada satu hal.
P-A-C-A-R-A-N.
Satu kata itu kadang terlintas begitu saja. Ia bahkan baru 16 tahun. Terlalu dini untuk pacaran? Mungkin iya. Mungkin juga tidak.
"Ma, teman-teman dikelas banyak yang sudah punya pacar. Emang apa untungnya?" tanya gadis berseragam SMA yang duduk di kursi dapur.
"Palingan cuma untuk pamer ke temen-temen lain kan." Ucap ibunya sambil tersenyum geli. Wanita berumur 30 tahunan itu senang menggoda putri sematawayangnya.
Gadis itu mengulumkan bibirnya ke luar. "Oh."
Ia kemudian melahap dengan baik roti selai yang ada di atas piring. Biasanya kalau sarapan, gadis bernama lengkap Vaira Naila Devirina ini akan tidak sengaja mencecerkan selai di lantai atau mengotori baju seragamnya dengan susu. Walau gadis ini berumur 16 tahun, tapi kelakuannya masih sama dengan anak kelas enam SD.
"Mama kapan pacarannya sama papa?" Gadis itu bertanya lagi. Ia mengibaskan kedua tangannya untuk membersihkan remah-remah roti.
Ibunya tahu bahwa putrinya ini masih sama dengan yang dulu. Selalu lembut dan ceria. Anaknya itu adalah gadis lugu yang manja. Namun bedanya sekarang, tingginya badannya saja yang berubah. Semoga hatinya tidak.
"Waktu kuliah. Papa datang ke kelas mama waktu mama ulang tahun, terus dikasih kado sama surat." Jelas ibunya sambil tersenyum merekah waktu mengingat ulang kenangan manis dari papa.
"Waktu kuliah ya?"Desirnya dalam hati.
Mungkin gadis itu saja yang terlalu kecil mentalnya. Atau orang-orang saja yang terlalu berani? Bukankah ketika kamu mencintai seseorang, di saat yang sama kamu membiarkan orang itu dapat dengan mudah melukai hatimu?
***
"Dasar cowok jahat!" Tangis Vaira pecah.
Ayu menggelengkan kepalanya. "Udah-udah. Toh emang ceweknya yang terlalu bego. Udah tahu doinya suka sama yang lain, dia malah mempertahankan perasaannya."
"Nggak bisa gitu dong Yu. Emang perasaan bisa dipaksain?"
"Yaudah kalau gak bisa ngeraih. Daripada sesakit itu nanti?"
"Jahat Yu. Ayu jahat. Masa lo dukung cowok itu.." Vaira menghirup dalam-dalam, memberi udara pada rongga dadanya yang sedari tadi sesak karena menangis. "Hua!" Tangisnya bertambah keras.
Hari ini langit mendung. Vaira menatap tetesan tangis awan di balik jendela kamarnya. Ia sering melihat adegan-adegan saat hujan seperti ini di film-film. Terutama scene (*bagian alur film) di drama-drama Korea. Seorang cowok akan berlari mengejar si tokoh cewek kemudian melindungi kepala cewek tersebut agar terhindar dari rintik hujan. Ia akan menggunakan payung atau yang paling sering adalah dengan menggunakan jaket cowok itu sendiri.
"Va," Panggil Ayu pelan. Ia menyelimuti badannya dengan selimut milik Vaira yang berada diatas kasur. Vaira tidak menjawab. Kebiasaan. Vaira tak akan menanggapi jika sedang melamun.
"Woy!" Ayu melemparkan sebuah penghapus yang tepat mengenai bahu Vaira. Vaira berbalik. Ia mengerjapkan mata sekali.
Apa?
Seakan bisa mengetahui arti tatapan Vaira, Ayu menggerlingkan matanya malas.
"Jangan suka melamun. Gak baik." Ucap Ayu sambil beralih menatap lemari baju Vaira.
"Iya." Satu jawaban Vaira sambil mengangguk. Vaira bangkit dari tempat duduknya dan beralih mengambil sebuah novel. Gadis itu beberapa kali mebolak-balikan halaman buku kemudian menegakkan lehernya.
"Semua cowok itu jahat ya, Yu?" Tanya Vaira mengerlingkan matanya, mengarah pada Ayu.
"Ha?"
"Iya, kan. Selalu yang bias ague temui, cowok itu gak bisa menghargai perasaan cewek yang menyukai dia tapi dia gak suka sama cewek itu."
"Enggak juga. Itu mah, pilihan cerita yang lo baca aja. Masih ada kok cowok yang baik." Ungkap Ayu sambil mengangguk.
Vaira berdiri, menyimpan novel yang tadi ia baca. Ia beeralih pada monitor laptop dan memasukan sebuah CD Drakor. Ayu yang melihat Vaira memutarkan sebuah drama Korea baru, langsung ikut mengambil tempat di samping Vaira.
Semua yang kamu lakukan menyakitiku. Aku tetap ingin bertahan saat dengan hanya melihatmu tersenyum. Sering kamu membuatku menangis dan tidak mengatakan apapun. Namun rasa sakit itu tak sebanding dengan cintaku yang tulus padamu.
Tolong jangan pergi. Hanya, berikan waktu sebentar buatku untuk bertahan dengan rasa sepihak ini. Aku hanya perlu kamu di sisiku. Aku sudah berusaha mengatakan beribu kali, aku hanya perlu kamu. Namun, tak pernah sekali pun kamu peduli dan berbalik. Tak adakah sedikit pun rasa untukku?
Semua menyuruhku untuk menyerah. Namun aku tetap bertahan dengan egoku, bahwa ada secuil harapan dimana kamu akan menyukaiku seiring waktu. Kamu boleh menjadikanku jaminan dan aku akan tetap setia. Aku hanya perlu kamu. Hanya kamu. Hujan ini adalah melodiku dan kamu. Hujan begitu deras, menyamarkan isakan kecil dari hatiku yang paling dalam. Itu membuatku teringat akan kamu yang dulu.
Katakan kepadaku, kenapa tak bisa mencintaiku? Aku hanya pemendam rasa yang baik. Aku hanya pemilik rasa yang kurang beruntung. Aku hanya akan terus memendam sampai rasa itu menguap, seberapa lama pun waktu yang ia butuhkan.
Tulisan terjemahan dari drama Korea itu berhasil membuat kedua cewek yang membacanya langsung mewek seketika. Mereka menitikan air mata berulang kali saat adegan demi adegan diputar.
"Dasar..cengeng" Ejek Ayu padahal ia masih mengusap kedua matanya pelan.
"Dasar..sok tegar." Timpal Vaira dengan deraian air mata yang terus menggenang.
Ayu tembem jpg.
Semua hanya skenario sutradara. Begitu pula kisah cinta lain diluar sana. Semuanya hanya skenario yang diciptakan Tuhan untuk membuat segelintir makna hidup bagi setiap manusia. Andai kita bisa memilih skenario yang cocok untuk kita, maka semuanya akan menjadi egois. Kita mengaharuskan perasaan seseorang yang kita sukai untuk menyukai kita, tanpa mau mengerti kalau ia juga punya hak untuk menyukai orang lain selain kita.
Updatee revisi oy~ Beda banget sama yang pertama :"
Terimakasih untuk dukungannya. Maaf karena lama banget udah gak update.
Doakan saja supaya AVG bisa terus update,... aminn.
LANJUT KE PART BERIKUTNYA YA,
KAMU SEDANG MEMBACA
Adriel Vaira Gerrel
Novela JuvenilAdriel -> Cowok cool dengan sejuta kata belati dari bibirnya. Gerrel -> Si cogan viral, pindahan sekolah luar. Vaira -> Si cewek polos yang imut benget. Kalau ibaratnya, Adriel kayak cowok dingin yang kaku banget, sementara Gerrel, playbo...