Part 22

204 15 6
                                        

"Aku pernah menjadi pemeran utama dalam hidupmu"-Gita Putri.

  Udaranya segar tanda pagi ini semesta dan pemiliknya merestuiku berbahagia. Angin berdesir sederhana,mengambang apa adanya. Burung-burung yang tadi betetbangan entah mengapa berkumpul disatu titik fokus mataku. Menarik alam begitu mudah melebur dalam hatiku berkorespodensi dengan hati dan menciptakan harmoni. Semuanya terjadi hari ini.

Chat Line

Manda:"lu dimana?"

Gita Putri:"baru mau otw sekolah,ngapa?"

Manda:"yah sorry banget gye ga bisa bantuin lu ngajar upacara"

Gita Putri:"yah emang kenapa? Seriusan nih?"

Manda:"demong serius. Gue disuruh nganterin emak gue ke rumah temen nya,kakak gue kerja,bapak gue kerja,tinggal risa. Lu tega nyuruh anak 3 tahun nemenin emak nya bawa motor jauh-jauh"

Gita Putri:"yahh yaudahlah gapapa"

Manda:"maaf ya,maaf banget"

Gita Putri:"it's okay no problem"

Manda:"temen gue lu"

Lalu menghilanglah segala keharmonisan pagi ini. Semesta kini berpihak pada kenyataan. Sialan.

***

K

eributan di kelas semakin menjadi. Semua siswa memiliki kesibukannya masing-masing. Suara tuts pianika yang dimainkan segerombolan siswa laki-laki dengan melantunkan lagu milik Armada-asal kau bahagia. Dan sebagian nya lagi bermain gitar sambil menyanyikan lagu milik Payung Teduh l-Akad. Entah mengapa mereka semua sedang bergalau ria. Sontak seisi kelas kacau karena lagu yang mereka nyanyikan tidak ada nyambung-nyambungnya.

"Amin jangan galau mulu ngapa jadi cowo"teriak manda dari bangkunya.

"Tau nih cowo cowo galau mulu kerjaannya"sambung aulya.

"Diem lu bacot tau ga"balas amin.

"Kita doakan saja supaya amin tidak galau lagi"teriak visca.

"Amiinn"jawab seisi kelas sambil mengusapkan wajahnya.

"Min dipanggil sekelas" ucap zidan.

"Lu gek dan"sahut manda.

"Dan terjadi lagiiii"sahut rahma sambil sedikit menyanyi.

"Apasi pren garing lu garing"

"Huuuuu garing lu pren"teriak seisi kelas.

Pak Sanusi-guru matematika masuk ke kelas sambil memegang sebuah kertas yang entah apa tertulis pada kertas tersebut.

"Baca surat an-naba" kata pak sanusi tiba-tiba.

"Bapak gak jelas dih tiba-tiba nyuruh baca surat an-naba" ucap milla.

"Tau nih masuk assalamualaikum dulu ini mah asal nyerodot"terang visca.

"Kan lagi belajar BTA bukannya baca al-quran malah nyanyi"

"Udah ah bapak mah lagi asik nyanyi nih pak" kata sadam melanjutkan.

Pak Sanusi tidak pernah sakit hati atas perkataan murid nya. Pak Sanusi yang lebih tua malah Pak sanusi yang selalu terkena ocehan muridnya dibandingkan guru yang masih muda. Sudah tua gamau marah-marah takut nambah dosa ntar mungkin katanya begitu. Memang sunggguh keterlaluan para teman-teman ku,melawan kepada guru disuruh membaca al-quran malah tidak mau,pantas saja setiap hari hawanya selalu tidak enak dan selalu dapat masalah,ternyata iman mereka sangat tidak kuat (KECUALI AKU). Dekatkanlah dirimu kepada Tuhan wahai teman ku agar kalian bisa naik kelas.

***

Sudah 15 menit bel istirahat telah selesai. Keadaan kelas masih sama kacaunya sambil menunggu bu dedeh masuk.

"Kelas samping rame banget,ada apaan sih?" Tanyaku kepada nisa yang baru dari luar kelas.

"HP nya putri dirazia pak loji"teriak zidan yang masuk membawa kabar yang sangat mengejutkan bagi siswa kelasku.

"Ada razia woi...razia...osis ngadain razia"

"Mampus aja anjir" teriak manda.

Segerombolan para wanita sibuk mengamankan alat-alat kecantikan nya. 3 siswa laki-laki ditugaskan manda agar berjaga-jaga didepan pintu kelas. 2 laki-laki lainnya membuka jendela kelas paling ujung untuk melempar barang-barang yang pasti akan disita oleh osis.

"Pren lemparin kaca gue cepetan" teriak milla heboh.

"Bentar apa gue juga panik ini"

Rahma,Manda,Milla,Visca. Mereka berempat berdiri diatas meja untuk ber-estafet ke arah siswa yang berjaga dijendela ujung.

"Bay parfum gue lemparin" Manda yang melempar parfumnya ke arah Bayu.

Bukan nya dilempar keluar malah ia semprotkan ke seragamnya. "Gue minta bay" teriak fajar menghampiri Bayu.

"Jangan dipake goblok"omel Manda

"Pake sedikit apa mong,abis main bola gue"

"Alah anjir buruan lemparin" ucap Milla.

Sungguh keterlaluan kelakuan teman sekelasku. Bahkan mereka tidak takut jika dilihat olehku.

"Woi gita,kok lu gak bilang-bilang kalau mau ada razia?" Tanya rahma.

"Tau lu tega banget sama temen sendiri" sambung Fayza.

"Untung gue gak bawa apa-apa" Amara yang santai dengan gaya bicaranya.

"Apaan sih jadi nyalahin gue siapa suruh bawa barang yang gak boleh dibawa ke sekolah?" Ucapku sinis.

"Udah ah gausah bacot dulu" riweh Visca.

Kaca,parfum,sisir,gesper buat tawuran,topi gaya,bungkus rokok,gelang,penggaring besi dan gunting yang mereka lempar ke samping kelasnya.

"Udah aman coy?" Tanya Sadam dari pintu kelas.

"Udah udah"balas Bayu.

Tidak lama kemudian anak osis masuk sambil membawa buku pelanggaran dan barang-barang hasil sitaan mereka.

Aku membisikkan sesuatu kepada anggota osis yang sedang menggeledah tasku. Anggota osis itu mengangguk paham dengan apa yang aku bisikan.

Setelah selesai merazia sontak semua siswa dikelas tertawa bahagia sebab semua barang nya terselamatkan.

"Siapa yang lempar barang-barang je samping?" Tanya pak ari dari pintu kelas.

Tidak ada yang berani menjawab "saya tanya sekali lagi siapa yang lemparin barang-barang ke samping?"

"Kalau tidak ada yang mau ngaku semua satu kelas bersihkan lingkungan sekolah" tegas Pak Ari.

Kemudian dengan wajah pasrahnya semua siswa yang melakukan kesalahan keluar dari kelas dan membersihkan seluruh lingkungan sekolah.

Karya:Marintan Maharani
             Shafira Nur Shaumu

Makasih..makasih..makasih banyak sudah baca..

Suruh orang-orang yang lagi sama kalian baca cerita ini,supaya readers,vote sama coment nya makin banyak..ammiin ammiin..

Dia Bukan DilanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang