chapter 25

3.5K 91 13
                                    

"Lepaskan dia" pinta kelvin tegas dan berjalan mendekati pria yang sudah berani menarik paksa tangan istrinya.

Rio tersenyum sinis "aku tidak akan melepaskannya, karena dia adalah boneka seks ku"

What!

Kelvin terdiam, ia merasa telinganya seakan-akan terasa tuli. Ada sesuatu yang salah pada saat pria itu katakan, boneka seks.. Yang benar saja, felica istrinya itu adalah boneka seks pria laknat ini.

"Aku tidak mengerti, apa yang kau katakan. Jangan berbicara omong kosong didepan ku berengsek" ralat kelvin tak suka.

Rio mengangkat alisnya sebelah, lalu tersenyum seperti iblis "omong kosong, tanya saja sendiri kepada boneka seks ku wahai pria berengsek. Apakah yang aku katakan itu bohong, kau tau aku sudah membelinya pada saat itu" tunjuknya pada satu jari didada kelvin.

Terkejut, bukan ini bukan terkejut lagi namanya tapi tidak percaya. Yah, ia begitu tidak percaya yang dikatakan pria bodoh itu. Ia merasa itu adalah omong kosong yang tidak masuk akal, membeli.. Apa maksudnya itu coba, dasar pria gila.

Felica yang berdiri disamping kelvin hanya bisa diam saja, semua yang dikatakan rio ada benarnya. Dia sudah dibeli rio pada saat penculikan itu, jika rio tidak membelinya tah apa yang akan terjadi padanya saat itu.

"Kau" pada saat kelvin ingin memukul rio, felica sudah lebih dulu menahannya.

"Cukup kelvin, yang dikatakan rio itu benar. Aku ini hanyalah boneka seksnya, dan memang benar aku sudah dibeli olehnya" ucap felica tanpa melihat kelvin.

"Apa! Aku..tidak mengerti, felica omong kosong apa ini" tak percaya kelvin.

"Ini bukan omong kosong kelvin, ini adalah kenyataannya. Aku hanyalah budak pria iblis itu" geram felica ketika menatap rio.

"Sweety, bukan budak tapi boneka seks. Kau ini, aku tidak suka wanita secantik dirimu harus menjadi budak ku. Kau pantasnya menjadi boneka seks ku, kau paham itu" ujarnya mengerling mata sebelah.

"Itu sama saja bodoh, aku itu hanyalah budakmu. Ya emang benar, kau belum.." ucap felica terhenti.

"Menyentuhmu" sambung rio "sweety sebenarnya aku itu sudah lama ingin menyentuh dirimu, tapi apa kau malah marah-marah tidak jelas. Itukan tidak adil untukku, padahal aku sudah membantumu. Tapi apa balasanmu kau malah memaki ku.." ujar rio sedih dibuat-buat.

"Hei.." geram felica menunjuk rio.

"Cukup istriku, sebaiknya kita pergi saja. Aku muak melihat pria idiot ini, jangan terlalu lama melihatnya atau matamu akan buta nantinya" hina kelvin.

"Ck, kau bilang apa tadi istriku. Yang benar saja, sweety sejak kapan kalian menikah." tanya rio penasaran.

"Kami..." ketika felica ingin menjawab, kelvin sudah lebih dulu memotong pembicaraannya.

"Kami sudah lama menikah, dan kau sudah berani merusak hubungan kami. Dan aku peringatkan kepadamu jangan pernah lagi mengganggu istriku, atau kau akan menyesalinya nanti. Camkan itu.." ancam kelvin serius.

"Wow, kau sudah berani mengancam rio vinando. Kau tau aku siapa.." seru rio mulai membanggakan dirinya.

Kelvin tersenyum sinis "perduli buatku apa, tidak penting aku harus tau siapa dirimu. Melihat kesombonganmu saja bahwa kau ada lah pria bermuka dua, sudahlah jangan terlalu membanggakan dirimu. Dan jika kau tau siapa aku, kau sendiri yang tidak akan berani menatap wajahku lagi" ralatnya penuh emosi.

"Diam kau, kau berani berkata seperti itu kepada rio vinando. Lihat saja bagaimana aku menghancurkan hubungan kalian, dan satu lagi akan aku rebut kembali apa yang menjadi milikku. Ingin itu" ujar rio lalu pergi meninggalkan kelvin dan felica, ada rasa takut yang menyelimuti diri felica saat ini. Apakah yang dikatakan rio tadi akan terjadi, dia tidak mau ikut dengan pria itu lagi.

The Perfect WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang