part 23

88 5 0
                                    


Pagi ini aku berangkat sangat pagi. Dikarenakan diadakan acara hari kartini seluruh siswi berpakaian kebaya dan siswa batik. Kalian tau lah betapa repot nya aku berangkat sekolah menggunakan rok dan kebaya sambil membawa motor.  Tetapi aku tidak menyerah untuk merayakan hari kartini kedua saat aku SMA dan mengenang pahlawan kita. 

Pukul 7 kurang 10 aku sudah sampai. Gerbang sekolah hampir saja ditutup.

"astagfirullah neng gita, ketua osis dateng telat melulu" ucap mang ari.

"astagfirullah mang pagi-pagi lihat saya udah istigfar aja, jadi serem gini?" goda gita.

"kaga neng sumpah neng gita hari ini cantik bener dah ah"

"astagfirullah mang ari ngomong wangur aja"

Setelah bercanda bersama mang ari, aku memarkirkan motor ku.  Sebagian anggota osis tiba-tiba berlari menghampiri ku.

"kak gita, kelas 12 mipa 1 belum mempersiapkan abang dan none nya kak"

"kak git, rani ga masuk kak, partner saya siapa nanti kak?"

"kak maaf rapat kemarin saya ga hadir, saya belum tau tugas saya ngapain hari ini"

Segala ocehan anggota osis kelas 10,yang mungkin baru berpengalaman ikut ke organisasian saat SMA.  Pagi-pagi mendengar ocehan mereka sudah membuat mood ku hancur seketika.

"kalian punya otak ga sih? Mikir kaya gini aja susah banget" marah ku yang aku tau pasti membuat hati mereka sakit karena perkataan ku "kalian punya otak ga sih?"

"masalah kelas 12 mipa 1 kalian bilang dong sama wali kelas nya, udah bilang belum?"

"belum kak"

"yaudah sana bilang, kalau mereka ga mau ikut lomba nya, minta denda 100 ribu, udah sana cepetan"

"baik kak"

"rani ga masuk,kamu kerja sendiri emang ga bisa?  Kerja sendiri dulu, nanti saya suruh siapa kek buat bantuin kamu, jangan gampang ngeluh dong, ga enak dilihat guru-guru"

"baik kak, maaf kak"

"semua tugas sudah saya bagi semua anggota kebagian tugas masing-masing,kamu tanya lah sama sekretaris tugas kamu apa, jangan apa-apa saya mulu"

"maaf kak, sudah buat mood kakak jelek pagi ini"

Aku langsung meninggalkan mereka di parkiran. Sungguh pagi ini aku benar-benar tidak mood hanya karena keluhan mereka yang pastinya sangat tidak jelas.

***

Kegiatan lomba berjalan dengan lancar. Semua perwakilan setiap kelas telah mempersembahkan penampilan mereka masing-masing. 

Seluruh siswa-siswi berfoto dengan gembira nya,sambil bergantian untuk mengambil moment setiap kelas dengan wali nya masing-masing. 

Aku duduk di lobby sambil melihat teman-teman yang berlalu lalang entah mereka ingin caper atau apa pun itu aku tidak peduli. Saat ini aku sangat amat lelah.

Tiba-tiba saja seseorang memberi ku sebotol air mineral dingin yang sudah ada tepat di hadapan ku.  Aku menengok ke samping kanan ku.  Zidan.

"minum, lu pasti capek, ntar sakit aja" ucapnya.

"makasih ya" balas ku sambil membuka tutup botol nya dan langsung meminum nya.

"pelan-pelan ntar keselek"

Baru zidan mengatakan itu dan benar saja saking terlalu haus nya aku tersedak dan terus batuk.

"tuh kan gue bilang juga apa"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 20, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dia Bukan DilanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang