chapter 1

10.7K 267 3
                                    

     Universitas goderson
Jakarta, indonesia

     Seperti biasa felica pulang kuliahnya,jam 19.00. Karna tah kenapa hari ini harus ada kelas tambahan,dia begitu kesal kepada pak Dodi yang harus memarahinya habis-habisan. Hanya gara-gara dia terlambat 10 menit dia harus di marahi, pada hal baru pertama felica terlambat,sebelumnya dia tidak pernah terlambat kekampus.

"Sial!! Sial!! Sial!!." gerutu felica kesal.

"Kenapa sih sial banget gue hari ini,pertama gue dimarahi sama kepala supermarket gara-gara gue lalai jaga tokonya, kedua gue terlambat kekampus gara-gara masalah itu. Lengkap lah sudah masalah mu ini felica." ucap felica kesal sambil menyumpah-nyumpah gurunya itu.

Selama diperjalanan felica masih kesal dengan kejadian tadi.entah apa yang membuatnya sial hari ini,apa gara-gara dia mengejek kakak angkatnya itu??

"Jangan-jangan gue kualat lagi,gara-gara tadi pagi" ingat felica.

#flashback

"Kenapa tu muka,jelek amat lagi datang bulan ya." goda felica.

"Bisa diem gak,,gue lagi gak mood saat ini" kesal varoz.

"Iih,orang gue cuman nanyak doang.itu aja mau marah." ucap felica santai.

"Guueee hari ini lagi kesal felica" teriak varoz.

"Iya gue tau kakak lagi kesal,tapi keselnya pasti ada sebabnya." seru felica bingung.

Varoz terdiam sejenak.
Felica yang melihat gerak-gerik kakaknya itu tidak mengerti.

"Begini gue disuruh pulang sama kepala pizza,gara-gara gue hampir bertengkar sama pelanggan disana." seru varoz geram.

"WHAT!!"

Felica yang mendengar kata-kata kakaknya itu,langsung tertawa.

"Hahaha,,Apa kakak disuruh pulang sama tu bapak gendut." tawa felica membuat varoz terkejut.

"Apa-apaan kau ini,kakak lagi kesal kamunya malah tertawa." kesal varoz makin menjadi.

"Makanya kakak jadi orang jangan mudah marah nanti tensi kakak naik loh." ledek felica.

"Cih,dasar nyebelin" geram varoz

Varoz yang melihat adiknya tertawa langsung pergi meninggalkan felica yang menatapnya geli.

"Kakak!! Kakak!! Aku belum selesai bertanya." teriak felica memanggil kakaknya itu.

"Bodoh amat" sergap varoz dari dalam rumah.

Felica yang mengingat kejadian tadi pagi,langsung merasa bersalah kepada kakaknya itu.

"Oh astaga,maafin gue kakak. Kakak saat itu lagi kesal malah adikmu ini menertawakanmu. Gue jadi merasa bersalah kepada kakak ku itu. Ya udah deh,pulang ini aku pasti akam minta maaf pada kakak." penyesalan felica.

  Malam pun semakin larut,felica pulang sendirian malam ini biasanya kakaknya itu yang jemput dia pulang dari kampus.gara-gara tadi pagi kakaknya marah kepada felica. Di setiap perjalanan felica sangat ketakutan lantaran dijalan sudah mulai sepi.dia begitu sangat takut karna tak biasanya dia jalan kaki.

Dirumah,varoz begitu sangat tidak tenang lantaran adiknya itu  tak kunjung-kunjung pulang.dia sudah menelvon semua teman felica bahwa mereka sudah pulang 2 jam yang lalu.tapi sampai saat ini felica belum pulang juga.

"Ayo lah felica dimana kamu sekarang,kalau sampai kau kenapa-kenapa aku bisa digantung ayahmu nantinya" cemas varoz sambil mondar-mandir diteras.

"Apa gue jemput aja ya??" pikir varoz "tapi kan gue lagi marah sama dia,kalau gue jemput dia.dia makin manja lagi." sambung varoz.

Diam sejenak

"Aahh,bodoh amat lah dari pada dia kenapa-kenapa. Biar tu bocah seperti itu dia adikku juga kan" ucap varoz dan bergegas mengambil jaketnya.

"Kakak kau kemana,jangan menghukun ku seberat ini,aku takut" rengek felica ketakutan.

Di pinggir jalan ada 3 laki-laki di dalam mobil yang melihat felica dari kejahuan,tetapi sayangnya felica tidak menyadarinya.

"Eh,coba kamu lihat perempuan itu. Sepertinya dia sendirian, bagaimana kalau kita membawanya kemobil." tanya laki-laki didalam mobil.

"Boleh juga,kalau dilihat sih tu perempuan lumayan seksinya. Kalau dicicip tu tubuhnya pasti enak." jawab laki-laki yang satunya lagi

Eh emang tu perempuan makan mau dicicip-cicip.

"Iya juga sih" jawab yang pria yang dibelakang.

Pada saat 3 laki-laki itu ingin mendekati felica,tiba-tiba varoz datang dengan menggunakan motor scoopynya dan memangil felica dari belakang. Dengan cepat 3 laki-laki itu bersembunyi.

"Sial siapa laki-laki itu,,dia sudah berani menghalangi jalan kita. Sedikit lagi kita pasti sudah mendapatkan nya." geram pria yang memegang stir mobil.

"Sabar bung,besok pagi kita pasti akan mendapatkanya. Karna dia adalah target kita saat ini" senyum menyeramkan pria yang dibelakang.

The Perfect WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang