Part 8

1K 42 2
                                    

'kalau kamu mencari,carilah bukan sampai ketemu tapi carilah hingga kamu tak perlu mencari lagi' -Gita Putri


FLASHBACK ON

"Kamu tuh cewe bukan? Pantes gak kalau cewe pulang malem kaya gini?'"

"kan gita udah izin pak?

"bapak juga udah ngingetin gak boleh pulang malem-malem kaya gini,apalagi kamu pulang sendirian. Ini udah yang ketiga kalinya. Kamu anggap bapak main-main ya? hah? dengan nada membentak.

Aku menunduk takut. Ini pertama kalinya laki-laki yang paling ku sayangi di dunia membentakku. Selama 16 tahun aku hidup di dunia ini. Baru pertama kalinya dia membentakku.

Tiba-tiba proposal yang baru saja selesai kubuat melayang tepat di wajahku. Sakit,namun tidak seberapa yang lebih sakit adalah fakta bahwa ia adalah ayahku sendiri. Setelah saat itu aku sadar bahwa tak ada laki-laki di dunia ini yang pantas kupercaya dan kusayangi lagi.

FLASHBACK OFF

***

"Vis,tugas PKN yang hafalan itu udah?"

"udah,emang lu belum maju?"

"belum,kemarin gue dispen,gak banyak kan hafalannya?"

"engga kok,tanya aja coba sama zidan soalnya kertas gue dikumpulin"

Seperti ada sesuatu yang mengganjal saat seseorang menyebutkan nama zidan. Pertanyaan nya saat itu belum kujawab. Dan rasanya memang tak perlu kujawab"

"lu nanti ada waktu? ke kantin bareng gue yuk" ajak gita kepada visca

"biasanya lu sendiri..." jawab visca ragu-ragu

"lu gamau?"

"maulah,itung-itung main bareng lagi,setelah lama gak main,ya gak?"

"ok...nanti langsung ke warung mama pristi aja ya"

Visca Pov

Aku. Teman gita dari bangku SMP. Orang tua kita cukup dekat dan aku tak menyangka kita bisa masuk ke SMA yang sama. Alasan ku menjauh dari gita jelas karena okta dan lebih pantas menjadi sahabat dekat gita. Perlu kalian tau,gita bukan melupakanku. Aku tau itu tapi aku juga paham hidup tentang perpndahan dan perpisahan. Maka ku biarkan gita bersama okta menepakan salah satu wujud sayangku kepadanya. Dan terimakasih okta,kau telah mengajarkan gita pentingnya kebersamaan.

***

"zid" panggil gita

"dan aja kalau mau manggil" sahut zidan

"ehe..iya dan,gue..."

"oke gini, gue belum gue belum siap denger jawaban lu atau alasan apapun"

"Ke-PD an deh lu, gue mau nanya pr pkn, yang hafalan itu catatanya sama ips kemarin, lu belum selesai kan? Ambil bukunya ke rumah gue"

"Udah mau masuk kali"

"Gue juga tau, nanti pas pulang sekolah lah"

"Trus... Lu.... Mau pulang sama gue?"

"Ngga bisa, gue disuruh bikin laporan pertanggung jawaban di osis. Paling pulangnya sore, lu minta aja bukunya ke ibu gue, trus buku pkn lu Kasih lagi ke ibu gue" ucap aku

"Iya"

'Huftt-- oke, gue gak suka sama itu orang" gumam ku

Kamu bisa bayangkan suasana kelas seperti biasanya. Iya. Ricuh. Cukup ku gambarkan dengan satu kata dan cukup mewakili segalanya. And dear wali kelas IPS 1, bapak Loji Lingga tercinta. Mohon kuatkan diri anda.

Di Ruang Osis

"Dilannya udah tamat?" tanya jaya
"Udah"
"Saya boleh pinjam bukunya?"
"Buat?"
"Di baca lah, kalau gak boleh saya pinjam pemilik bukunya"
"Buat?"

"Buat saya bahagiain"

"Abis itu ditinggalin?"

"Abis itu saya shah-hin, mau gak ya pemilik bukunya?"

"Engga" jawabku
"Yauda gapapa, saya mau kok ke dia"

Deg-deg-deg. Detak nya tak beraturan bantu aku mengeluruskannya.

"Nih udah selesai kak" ucapku sambil menunjuk komputer dihadapanku

"Bentar saya cek dulu"

10 menit kemudian

"Iya, udah selesai. Makasih ya udah mau bantuin saya, yuk pulang" ajak jaya
"Yuk?"
"Iya,yuk" dengan senyuman yang membuat ku takluk
"Saya mau naik angkot"
"Saya mau nya kamu"
"Kak...... "
"Iya de" jawabnya dengan nada kecil
"Saya lagi nyusun--...... "
"Kaca yang jatuh dan hancur" sambung jaya
"Iya saya tau, saya gak bantuin kamu buat nyusun itu. Saya cuman lagi bantuin kamu nemuin serpihan hati kamu yang kemana-mana itu dek.."

"GUE BUKAN ADEK LO"

"Tapi kamu manggil saya kakak" ucap jaya dengan wajah polos

"Au ah"

'Kalau di jalan ketemu penculik, jangan mau diculik ya' pesan jaya.

Karya : Marintan Maharani
                Shafira Nur Shaumu

---------
Part 8 yang kemarin sama aku di hapus karena itu bukan asli part 8. aku salah publish, sebenarnya part 8 yang kemarin itu buat part 9 . Ok, aku kurang teliti buat nulis ini. Maaf, dan ini sebagai penggantinya.... 😊

*banyak typo
*iya maaf 😆 ntar di benerin lagi!

Dia Bukan DilanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang