4

220 24 8
                                    

"HAAH.. Cape,"keluh Vania sesampai dirumahnya dengan keringat yang masih bercucuran. Vania menghempaskan dirinya ke arah sofa, diikuti Rion.

Mereka pun terdiam cukup lama, hingga Vania tidak tahan karena keterdiaman ini.

"Kamu kenapa sih Yon ?"tanya Vania langsung.

"Hm."

"Ngilang gitu aja ? Gak ngasih kabar aku ?!"

"Hm."

"Rion !! Aku lagi nanya !!"

"Aku tau."

"Yah jawab dong !!"

"Udah tadi."

"Jawab apaan kamu ?!"

"Jangan pura-pura bodoh Van."

Vania berdecak menahan kesal. "Ck. Ganti topik ! Kok bisa dikejar banci ?"

"Bisain."

"Ish.. Tapi kenapa ?"

"Hm."

"Rion ! Itu bukan sebuah jawaban !!"kesal Vania.

"Hm."

"Rion, kamu kenapa sih ?! Pertanyaan aku kok nggak ada yang dijawab bener semua sama kamu ?!"

"Udah tadi."

"ISH ! Kamu marah ?!"kesal Vania.

"Hm."

"Salah aku apaan ?"

"Banyak."

"Ish, kamu tuh ngeselin !!"

"Emang."

Vania berkacak pinggang. "Ya udah ah ! Ngeliat kamu ngeselin begini, bikin aku laper !!" ucap Vania beranjak bangun.

Namun, tiba-tiba sebuah tangan menggapai tangan Vania, menariknya kembali duduk. Vania pun kembali duduk. Vania menatap heran pemilik dari tangan itu.

"Apa ?"tanya Vania.

"Diem dulu disini,"ucap Rion datar sembari merebahkan kepalanya dibahu Vania.

"Rion.. Ish, berat !"

"Diem."

"Rion !! Ish, ak..."

"Aku cape Vania,"potong Rion tanpa menatap Vania.

"Kamu cape kenapa sih Yon ?"tanya Vania melembutkan nadanya.

"Aku cape hati." Vania memandang Rion dengan bingung.

"Kamu ? Cape hati ? Kamu lagi sakit yah ?" Rion hanya mengangguk-anggukan kepala.

"Sakit apaan ? Kok gak ada darah-darahnya ? Kok kamu gak ada tanda-tanda sakit sih Yon ? Kamu aneh banget,"cerocos Vania

"Sakit hati Vania,"ucap Rion.

"Hah ?"

Rion mendengus. "Aku sakit hati Vania."

Vania melongo. "Sama siapa ?"

"Sama kamu."

"Eh ? Ngaco kamu ! Mana mungkin ah kamu bisa sakit hati sama aku."

"Bisa."

"Kok bisa ?"

"Karna aku manusia Vania."

"Aku kira kamu alien,"ucap Vania pelan.

"Aku denger Vania."

"Terserah ah.. Kamu mah lagi sakit aja masih sama kayak nggak sakit.. Ujung-ujungnya cuman bikin kesel doang,"keluh Vania langsung berdiri dan berjalan ke arah kulkas mengambil minuman.

DIFFERENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang