5

156 23 2
                                    

07.30 pm

Vania dengan serius menonton acara kesukaannya yaitu Spongebob Squerpants di channel Nicklodeon, disamping itu terlihat beberapa bungkus coklat yang bertebaran dilantai. Memang terlihat seperti anak kecil, tetapi itulah Vania. Sesekali, dirinya tertawa lalu memakan coklatnya.

Hingga terdengar suara bel membuat dirinya menggerutu karena merasa terganggu. 

Ting Nong..

"Ck, ngeganggu aja !! Bodo amat lah,"seru Vania tidak peduli yang berujung melanjutkan tontonannya, tanpa melihat orang yang sedang menunggunya diluar.

Ting Nong.. Ting Nong.. ... Ting Nong.. Ting Ting Nong Nong (oke terakhir gak jelas)

"Ck.. Kampret.. IYA IYA BENTAR !!" Vania pun terpaksa beranjak ke arah pintu.

Ceklek. Seeet.

Suara pintu terdengar, Vania melihat sepasang sepatu pentofel didepan pintunya. Vania melanjutkan penglihatannya hingga sampai menatap sepasang mata yang menatapnya dengan datar dan alis yang sebelah terangkat. Vania terkejut dibuatnya.

"RION ?!"teriak Vania terkejut. Bagaimana tidak terkejut ? Ketika mendapati kekasihnya memakai sebuah kemeja putih dengan dasi dan tubuhnya dibaluti jas, terlihat formal dan wah. Ditambah rambut Rion yang berantakkan, sangatlah perfect.

Rion kok ganteng yah malem ini ? batin Vania terperangah.

Rion menahan kekehan gelinya mendapati Vania yang cengo karena penampilannya, dirinya ingin sekali mencubit kedua pipi Vania dengan gemas. Namun, ia tepis keinginannya itu sebab ada sebuah kejadian yang harus ia ceritakan oleh Vania. Rion pun menarik Vania untuk masuk kedalam.

Vania menyeringit heran. "Kamu kenapa Rion ?"tanya Vania. 

"Orangtua kamu mana ?" Bukannya menjawab, alih-alih Rion bertanya. Vania berdecak kesal.

"Orangtua aku lagi kencan,"jawab Vania dengan ketus. Rion menatap Vania dengan serius, mencari sebuah jawaban didalam kedua mata Vania. Vania yang ditatap serius hanya memutarkan kedua bola matanya.

"Kamu gak percaya amat sama aku !"seru Vania.

"Biarin. Kamu kadang bohong." Vania melebarkan matanya tidak terima. Ketika dirinya ingin memprotes, ucapan Rion membuat Vania bingung.

"Kamu ganti baju sekarang,"titah Rion

"Hah ? Ngapain ? Buat apa ? Emang kita mau kemana ? Duh, aku mager. Aku males.." bibir Vania langsung dibekep oleh tangan Rion.

"Bawel. Ganti baju. Cepet." titah Rion yang tidak menerima penolakan. Vania berdecak kesal, ia pun menepis tangan Rion dan langsung meninggalkan Rion diruang tamu sendirian.

Vania pun ke kamar dengan perasaan kesal. Setelah Rion melihat Vania ke kamar, Rion menjatuhkan dirinya ke sofa dengan perasaan campur aduk. Rion mendongak dan memijit keningnya yang pusing. Ia bingung harus bagaimana, mendapati kejadian tadi sore.

Flashback

"Assalamu 'alaikum,"salam Rion.

"Wa'alaikum salaam. Rion !! Ya ampun mama kangen banget sama kamu sayang !!" seru seorang wanita yang disebut mama itu dan langsung memeluk Rion dengan erat. Rion yang tidak siap mendapatkan pelukan itu hanya terdiam kaku. Ia bingung harus bagaimana. Pasalnya dia memiliki keluarga yang tidak seperti keluarga lainnya. Jika disebut anak Broken Home, itu hampir. Tetapi, jika disebut anak yang memiliki keluarga normal. Ia pun ragu. Keluarganya, lebih tepatnya kedua orang tuanya sudah tidak mencintai lagi. Bahkan ayah dan ibunya pisah kamar, sejak ia kecil dan terkadang juga ayahnya tidak tinggal dirumahnya ataupun ibunya. Sehingga Rion hidup tanpa kasih sayang orang tuanya. Terkadang juga, jika ibunya datang ke rumah, ia suka membawa seorang laki-laki begitu pula dengan ayahnya dan jika ibunya atau ayahnya bersikap sangat manis didepannya tandanya kedua orang tuanya butuh bantuan ia. Seperti halnya ini.

DIFFERENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang