Chapter 17

2.2K 79 3
                                    

Otak yang terus berpikir untuk mencari cara bagimana dia bisa turun dari kamar ini, sesekali melirik dibawah sana. Felica hampir putus asa karena tidak ada cara lain lagi yang bisa dia ambil, semua caranya beresiko tidak ada yang bagus.

Tapi felica melihat gorden yang menggelantung dijendela, tak terbesit dipikiranya bahwa dia biasa menggunakan kain yang panjang. Hanya saja panik yang menyelimuti dirinya membuat otaknya menjadi buntu. Tanpa berpikir panjang felica pun menarik semua gorden dengan kuat, membuat semua besi yang menggelantung disana menjadi lepas. Dengan cepat ia menyimpul kain itu menjadi lebih panjang dengan disatukan kain yang lain. Dan menyimpulnya kain itu dikaki ranjang, lalu felica melempar gulungan kain itu diluar jendelaSetelah itu felica berjalan mendekati luar jendela dan melihat kebawah.

"Perfect" ucapnya.

Lalu dengan perlahan-lahan dia turun kebawah, felica menatap ngeri karena masih jauh untuk bisa sampai dibawah. Karena dengan tekat yang kuat untuk bisa bebas, akhirnya felica sampai dibawah dan bisa menginjang rumput hijau ditaman. Dia senang bukan main, akhirnya impiannya untuk kabur tercapai juga.

"Yes, felica akhirnya kau bebas juga" senangnya.

Dengan langkah cepat, felica langsung berlari untuk menuju gerbang itu. Dan akhirnya felica sudah berada dijalan raya. Setelah itu dia melangkahkan kakinya disembarang arah, ia tidak perduli nantinya dia kesesat asalkan dia bisa keluar dari rumah pria aneh itu

Flashback off

Kelvin berjalan tergesa-gesa dengan menggepalkan tangannya, ia benar-benar marah dengan felica, berani sekali dia kabur dari mansionnya secara diam-diam.

"Shitt" umapt kelvin.

Kaki panjang kelvin berjalan melewati malvin dan sofia, dia tidak perduli dengan adegan hot dari dua suami istri itu. Yang dia inginkan hanya felica saja, dia juga tak perduli dengan mereka yang menatap bingung dirinya dari kejahuan.

"Dia kenapa" tanya kelvin.

Mengedik bahu acuh "apa perdulinya" cecar sofia.

"Tuan kelvin" panggil rose dengan nafas terengah-engah.

Sontak saja kelvin memberhentikan kakinya karena rose muncul secara tiba-tiba. Yang tadinya melvin dan sofia ingin pergi menuju kamar mereka, ketika mendengar suara rose dengan wajah cemas langsung mengurungkan niat mereka untuk pergi.

"Tuan kelvin, no-non felica kabur"

Menggepal tangannya "terus apa kalian hanya diam saja" ucap kelvin menahan amarahnya.

"Kami sudah mencarinya, tapi non felica tidak ditemukan" ralat rose ketakutan melihat kelvin sebentar lagi akan meledak.

Terdiam sejenak.

"Kelvin" panggil lavid langsung menghampiri kelvin.

"Felica kabur"

Makin memperdalam menggepalkan tangannya.

"Sepertinya, felica sudah sangat jauh. Dan sangat sulit menemukannya" ujar lavid.

"LALU KALIAN SEMUA HANYA DIAM SAJA, AKU MAU FELICA HARUS DITEMUKAN SEKARANG. BAGAIMANA PUN CARANYA" ucap kelvin meninggikan volume suaranya. Suara kelvin yang begitu kencang langsung membuat penghuni mansion terdiam. Mereka menatap ketakutan kearah kelvin.

Sorry chapter kali ini pendek, beberapa hari ini aku sibuk banget. Harus belajar untuk pratek besok,semoga aja lulus. Doa in aja semoga besok berhasil,kalau berhasil aku akan buat cerita felica semenarik mungkin agar kalian semua makin menyukainya...amin.

Jangan lupa vote dan komennya ya..

Salam manis dari dvcora

The Perfect WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang