Part 17

691 31 6
                                        

Acara calon pemilihan ketua osis telah selesai dilaksanakan. Katanya,banyak yang memilih aku. Ya,aku berterima kasih bagi yang sudah memilihku. Sekarang aku langsung buru-buru ke cafe mengingat janji ku dengan kak bella tadi. Aku berjalan menuju halte dekat sekolah. Sambil melirik jam tanganku yang melingkar pada pergelangan tangan kiri ku dan membalas chat line dari kak bella yang sedari tadi sangat sangat sangat spam chat padaku.

Gita : "iya udah otw kak,bawel ah"

Beya : "30 menit lagi harus udah sampe ga mau tua"

Gita : "typoo!! Makanya jangan ngomel mulu,wkwk"

Bela : "udah ah buruan"

15 menit aku menunggu bis datang tetapi tak ada satupun yang lewat. Arghh aku benci momen ini! "ayo naik" teriaknya dihadapanku

Aku melihat jaya di halte ini. Tanpa pikir panjang lagi,aku langsung menaiki motornya. "emang kamu tau saya mau kemana?" tanya ku

"cafe bsa dekat villa 2 kan?"

"kok tau?"

"saya mah selalu tau kamu mau kemana juga"

Jangan-jangan selama ini saat aku memikirkannya apa dia mengetahuinya? Ahh mati saja aku jika dia bisa tau kalau hampir—arghh ralat kalau setiap hari aku memikirkannya. Dasar jaya tukang dukun.

***

Jaya memarkirkan motornya sedangkan aku langsung masuk tanpa tanya-tanya kak bella lagi karena aku melihat motor kak kiki ada di parkiran tadi. Aku mencari letak couple tersebut. Ahh dasar remaja tukang galau,milih meja dekat jendela. Supaya bisa lihatin pemandangan orang pacaran diluar? Anehhh.

"ahh lama banget si"

"yaudah maaf"

"adek kamu sibuk bel,wajar lah"

"calon kakak ipar yang baik" kataku dan langsung meminta kak kiki untuk ber high five.

'masuk' bisik kak kiki pada seseorang yang di luar

"eh iya jaya" sahut ku sambil menepuk jidat ku

3 detik berikutnya jaya datang langsung menyapa 2 couple dihadapanku,dan langsung duduk di sampingku dengan lancangnya. "eitss,duduk samping kak kiki,kak bela lu duduk deket gue" kataku menahan jaya yang ingin duduk.

"kenapa sih git?" tanya kak kiki

"adek gue masih kecil ga boleh pacar-pacaran dulu,nanti isi otaknya cowo,materi tentang fisika,matematika dan lain-lain hilang begitu saja dihempas dengannya" ceramah kak bella

Akhirnya letak duduk kita bergantian. Kak bella,dia sangat amat amat keponya dengan jaya. Dimulai dengan bertanya tentang 'kenapa sih bisa suka sama gita' 'emang gita cantik' 'emang gita baik' 'gita kan jutek,apalagi sama cowo' 'paling gita deket sama teguh doang kalau cowo'.

"gita beda dari cewe cewe yang lain kak" jawab jaya

***

"makasih ya,udah nemenin gue,maaf kalau kakak gue bawel,kepo,bikin darah tinggi lu kumat lagi jadi 190 per 90,bikin lu pulang malem-malem kaya gini gara-gara gue,hmm" ucapku

"bawel,udah deh kamu istirahat,ini udah jam 11 malem,makan lagi ya kalau bisa soalnya perut kamu diisi sedikit tadi,besok aku jemput ya, aku ga janji kalau besok kita jalan pulang sekolah,ya?"

"emang kamu ada uang?"

"gausah nanyain itu,yang penting kita bisa qualiti time berdua besok,ok"

"iyaa,makasih ya"

"aku pulang ya"

"iya hati-hati,bye"

***

Aku merapihkan jilbab ku,dan memakai sedikit farfum. Aku langsung menuju meja makan hanya untuk mengambil air mineral dan bekalku. "assalamualaikum" teriak ku karena ibu sedang mencuci piring di dapur. Aku melihat jaya yang sudah menunggu ku di depan pagar sambil menatap dan tersenyum ke arahku.

"ayo"

"girang banget kenapa sih?"

"engga,udah ah ayo"

Pagi ini udara sejuk.Banyak orang lari pagi dan mau berangkat kerja juga sekolah. Sementara itu,jaya yang menyetir motornya dengan ugal-ugalan."saya masih mau hidup" teriakku dari belakang pundaknya.

"saya juga kali"

"itu tau,kenapa masih ugal-ugalan ntar kecelakaan mati loh"

"kita mati barengan gitaa"

Dengan kata-kata nya barusan,aku teringat kembali pada saat aku dengan jaya berbicara di koridor sekolah pertama kalinya.

"kok diem?"

"kamu inget waktu kita ngomong di koridor waktu itu ya?" sambung nya

Aishhh pria ini memang seorang dukun. "gausah mikirin saya,saya aja yang mikirin kamu"

Karya : Marintan Maharani

Shafira Nur Shaumu

Maaf karena kemarin aku ga update karena sibuk nonton music bank dan lupa sama dbd. Pas minggu pulang les jam set 5 gara-gara ngerjain temen yang ultah dan nyampe di rumah langsung belajar gara-gara uts -_____- 

Dia Bukan DilanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang