Part 10

874 28 0
                                    

'Hanya ada satu yang pasti dalam hidup yaitu ketidakpastian' - Rana Jaya

"Kak kiki?????" teriak ku dan langsung memeluknya.

"Kangen lu ya sama gue?" sahutnya
"Hua~ pizza" sahutku yang langsung merampas makanan khas italia itu dari tangannya.

Kak kiki langsung melepas sepatunya dan masuk ke rumahku tanpa keraguan. "Oh...iya kakak lu mana?" tanyanya.

"Biasa,hangout sama gengnya,tapi katanya ada jadwal nge-MC ntar malem di hotel mana~ gitu"

"Yah..gue rugi dong bawa pizza kesini,kirain gue ada kakak lu" sahut nya seraya mengganti chanel TV

"Kalau mau minum ambil sendiri ya,gue udah PW" kataku di sela-sela mengunyah pizza.

*

Dia. Sudah seperti bagian dari keluargaku. Lebih tepatnya akan menjadi calon anggota keluargaku. Kakak ku sudah 5 tahun pacaran dengannya. Namun,entah apa yang masih membuat mereka belum naik ke pelaminan. Padahal kedua keluarga sudah merestui. Dia baru saja pulang dari Bandung setelah 2 bulan mengerjakan suatu proyek disana. Dan dia adalah arsiteknya.

***

"Kakak lu di hotel mana? Gue pengen nyamperin" sahutnya sambil menghampiriku di meja makan.

Aku langsung mengambil ponsel ku untuk menelpon kakak ku.

"Kak lu dimana? Ada kak...." dan seketika ponselku diraih dari genggaman yang ternyata dirampas oleh laki-laki dihadapanku.

"Ih..siniin hp gue" teriak aku yang berusaha mengambil benda itu dari genggaman nya.

Ia meluruskan tangannya ke atas berusaha supaya benda itu tidak diambil olehku.

'Barang gue itu kok dia yang nguasain'

"Ambil kalo bisa"

"Iya gue tau lu tinggi,gausah ngerepotin hidup gue deh,itu cewe lo halo-halo nanti dia kira gue diculik lagi"

"Shuut" katanya seraya menempelkan telunjuknya di mulutnya dan langsung memutuskan panggilan tadi.

"Gue punya surprise buat kakak lu,udah deh jangan rempong,gue balik ah" katanya yang langsung berjalan ke pintu depan.

Aku mengikuti langkah kakinya. "Oh iya jangan nakal,belajar dari sekarang biar lu bisa jagain anak gue sama kakak lu nanti. Ok"

"Emang lu pikir gue baby siter anak lu,udah ah sono" jawabku jengkel.

"Bye" sahutnya dan mengacak-acak rambutku.

Ternyata nampak seorang remaja laki-laki menyaksikan adegan demi adegan barusan. "Tuh ada temen lu gak enak ah diliatin"

"Masuk woi jangan ngeliatin doang" teriak kak kiki.

Remaja itu membuka pagar dan berjalan mengampiriku.

"Ih..lu ngapain sih nyuruh dia masuk,gue sendirian doang loh dirumah,gak enak diliatin tetangga"

"Halahh"

Kak kiki langsung berlari untuk memasuki mobilnya. Ia memegang pundak jaya "sikattt" bisik kak kiki. Jaya hanya tertawa kecil mendengarnya.

***

"Jangan masuk,tunggu disini" kataku
"Udah tau" jawab jaya

5 menit kemudian

"Kamu dandan?"
"Ngapain dandan? Udah cakep kok" sambung jaya
"GR banget sih,siapa juga yang dandan buat lu"
"Yuk"
"Sebenarnya mau kemana sih?"
"Ikut aja,gak akan saya apa-apain"

Aku naik ke motornya jaya dia bilang "udah?"
"Udah" kujawab

"Pegangan gak?"
"Jijik"

Jaya langsung menancapkan gas motornya kencang. Lampu merah. Dia langsung merem mendadak motornya. "Yakin masih gak mau pegangan?"

"Kalau kamu gitu lagi saya turun"
"Kamu?" goda jaya
"Lebay,diomongin kamu doang bangga"

***

Tidak lama kemudian kami tiba di gerbang depan sekolah.

"Yuk,masuk"
"Ngapain?"
Temenin saya"
"Hah?"
"Mending saya minta temenin atau dampingin?"

Sontak saja dia langsung menarik tanganku untuk masuk kedalam lingkungan sekolah.

"Mang,lagi ngapain?" tanya jaya yang datang menghampiri mang ari.

Mang ari adalah penjaga sekolah di kelas kami. Setiap anggota osis wajib membantu mang ari membersihkan sekolah si setiap hari minggu. Aku baru tau ini setelah jaya memberitauku tadi.

"Ehh jaya,mang lagi nyiramin tanaman jay,kamu bantuin sini jay" perintah mang ari.

"Saya ngapain mang?" tanyaku
"Tugas kamu cukup perhatian sama saya setiap harinya" ucap jaya

Aku menatap sinis jaya "kurang perhatian ya"

"Eis,sudah-sudah neng gita mah rapihin ruang osis aja neng" ucap mang ari

Aku menganggukkan kepala ku dan langsung melangkah menuju ruang osis.

Di Ruang Osis.........

Karya : Marintan Maharani
                Shafira Nur Shaumu

Tunggu part selanjutnya dan follow wattpad author (dia bukan dilan) yang satu lagi shfrnrshm1347
Karena ini termasuk karangan dia juga bukan cuman saya😊

Dia Bukan DilanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang