Part 12

868 28 1
                                    

'Kamu boleh patah hati tapi jangan tutup hati kamu'

Gita Pov

"Kak si gita kemana ya?"
"Dia udah gede bu,tunggu aja pasti dia pulang"
"Yaudah deh,kabarin coba adek kamu tanyain dia dimana? Ini udah malem"
"Iya bu,jangan lupa makan ya? Oiya,aku pulang nya besok tapi gak pulang,langsung ke kos-kosan terus kuliah"
"Iya iya sayang,ibu tutup ya, assalamualaikum"
"Wa'alaikumsalam"

Terdengar suara derungan motor dari luar.

"Saya pulang ya"
"Hati-hati kak"
"Makasih udah mau jawab pertanyaan saya"
"Makasih juga kak,kakak itu jawaban dari segala pertanyaan di hidup saya"
"Sama-sama,oiya sampein maaf saya ke calon mertua saya"
"Iya saya sampein"
"Kesiapa?"
"Mama mertuanya kakak"
"Emang siapa?"
"Maunya siapa?"
"Ibu kamu"
"Yaudah ibu saya" jawab ku dengan tawa kecil.

Ah~ jaya..mengapa begitu mudah bagimu membuat ku takluk dan tak berdaya.

Dan kamu bisa tau apa yang terjadi selanjutnya. Aku dimarahi oleh malaikat tak bersayap yang menunggu ku sedari tadi.

"Ibu..aku sayang sama ibu" ucapku sambil membuka pintu kamar

"Gita..dengerin ibu dulu sini"
"Aku mau mandi bu" kataku dari dalam kamar
"Dengerin ibu dulu,kamu tuh perempuan. Gak bagus pulang malem,apalagi sama cowok" nasihat ibu.

Aku langsung memeluk tubuh wanita paru baya itu "ia bu,maafin gita"

"Jangan diulangin lagi ya"
"Iya ibu"

***

Chat Line

Jaya :"lagi ngapain?"
Gita :"ngerjain pr"
Jaya :"oh..yaudah nanti saya telepon ya"

Kyaa!!!!!

Inikah rasanya? Ini yang dinamakan first love?
Apa yang dia katakan padaku tadi sore benar-benar membuat ku takluk tak berdaya. Setelah kejadian tentang ayahku yang kuceritakan padanya.

Flashback On

"Kalau gitu saya udah nemuin apa yang harus saya lakuin. So,let's not fall in love" balas jaya dengan tegas.

Apa coba maksudnya? Gumam ku

"Kamu takut buat tersakiti lagi,dan saya baru sadar saya juga takut buat jatuh cinta lagi. Tapi saya jujur saat saya bilang saya cinta sama kamu"

Oke mari deskripsikan sendiri apa dan bagaimana yang kurasakan saat itu ya.

Ia menggenggam tanganku,menatap mataku tersenyum padaku dan mengucapkan bait sakti penakluk hati. Tolong jangan pergi!

Flashback Off

***

Tugas bahasa indonesia. Kami semua disuruh untuk membawa koran setiap orangnya untuk mencari iklan baris. Ya. Sekitar 30 menit kelas terasa sepi karena disibukkan dengan tugas.

"Mong,mong liat deh" ucap milla kepada manda.

Aku melihat sesuatu apa yang ditunjukkan milla kepada manda.

'Membuat kuat sepanjang malam'

Satu kalimat yang aku lihat pada koran tersebut.

"Ehh gila lu" sahut visca yang ikut melihatnya.

"Ini mong buat roni" ucap milla sambil tertawa kecil.

Milla menggunting iklan yang ada di koran tadi dan ditempel di jendela kelas.

'Milla~' teriakku

Milla hanya tertawa sambil menunjuk koran yang ia tempel di jendela. Kalian tau apa yang dia tempel? Sebuah iklan produk dewasa!

"Ehh itu copot,ntar diliat guru lain gimana bego" teriak rahma.

"Bodo" jawab milla santai.

"FAK!"

Pelajaran pertama selesai. Dilanjutkan untuk pelajaran kedua yaitu penjaskes. Guru olahraga tidak hadir entah apa alasannya. Sekelas kami tidak olahraga malah melakukan aktifitas seperti biasa. Ngerusuh! Jalan-jalan! Keluar kelas! Manggilin doi di kelas sebelah! Bolak balik toilet! Entah setan macam apa yang merasuki tubuh cowo-cowo berandal dikelas seperti ada ritual keramat sebelum mereka mengacak-ngacak kelas kemudian menyanyi lagu wajib indonesia pusaka.

***

Tak terasa,masa jabatan osis tinggal sebentar lagi. Ini baru permulaan,iya permulaan dengan hubunganku. Entah hubungan macam apa. Ah~ semuanya terlalu cepat berlalu.

Di Ruang Osis

"Saya minta buat laporannya ya jay,soalnya pemilihan CKO udah mau dimulai. Trus coba dikasih tau adek-adek kelas nya cara mimpin yang baik. Dikasih nasihat-nasihat biar osis nya bisa lebih baik lagi" saran dari bu dedeh selaku pembina osis.

Jaya hanya membalas dengan anggukan kepala dan senyuman.

"Kalau ibu sih berharapnya yang udah berpengalaman ya,git?"

Aku tersentak. Uhuk..uhuk..Aish~

"Iya bu?"
"Udah berpengalaman kan?"
"Udah bu" sahut jaya cepat

Jadi,mari kita tafsirkan bersama. Apa aku jadi CKO lagi?

Karya : Marintan Maharani
                Shafira Nur Shaumu

Dia Bukan DilanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang