chapter 26

3.9K 75 29
                                    

London
Pukul 10.15

"Pak.. Kita pergi kehotel dulu untuk memesan kamar disana, aku yakin kau pasti lelah hari ini" kata gibran asisten karan.

"Tidak perlu, antar saja aku ke mansion gibran. Aku tidak mau ke hotel, entah kenapa perasaan ku tidak enak jika aku beristirahat disana" ucap karan tegas tapi tenang.

Gibran berpikir.

"Apa tuan yakin ingin ke mansion"

"Tentu saja"

"Baik tuan"

****

"Mr. Kelvin" panggil indah berjalan menghampiri tuannya.

Kelvin yang dipanggil namanya, berbalik menghadapi indah.

"ya, ada apa"

"eh, dibawa nona mawra ribut dengan security mr. Kelvin" ucap indah yang gelisah karena ia takut kalau tuan kelvin bakalan meledak.

Kelvin diam

Wanita itu, apakah dia tidak punya pekerjaan lain selain membuat ulah. Batin kelvin menggeram.

Tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, kelvin melenggang melewati indah dengan ekspresi dinginnya.

Ya ampun, mood tuan kelvin buruk sekali hari ini.. Batin indah.

Dengan langkah cepat kelvin turun melewati tangga dengan wajah datarnya, entah kenapa hatinya begitu sangat kesal. Di waktu sepagi ini wanita itu selalu saja membuat ulah, jika seperti ini terus. Wanita itu pasti akan berbuat yang sama..

"aku bilang buka gerbangnya, apa kau tuli. Aku ini kekasihnya kelvin, dimana sopan santun kalian. Tak lihat kah aku datang hanya ingin bertemu kelvin saja" teriaknya mawra begitu kesal.

"maaf nona mawra, tanpa izin tuan kelvin kami tidak bisa seenaknya menyuruh orang asing masuk kedalam" ucap salah satu security disana.

"Apa.. Apa kau bilang tadi, orang asing. Dasar security tidak berguna" marah mawra sambil menarik kerah pria itu begitu kuat hingga wajahnya menyetuh gerbang itu.  "aku ini kekasihnya kelvin kau tau itu, KEKASIHNYA.." lanjutnya sambil berteriak seperti orang gila.

"tapi, tuan kelvin sama sekali tidak mengenal anda" jawab pria itu, yang ingin melepas genggaman mawra pada kerah bajunya.

"diam, buka sekarang. Aku bilang buka, cepat buka bodoh" geram mawra dengan mendorong security itu begitu kuat.

Karena takut akan kemarahan mawra yang meledak, dengan cepat salah satu security itu membuka gerbangnya.

"dasar lamban.." ucap mawra sambil mendorong securty itu.

"berhenti, jika kau masuk satu langkah saja, jangan salahkan aku jika salah satu kakimu hilang" printah kelvin.

"What.."

Dengan berjalan tergesa-gesa, kelvin mendekati mawra dengan wajah marahnya. Ia sudah lelah sangat-sangat lelah, wanita ini selalu saja mengganggu dirinya. Apa dia tidak punya pekerjaan lain selain berteriak, letih mengurusi keras kepala felica belum saja hilang. Ditambah dengan kehadiran wanita ini berteriak seperti orang gila di mansion, semakin membuatnya setres.

"Sayang, apa yang kau lakukan" bingung mawra

Tanpa memperdulikan ucapan mawra, kelvin menarik tangan wanita itu keluar dengan raut wajah yang menyeramkan.

"sayang"

"diam, keluar sekarang. Apa kau tidak punya pekerjaan lain selain menggangu diriku" ucap kelvin dan mendorong mawra keluar gerbang.

The Perfect WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang