Part 3

1.4K 51 3
                                    

"Mengapa tissue berguna? Karena Cinta tak pernah kemarau" -Gita Putri

Tak pernah ku bayangkan hari seperti ini akan terjadi. Hari dimana aku kehilangan sebuah Bintang dalam hidup ku . Dia yang begitu berarti dan aku berjanji akan menceritakan kisah persahabatku dengannya kepada buah hatiku nanti.

Okta bukan hanya seorang sahabat atau teman melainkan kakak yang membimbingku dan memberi ku banyak saran dan nasihat. Mengapa hari ini harus terjadi. Mengapa tepat dihari bahagia ku. Kenapa harus disaat aku benar-benar membutuhkannya ?????

Dan jutaan pertanyaan lain yang tak satupun bisa kujawab.

OKTA, JANGAN PERGI!!!

***

"Git...?" ucap okta

"Hah?"

"Gue mau ngomong serius"

"Gausah serius-serius nanti baper"

"Gue beneran serius git"

"Apa sih? Jadi serius gini"

"Gue mau pergi ikut orang tua gue ke Aceh, karena bokap gue mau buka usaha disana" kata okta sambil menatap serius mata gita

"Maksudnya apa? Gue gak ngerti" tanya gita dengan mata berkaca-kaca

"Gue gak akan disini lagi git, ngerti kan?"

"Gue gak ngerti ta, dan gue gak mau ngerti"

Meneteslah air mata 2 gadis ini dengan tatapan sendu dan penuh makna.

***

Pelajaran selesai. Pelajaran terakhir ini adalah benar-benar yang terakhir untuk kita berdua. Sangat berat merelakannya.

JAKARTA - ACEH

Bukan jarak yang dekat namun aku yakin hati kita akan tetap dekat.

***

"Itu tujuan pesawat lu udah mau berangkat, pergi sono" ucap gita dengan tatapan tajam

"Lu gak mau peluk gue? Ini hari terakhir gue di Jakarta loh" kata okta

"Gue gak mau ini jadi yang terakhir ta, btw kadonya mana?" tanya gita

"Kado apa? "
"Tau ah udah sono pergi"

"Yaudah assalamualaikum" ucap okta sambil meneteskan air matanya

"Wa'alaikumsalam" jawab gita singkat

***

Di taksi gita menangis sejadi-jadinya. 10 tahun yang aku lalui bersama okta harus berakhir dengan perpisahan. Akankah ia kembali. Akankah aku baik-baik saja tanpanya. Dan apakah dia juga baik-baik saja.

"Udah neng jangan nangis mulu, lama-lama taksi saya banjir" kata supir taksi

"Kan saya bayar pak"kata ku sambil mengusap air mata ku

Dia Bukan DilanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang