Part 20

865 24 2
                                    

" Aku yang tak pernah percaya atau aku mau tak mau percaya, semua laki-laki sama saja " -Okta

Chat line
Jaya : sabtu jemput?
Gita : Gak usah kak lagi pingin bawa motor sendiri lagian besok Sabtu mau sekalian ekskul terus ngajar upacara
Jaya : oke

Rasanya mulai terbiasa dengan balasan pendek dari ka jaya. Dia bukan berubah, dia tetap sama saja awet bicaranya, apalagi balesnya. Entah prinsip macam apa yang dia pegang hingga semua perempuan yang pernah berbalas pesan dengannya pasti meninggalkan kesan misterius dan disitulah daya tariknya. Berbeda dengan pendapatku yang menganggapnya satu, SOM to the BONG. S O M B O N G.
Ditambah dengan gayanya yang tengil dan cara berpakaiannya, lengkap sudah. Bagaikan bakso Pak Kumis yang diberi sambal dan kecap lalu diberi cuap-cuap jeruk nipis, perfect. Sombong dan tengil perpaduan yang ajib untuk membencinya. Namun nyatanya kini ku sangat mencintainya, bodoh kuadrat.
Sehingga kini aku percaya kalau Benci dan Cinta itu tipis, bedanya.

***
Aku kangen kelas X-IPS1, kelas bareng kalian. Sehingga pelajaran berlalu dengan ngesot, alias lama.

" Pak izin ke kamar mandi "
" 10 menit " jawab Pak Sanusi acuh tak acuh

Benar aku ke toilet, tapi tidak sampai masuk ke tempat yang paling jahanam di sekolah itu. Bau nya mengalahkan sepatuku yang kata ka jaya seperti terasi dibakar. Barangkali bau toilet di sekolah akan menang jika bersaing dengan kentut alien. Tunggu kenapa ke alien lagi? Baik mari kembali ke toilet.
Setelah membuka pintunya seling 2 detik aku kembali menutup pintu tersebut karena telah cukup membentuk gunungan karbondioksida dan sulfur. Perjalanan ku terhenti di pojok kolam termenung sendiri di sana. Pemandangannya, tak kusadari sebelumnya. Baru 2 tahun memang, bahkan masih kurang dari 2 tahun tapi aku tak pernah menggeledah keindahan di sudut sekolah ini. Dan walau..

" Eh "
Suara disana meretas lamunan panjang ku
" Git "
Itu suara dari makhluk yang sama

"Oy" sahutku tanpa menoleh ke si tuan pemilik suara

"Saya, rindu" ucapnya penuh keraguan sukses membuat lamunanku 100% teralihkan. Otomatis kepalaku menengok ke pemilik suara

"Kakak?"

"Hehe" sambil menaruh sebotol minuman

" kak? Lu beli Kiranti? " bahkan terlalu shock dan belum sempat memegang sebotol minuman pereda nyeri haid itu

" Emang kenapa? " jawabnya tanpa dosa sambil duduk dihadapanku

" Waktu kakak naroh ini di meja belinya ekspresi mbak-mbak Alfa nya gimana? Jangan bilang kalau kakak beli buat kakak minum sendiri! Gila lu tuh bener-bener ya Kak "
Seberondong pertanyaan menghampirinya bagaikan rudal yang ditembak oleh Belanda tanpa henti. Semuanya keluar dari mulut ku tanpa memberinya izin menjawab

"Minum" sahutnya sambil membukakan tutup kiranti itu

Aku menggelengkan kepala cepat

" Pahit ah elah. Maksa banget " pasrah aku meminumnya

" Anak kecil yang kemarin lucu ya? namanya Andra "

Sekali lagi Jaya membuatku terheran-heran dan membuatku semakin percaya, Jaya punya ilmu Seribu Bayangan atau ilmu sakti mandraguna

" Iya lucu banget " pura-pura tidak peduli dengan pernyataan yang barusan

" kamu kemarin akrab banget sama dia kayak kenal aja " goda jaya lagi

" Kalau benar kakak lihat saya artinya kita memang sama-sama ketemu ya? ya gak sih? Tapi kemarin saya lihat kakak boncengan sama perempuan lain kakak yakin itu saya. Saya jadi percaya kalau kemarin itu juga kakak. Dia siapa? "

Tak disangka bel pergantian pelajaran berbunyi

" Saya masuk dulu " ujarnya sembari tak peduli dan terus berlalu

Tepat seperti dugaanku, dia menghindar, dan aku tak ingin mengungkitnya lagi. Baik mari kita anggap Jaya hanya laki-laki kelas 12 SMA yang memang harus menikmati masa-masa terakhir putih abu-abu nya. Persetan selingkuhan toh kita berdua memang tidak pernah pacaran hanya saja saling berbalas sayang. Aku juga harus segera kembali ke kelas.

***
" makan yuk " ucap Jaya sembari menarik lenganku

" ngajak makan mulu "

" Emang kalau saya ajak nikah mau? "

" Apaan sih " sinis jawab ku

Tanpa banyak cingcong lagi kami jalan berdua ke kantin. Karena jam pelajaran telah usai dan istirahat telah berlalu jadilah kantin tinggal si Ibu jualan gorengan tempat mangkal geng Lembing Swag.

" Praktek renang kamu dateng ? "

" nggak " sambil sibuk mengunyah

" kenapa? "

" nggak ada duit "

" saya bayarin "

" nggak ada motor " usahaku menghindar

" saya anterin " dan gagal lagi

" jauh "

" kan ada saya " lagi, jurus sakti nya

" kayaknya pengen banget saya ikut " goda ku

" nggak sih biasa aja "

" Yaudah Saya gak usah dateng "

" ah jangan gitu " sahutnya

" Yaudah ayo "

" praktek renang? " kegirangan

" nggak, pulang " jawab ku

" kan kamu bawa motor sendiri "

" Oh iya lupa " balasku cengengesan

" Lupa mulu, nanti lupa juga lagi sama saya "

" kakak terkecuali "

Karya :
@marintanmaharani dan @sns.418(IG)

Dia Bukan DilanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang