chapter 5

4.5K 159 0
                                    

"Hahah,bagaimana rio..apa kau sudah melihat wanita itu" tanya pria memakai jaket hitam.

Rio tersenyum "benar-benar seksi,aku menyukai wanita itu. Dari mana kalian mendapatkan wanita yang begitu membuatku nafsu,ingin mencumbuinya"

Mereka bertiga pun tertawa.

"Kau ingin tau kami mendapatkan wanita itu dimana." tanya pria itu

Rio pun mengangguk.

"Kami sebenarnya bukan mendapatkannya,tetapi menculiknya di Indonesia." jawab dito santai.

"Benarkah"

"Hem"

"Di Indonesia"

"Yes"

"Aku menginginkan wanita itu" mau rio

3 pria itu saling bertatapan satu sama lain, dan menganguk bersamaan sambil menatap rio yang sedang duduk dikursi dengan mengangkat kaki dimeja.

"Bagaimana kalian menyutujuinya" seru rio serius.

3 pria itu pun mengangguk.

"Berapa uang yang akan kau kasih kepada kami,untuk wanita itu" pinta dito

"Berapa maunya" tantang rio.

"Kalau bisa 40 miliar,untuk satu wanita seksi yang disana" tantang dito balik

Terdiam

"Aku yakin rio tidak akan sanggup membeli wanita bodoh itu dengan seharga 40 miliar." bisik dito kepada temannya itu.

"Kau salah dito,dia pria kaya di London ini. Uang seharga 40 miliar tidak berharga baginya. Kalau dia menginginkan sesuatu pasti akan didapatkannya. " cemas teman dito

Hening

"Baik lah,aku menerima tantanganmu. Aku akan membeli wanita seksi itu seharga 40 miliar,tunai bukan cek." tegas rio dingin.

Terdiam

"Sudah ku bilang kan,dia pasti akan sanggup membeli wanita itu seharga 40 miliar." cemas teman dito.

"Biarkan saja, aku tidak perduli dengan wanita itu. Yang aku perdulikan uangnya." senyum dito sinis.

"Baiklah,serahkan uang itu dulu. Setelah itu kau boleh mengambil wanita itu" ucap dito.

"Tunggu sebentar"

Rio pun segera menelvon supirnya untuk mengambil koper dimobil dan untuk segera mengantar uang itu kegudang lama.

"Cepat antar koper itu segera." ucap rio.

Sekitar 10 menit.
Supirnya rio pun datang dengan membawa koper yang didalamnya terdapat banyak uang. Supir itu dengan segera memberikan koper itu kepada tuannya.

"Ini tuan"

"Hem,letakkan diatas meja."

"Baik tuan"

Setelah meletakkan koper diatas meja,rio pun membuka pasword untuk membuka koper itu,setelah terbuka dia langsung melempar uang itu kepada dito dan teman-temannya itu. Dengan sigap dito langsung mengambil koper itu dengan senyum puas dibibirnya.

"Baik lah,silahkan kau boleh mengambil wanita itu. Wanita itu bukan tanggung jawab kami lagi tetapi sekarang menjadi tanggung jawabmu." jelas dito.

"Hem"

Dengan segara rio pun berdiri, sambil merapikan kemejanya.
Pada saat rio masuk, felica terus meronta-ronta karna ingin melepaskan tali ditangannya. Rio yang melihat felica diambang pintu hanya tersenyum puas melihat felica kesulitan.

"Kasihan,boneka seks ku" batin rio.

"Sial,mereka semua. Seenak perut mereka mau menjualku,emang kira mereka aku ini barang yang bisa dijual kesembarangan orang. Lihat saja nanti setelah aku lolos dari pria iblis itu,aku akan mematahkan kaki mereka bertiga agar mereka tidak akan pernah bisa berjalan lagi seumur hidup. Biar perlu aku akan mengeluarkan kedua bola mata mereka agar pria jahanam itu tidak akan pernah melihat wanita lagi" batin felica berapi-api.

Felica yang terus berusaha membuka tali ditangannya,mendengar suara langkah kaki yang ingin mendekatinya. Felica yang mendengarnya dengan susah payah menelan ludahnya.

"Oh ya allah, lindungilah hambamu yang lemah ini. Dari segala bahaya." batin felica lirih.

Kasih komen ya buat cerita ini!!!
Kalau ada kata-kata yang kurang menyenangkan atau kurang bagus,tolong dikasih tau ya....
Biar autornya tambah semangat buat ceritnya.
Maaf kalau cerita kurang bagus,soalnya ini cerita yang kedua.

The Perfect WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang