Part 2

1.7K 69 8
                                    

'Jangan tanyakan padaku mengapa aku begitu sulit untuk jatuh Cinta. Tapi tanyakan pada dirimu, mengapa kau begitu mudah untuk jatuh Cinta' -Gita Putri.

Di ruang osis. Suasana begitu sunyi tanpa percakapan sama sekali antara anggota. Canggung dan diliputi keheningan. Padahal di ruangan ini ada 26 orang.

Tiba-tiba tanpa mengetuk pintu, bocah tengil itu masuk dengan jaket jeans khas RANA JAYA. Entah mengapa hari ini air mukanya begitu tenang dan tampak bijaksana.

"Emang beda ya, kalau udah jadi ketua osis" gumam aku

Seketika semua anggota perempuan membeku hanya karena melihat matanya. Aku pun ikut membeku, bukan karena bocah tengil itu, tapi karena melihat segerombolan perempuan aneh yang begitu tergila-gila hanya karena melihat seonggok manusia sepertinya. LUAR BIASA!

Rapat dimulai dengan mengucapkan 'assalamualaikum', dia berhasil melelehkan suasana. Jujur aku takjub dengan melihat kedua bola matanya yang begitu tenang, namun dingin seperti laki-laki misterius.

"Rapatnya cuman untuk perkenalan satu sama lain doang?" tanya ku

"Iya, trus?" jawab jaya

"Jadi, lo nyuruh gue dateng kesini cuman buat kenalan doang? Sampe-sampe gue nyuruh temen gue buat pulang duluan. Kirain gue ada yang penting. Tanggung jawab lah gue pulang sama siapa kak?" omel ku

Dia hanya menatapku 2 detik tanpa satu patah kata apapun keluar dari mulutnya.

"Ngerti bahasa Indonesia kan? Sorry, gue gak bisa bahasa orang utan soalnya" jelas aku

"BACOT!"

"Sabar ya de, Jaya emang gitu orangnya" terang arin

Rapat hari ini selesai dan saat ini aku merasa 2 jam dalam hidupku berkurang dengan sia-sia. Dan semua gara-gara si ketua osis itu. Aku keluar ruangan dengan kebencian yang semakin membeludak karena kata-katanya di awal pertemuan kita. Dan aku berharap ini adalah yang terakhir.

Satu kata yang membuat ku yakin untuk membencinya selamanya "BACOT"

Saat aku berjalan di koridor dia menghampiriku "mau pulang?" katanya

"Engga, mau ngajak lo ke akhirat" ku bilang

"Kamu mau kita mati barengan?" tanya nya

"Mati aja duluan, gue gak mau mati bareng lo"

"Katanya mau ke akhirat bareng saya" tanya nya kembali

"Bacot, pergi lo"

"Katanya saya disuruh tanggung jawab, ini saya mau tanggung jawab"

"Maksudnya?"

"Saya mau nganterin kamu pulang"

"Gue gak mau"

"Yakin? Ga takut di goda om-om di jalanan?"

"Ga ada yang mau sama gue"

"Saya mau"

"Jijik"

"Nanti kalau kamu tiba-tiba suka sama saya gimana?"

Dia Bukan DilanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang