chapter 11

3.2K 99 2
                                    

#flashback on

"Kakak!! Kakak!! Tunggu aku" panggil felica yang terus berlari mengejar brienzo.

Brienzo andertifan tazida kakak felica yang sangat felica sayangi. Siapa yang tidak mengenal brienzo pria paling tertampan diitalia, wanita saja akan tergila-gila kepadanya. Wajah bagaikan rembulan,senyum bagaikan bulan sabit,dan mata hitam yang indah , seakan-akan tuhannya itu begitu berhati-hati membuat kakaknya,tidak ada sedikit pun yang cacat dari brienzo.
Brienzo adalah seorang CEO di perusahaan BRIDER_ZIDA GROUP.
Dia juga seorang trillionaire di italia, brienzo termasuk orang yang jujur dia tidak menyukai bekerja dengan cari yang licik dan sedikit menggunakan cara yang kotor. Ayahnya saja kagum dengan brienzo.

Dan juga Begitu banyak wanita yang mengejar-ngejar kakaknya itu tetapi tidak ada yang serak dihati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan juga Begitu banyak wanita yang mengejar-ngejar kakaknya itu tetapi tidak ada yang serak dihati. Ya memang kakak felica seorang duda yang istrinya meninggal karena sakit, ada sedikit rasa bersalah dihati brienzo. Entah kenapa kakaknya itu sangat membenci istrinya. ( NASIFA ANDERTIFAN TAZIDA ).

"Tu orang tuli, apa pura-pura gak dengar. Dasar dutam." kesal felica yang sedari tadi mengejar brienzo.

Berbalik " iya adikku tersayang,apa kau memangil ku" ucap brienzo santai.

Mencibir "oh ya ampun, aku kira kau tuli. Ternyata masih bisa dengar ya" ucap felica tersenyum miring.

Mengangkat alis sebelah "oh yeah, maaf adikku tersayang aku tadi tidak mendengarmu" pura-pura tidak tau.

"Dasar dutam"

"Kau mengatakan sesuatu"

"Tidak ada, melihat wajahmu saja mood ku langsung hilang" sentak felica kesal.

Terkekeh "oh ayo la adikku, jangan merengut seperti itu wajahmu begitu jelek kalau sedang merengut"

"Hah,kau mengatakan sesuatu" pura-pura tidak dengar.

Menghela nafas "oke, baiklah aku minta maaf. Aku mohon jangan merengut lagi. Aku tidak mau melihat adikku jelek" canda brienzo

Terkejut "emang aku jelek"

Terdiam

"Menurutmu" tanya brienzo

"Menurutku aku tidak jelek,malah aku cantik banyak pria di luar sana mau menjadi kekasih ku" ujar felica bangga.

"Bangga sekali kau felica, pria yang dekat denganmu tidak ada yang bisa menyaingiku. Kau tau pria yang selama ini yang pernah dekat denganmu tidak ada yang tampan seperti ku" ucap brienzo lebih bangga.

"Apa!!, hei dutam siapa bilang kau tampan. Aku saja muak melihat wajahmu." kesal felica kepada kakaknya itu.

Tertawa "hahah,felica felica bilang saja. Memang benar bahwa pria yang selama ini yang pernah dekat denganmu tidak ada yang bisa menyaingiku"

"Kau" tunjuk felica.

"Apa!!" tantang brienzo.

Terdiam.

"Ingat kata-kata ku ya felica, kalau ada pria yang berani kurang ngajar kepadamu. Aku tidak sungkan-sungkan akan membegal kepala orang itu. Camkan itu." ucap brienzo kasar.

"Maksud kakak,aku tidak mengerti.."

"Sudah la, tidak perlu dibahas lagi. Kau memang tidak peka. Sangat sulit menjelaskan kepadamu" ujar brienzo mencibir.

Merengut "ya udah, apa pedulinya denganku."

"Heh, memang tidak ada yang perlu diperdulikan. Aku saja sudah malas berbicara denganmu." sentak brienzo malas.

"Dasar dutam"

Bingung "dutam, siapa dutam" tanya brienzo.

"Cih, sudah lama aku panggil kau dutam kak. Baru sekarang kau sadar" menggeleng

"Lalu,apa maksudnya" tak mengerti brienzo

"Dutam itu nama istimewa untukmu kak" senyum felica manis.

"Apa"

"Kau ingin tau"

Mengangguk

"Dutam adalah....."

Brienzo yang serius menatap felica. Felica malah tertawa melihat ekspresi kakaknya.

"Iya"

"DUDA TAMPAN hahahaha" tawa felica pecah.

"Oh shitt"

Kesal brienzo sudah tak terkontrol lagi, dia terus menggunjang-gonjang adiknya itu yang tak berhenti tertawa.

"FELICA" sentak brienzo kasar

Terdiam.

"Felica kau sudah berani mengejekku.oke la aku tau aku tampan tetapi duda itu bukan termasuk status ku. Aku menikahinya karena terpaksa dan bukan kemauan ku sendiri." jelas brienzo marah.

"Sudah la kak, pernikahan itu tidak bisa dilupakan. Kau sudah terikat olehnya. Walaupun kau terpaksa menikahinya tetapi status mu tetap suaminya. Aku juga kasihan dengan kakak iparku, mau-maunya saja menikah dengan mu. Padahal pria yang dia cintai malah menyianyiakan dirinya. Dasar bodoh" jelas felica tak kalah marah

"FELICA" teriak brienzo marah

"Apa!! Kau ingin marah atau kau ingin menamparku" tantang felica

"Tidak, buat apa aku harus menamparmu. Tidak ada gunanya. Aku tidak bisa melayangkan tanganku untuk wanita." sergap brienzo

"Heh, benarkah"

"Iya, pria tampan sepertiku tidak terbiasa melakukanya. Hanya saja aku mengunakan tanganku untuk membegal kepala pria yang sudah berani ingin menyentuh adikku" serius brienzo.

"Kau"

"Apa!!!"

"Memang benar bukan, aku tampan."

"Sombong sekali kau"

"Kenyataanya felica"

"Baiklah aku berjanji dutam suatu hari nanti akan ada seorang pria yang lebih tampan dari mu" marah felica berapi-api

"Baiklah, aku ingat kata-katamu adikku. Kalau memang ada pria yang menyayangi mu seperti aku menyayangimu, dan kalau ada pria yang tidak pernah membuatmu sedih. Kalau pun ada pria yang tidak pernah menodaimu atau tidak akan berani menyentuhmu seinci pun. Lalu dia melindungimu dari ujung kepala sampai ujung kaki. Aku berjanji tidak akan menolaknya. Dan aku juga berjanji tidak akan membegalnya seperti pria yang selama ini pernah dekat denganmu. Tetapi dia harus lewat level tampan ku dulu. Kalau bisa menghapal al-quran 30 jus seperti kakakmu ini." tantang brienzo serius.

Tersentak "baiklah, aku berjanji. aku pasti akan mendapatkannya. Camkan itu dutam" tantang felica balik.

"Deal"

"Deal"

"Aku menunggunya felica tersayang" seru brienzo tersenyum.

The Perfect WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang