Chapter 16

2.8K 90 0
                                    

Mata yang masih mengantuk, kelvin begitu sulit untuk membuka matanya. Tapi cahaya lampu kamar yang begitu terang menyoroti mata hitam kelvin.
Lalu dia meraba-raba kasur disebelah untuk mencari felica. Tetapi sosok yang dicari tidak ada, ketika ingin bangkit dari tempat tidur felica sedang berdoa kepada tuhannya. Kelvin terus memperhatikan setiap gerakan dari bibir seksi felica yang sedang berdoa.

"Apa dia sedang berdoa??" tanya kelvin penasaran.

Lalu dengan pelan kelvin menuruni kakinya dari kasur dan berjalan mengendap-ngendap seperti orang maling. Ia tidak mau mengganggu sholat felica, ketika kelvin ingin membuka pintu felica malah memanggilnya. Sontak saja kelvin langsung menoleh, karena felica mengejutkannya.

"Kau mau kemana kelvin" tanya felica yang sedang melipat mukenanya.

"Eeee, mau keluar..aa-ku tidak mau mengganggu doamu" gugup kelvin dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Aku sudah selesai"

"Ee, aku mau mandi sekarang. Soalnya aku harus bertemu dengan client pagi ini. Ee i-ya" gugup kelvin dan menyelonong keluar.

"Dia kenapa" bingung felica mengedik bahunya tak perduli. "Dasar pria aneh"

*****

"Mr. Kelvin..." panggil indah sambil berlarian.

"Iya, apa ini indah kenapa kau berlari" ucap kelvin.

"Hoss hoss, sorry!! Mr" ucap indah menunduk kepalanya.

"Sudah aku peringatkan bukan, ketika berbicara dengan ku tidak perlu menunduk seperti itu" kata kelvin menggeleng melihat indah menunduk.

"Tapi Mr.."

"Tapi apa"

"Sudah, ada apa kau memanggilku"

"Aku hanya mau bilang, tuan lavid berpesan nanti tuan kelvin jam 3 sore datang menemuinya ditempat biasa. Tapi tuan lavid bilang, tuan kelvin tau dimana tempatnya." jelas indah tersenyum.

Mengangguk mengerti "baiklah, aku tau dimana tempatnya. Terima kasih untuk informasinya indah" ujar kelvin membalas senyum indah.

Indah pun melenggang pergi meninggalkan kelvin, sedangkan kelvin masih tidak mengerti kenapa papah harus menyuruhnya mendatangi tempat itu.

"Papah pasti akan memaksa Ku untuk berobat" katanya dan pergi menuju kamarnya sendiri

☕☕☕☕

Pada saat kelvin menuruni anak tangga, ia sudah melihat dari kejauhan bagimana semua pelayannya menyiapkan breakfast untuknya. Lalu kelvin berjalan mendekati meja makan dan disambut rose dengan memberikan senyuman dan menarik kursi untuk mempersilahkan tuannya itu untuk duduk.

"Silakan tuan" ucap rose menyodorkan coffee kepada kelvin.

"Ternyata kau sangat bertanggung jawab ya ros" ujar kelvin.

"Itu sudah menjadi kewajiban ku tuan" katanya.

Mengangguk, dan menyesap coffee yang dibuat rose.

"Dan rasanya tetap sama, tidak pahit dan juga tidak manis. Rasanya pas dilidah" puji kelvin dan masih menyesap coffeenya.

"Thank you Mr"

"No problem"

Rose pun pergi menuju dapur untuk mengambil makanan yang dia masak. Tetapi kelvin menghentikannya.

"Rose, tidak perlu menyiapkan makanan untuk ku. Aku mau makan roti saja" tolak kelvin lalu ia mengambil roti didepannya dan mengoles selai coklat diatasnya.

The Perfect WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang