chapter 8

4.3K 135 0
                                    

"OMG, mansion yang mewah, ternyata nih doi orang kaya ya. Pantesan gayanya cool banget,udah gitu tampan lagi. Tidak tidak tidak jangan mengaguminya seperti itu felica,siapa tau dia pria yang kejam." tepis felica menerawang takut.

Tin tin tin

"Pak wido" panggil kelvin.

"Tunggu sebentar tuan"

"Lama sekali sih pak," kesal kelvin

"Maaf tuan"

"Apa-apaan nih orang,gak sabaran banget. Apa dia dilahirkan suka marah-marah ya" ucap felica manyun.

   Setelah pagar mansion dibuka,dengan cepat mobil kelvin masuk dan memarkirkan di depan massion. Kelvin pun turun dan memutar untuk membuka pintu mobil disebelah kanan yang disana felica sedang duduk terdiam.

"Ayo,keluar lah" ajak kelvin

Terdiam

"Ayo lah, jangan membuat ku marah. Kau selalu saja seperti ini,apa kau dilahirkan untuk diam." sergap kelvin kesal.

"Kenapa kau tidak suka, ya sudah tinggalkan saja aku sendiri. Aku juga tidak butuh pertolonganmu dan terima kasih untuk yang tadi." ucap felica

"Seperti itukah kau berbicara kepada ku. Aku sudah menolongmu tapi apa balasanmu kau malah berbicara ketus kepada ku." kesal kelvin.

"Aku tidak P E R D U L I " ucap felica penekanan.

Dengan kesal kelvin menarik tangan felica dan membopong masuk kedalam mansion dengan keadaan marah, pelayan yang melihatnya menatap bingung, dengan tuan mereka yang sedang membopong seorang wanita yang terus meronta minta diturunkan. Kelvin yang mendengarnya tidak perduli dengan felica yang mengoceh tak henti-henti.
Dengan langkah yang cepat kelvin terus membopong felica untuk menuju ke kamar. Sesampai dikamar kelvin menghempas tubuh felica ke kasur.

"Aww" keluh felica

"Kau jahat sekali,"

"Itu untuk seorang wanita yang keras kepala yang sudah berani melawanku" sergap kelvin menggeretak.

Terdiam

"Oh benarkah, kau mengerti ya apa yang aku katakan" tanya felica

"Heh,kau kira akau bodoh. Tentu saja akau tau bahasa indonesia. Baiklah mulai sekarang logat kita indonesia bukan english." tekan kelvin dengan senyum liciknya.

"Baiklah felica,tidur lah kau pasti sangat lelah. Aku kan keluar sebentar kalau, aku kembali kau belum tidur. Aku kan melakukan sesuatu yang akan membuatmu menyesal nantinya" sergap kelvin tegas.

"Ta-pi aku"

Belum sempat felica menyelesaikan kata-katanya, kelvin malah meninggalkan kamar dengan tergesa-gesa. Dan bukan itu saja dia malah menguncinya dari luar.
Menyebalkan bukan..

    Dipagi hari yang cerah, dan udara yang sejuk. Membuat felica merasa agak baikkan, tetapi felica merasa ada sebuah tangan yang besar sedang memeluknya, ketika felica menoleh dia begitu terkejut bahwa pria brengsek itu sudah berani tidur dengannya. Dengan cepat felica menyingkirkan tangan besar kelvin dari perutnya.

The Perfect WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang