Chapter 19

2.4K 92 5
                                    

Dimansion keluarga Fanvi dikejutkan kedatangan felica, yang tak disangaja dibawa tuan lavid ayah angkat kelvin sendiri. Kelvin juga tak menyangkak bahwa felica datang lagi kepadanya. Semua orang menatap bingung karena tuan kelvin memberi perhatian lebih kepadanya, sofia yang melihatnya sedikir risih.

"Kelvin dia siapanya dirimu??" tanya sofia memecahkan kehingan.

Dibalik pertanyaan sofia ada senyum licik terukir dibibir kelvin.

"Kenapa kau bertanya"

"Eh, a-ku cuman ingin tau saja" menyembunyikan gugupnya.

"Lalu"

"Ya kenapa kau jadi berbelit-belit kelvin" kekesal sofia.

Mengangkat alisnya sebelah "kau ingin tau dia siapa??"

Tiba-tiba melvin datang dari ruangan kerjanya.

"Ada apa ini, kenapa mansion ku jadi ramai seperti ini" sela melvin merasa terganggu.

"Apa masalah denganmu, ini juga mansion ku. Apa kau merasa terganggu melvin fanvinder conday" ucapnya.

"Heh" tersenyum sinis "tentu saja aku merasa terganggu, karena kau selalu saja membuat semua penghuni dimansion ini merasa risih dengan kedatanganmu" ujarnya tak suka kepada kelvin.

Deg

Jantung kelvin begitu sakit mendengarnya, entah kenapa ia ingin rasanya melenyapkan adiknya saat ini saja. Tapi lavid selalu saja menahannya, dan itu juga berhasil membuat kelvin bisa mengontrol emosinya.

"Vin aku mohon tahan emosimu, aku tidak mau otakmu berkontraksi lagi hanya gara-gara kau memikirkan perkataan adikmu" bisiknya lavid mengelus pundak kelvin lembut, Dan lavid juga bisa merasakan luka bakar dibahu sebelah kanan kelvin. Ia menghela nafas pasrah melihat keadaan kelvin yang tidak semua orang mengetahuinya.

Menganggu mengerti.

Kelvin berjalan mendekati felica yang sedang terbaring tak sadarkan diri akibat obat diberikan kelvin kepada felica, ia pun membopong tubuh felica menuju kamarnya, kelvin tidak menyukai kalau felica sampai terbangun hanya mendengar pertengkarannya dan adiknya.
Lalu melvin melihat seorang gadis yang sedang dibopong kelvin.

"Tunggu!!"

Kelvin menghentikan langkahnya, tetapi ia sama sekali tidak berbalik menghadap adiknya.

"Siapa dia??"

"Apa urusanya denganmu"

"INI URUSAN KU JUGA KELVIN, KARENA AKU TIDAK MENYUKAI KALAU ADA SEORANG WANITA ASING MASUK KEDALAM MANSION KU" teriak melvin berhasil membuat felica terbangun karena terkejut.

"Aahh"

"Felica!!" panik kelvin.

"TAK BISAKAH KAU MENGECILKAN VOLUME SUARAMU" ucap kelvin tak kalah berteriak.

"Felica kau tidak apa-apa"

"Kenapa kau berteriak" ucap felica memegang kepalanya yang pusing.

"Maafkan kau" membawa tubuh felica disofa lagi.

Lavid pun menghampiri kelvin dan felica.

"Kau tidak apa-apa, nona felica" tanya lavid.

"Aku tidak apa-apa tuan"

Mengangguk "rose bawakan air" pinta lavid

"Baik tuan"

Lalu rose menyerahkan gelas berisi air kepada lavid, dan lavid menyerahkan kepada felica.

The Perfect WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang