Part 14

822 29 1
                                    

'Karena kamu getar pertama yang meruntuhkan gerbang tak berujung ku. Tetes embun yang menyesakan dahagaku. Iya, kamu'

Minggu pertama dibulan yang baru. Aku duduk bersama ibu di meja makan menikmati sarapan pagi.

"Bagi raport nya kapan git?"
"Hmm..bulan depan bu"
"Trus kamu ngapain lagi ke sekolah,kan ujiannya udah selesai"
"

Liat pengumuman bu,terus kan mau ngadain pemilihan CKO lagi"
"Oh gitu"
"Yaudah bu,gita berangkat dulu ya,assalamualaikum"
"Wa'alaikumsalam"

Aku menyalakan stater motor ku dan mengemudikan motor menuju sekolah.

Kelas kosong, aku tau mereka semua pasti lelah karena acara semalam. Sekitar 18 siswa yang masuk untuk hari ini. Aku mendapati rahma yang memainkan ponselnya.

"Eh rah anterin gue ke ruang osis yuk"
"Ngapain?"
"Udah ayo"

***

"Permisi bu,saya mau minta data calon anggota osis yang baru" ucap jaya kepada bu dedeh

"Oh iya,ini jay. Minggu depan pemilihan CKO dilaksanakan ya,ibu mencalonkan gita lagi sebagai CKO yang baru" jawab bu dedeh sambil menyerahkan berkas data calon anggota osis

Jaya mengangguk paham dengan apa yang dibicarakan bu dedeh. Jaya berjalan melewati koridor menuju ruang osis.

Di ruang osis ia mendapati gita dan rahma yang sedang menyiapkan perlengkapan untuk pemilihan CKO.

"Git,kamu mencalonkan diri lagi jadi ketua osis?"
"Bu dedeh yang mencalonkan saya kak"
"Mencalonkan?"
"Iya"
"Siapa calon nya?" ucap jaya disertai tawa kecil nya.
"Mulai deh,shuut" jawabku sambil melirik ke arah rahma menyuruh jaya agar tidak Gombal di depan rahma.

***

Pukul 14.00

Aku pulang karena tugasku kini sudah selesai. Zidan menghampiriku di tempat parkir saat aku ingin mengambil motorku.

"Git,temenin hangout yuk"
"Hmm emang dimana?"
"Deket-deket sini aja"
"Boleh,yuk"

Author : Yah!hangout tapi mereka bawa motor masing-masing,ga romance ah

Ok. Kita berhenti disuatu kedai kopi. Menikmati kopi dan hot chocolate berdua bersamanya. Sedikit canggung,tapi ini gratisan lho. Pertanyaan-pertanyaan yang keluar dari mulut zidan. Dimulai dari pemilihan CKO yang baru,melanjutkan ke universitas mana dan yang penting sekali menanyakan hubunganku dengan jaya.

Aku tau,zidan berusaha untuk melupakannya dengan menanyakan jaya. Zidan baik,sopan,pintar dan sholeh. Ya,bodohnya diriku menyia-nyiakan perasaan seseorang yang sayang terhadapku. Bukan bermaksud untuk menolak perasaanya jika jaya saja tidak kubalas dengan perasaan lagi hanya karena masalah biasa menurutnya.

"Mau nonton gak?" ajak zidan ragu-ragu
"Gue ada janji sama visca"
"Sama visca atau sama jaya?"
"Hehe,sama dua-duanya"

***

"Novel hujan seru gak sih?" kata seseorang sambil memegang sebuah buku
"Asli,itu baperin banget,gak nyangka endingnya mereka bakalan mati berdua gitu" sahutku tanpa menatapnya
"Kalo petjah?" kata visca
"Itu tentang cinta segitiga gitu lah,pokoknya gue yakin lu ngerti"

Dan tiba-tiba langkah ku terhenti

"Lu itu gue ajak kesini buat bantuin gue nyari novel yang seru,bukan nyeritain novelnya. Kalo udah lu kasih tau endingnya gue kan jadi males mau baca"

"Itu refleks vis" jawabku tanpa penyesalan

"Auah,gue bete makan yuk"

Aku tak perlu menjawab karena visca sudah tau jawabannya.

"Jaya,jadi kesini?"
"Makan dulu vis nanti keburu gue abisin"
"Ih seriusan git"
"Lo pikir gue gak serius?" sambil menyendokkan es krim ke mulut

Dan yang ditunggu-tunggu datang.

"Makasih ya udah nraktir anak kecil ini es krim" kata laki-laki itu yang baru saja datang sambil membawa semangkuk es krim

"Lain kali peliharaannya diajak kemana-mana,jangan ditinggal gini" omel visca sambil melipat tangannya di depan dada

"Apaan si kan lu yang ngajak gue"

Jaya hanya tersenyum melihat pertengkaranku dan visca.

"Dah yuk balik" ajak jaya
"Gue pergi jangan kangen yak"
"Ih najong" jawab visca
"Lov you" sahut ku

***

Matahari sebentar lagi terbenam,ah ku mohon saat-saat seperti ini hari ini,jam ini,menit ini,detik ini ku mohon abadikanlah. Dan biarkan motor,jalan dan pepohonan menjadi saksi bisu kita bedua.

"Kak"
"Iya dek"
"Ih mau ngomong nih"
"Itu udah ngomong"
"Ih seriusan"
"Ih serius kan emang kamu udah ngomong"
"Kayaknya,aku belum pernah ngomong sama kakak deh"
"Udah kok"
"Ngomong apa emang?" kataku
"Ya ngomong apa aja,ini juga kan ngomong"
"Ah kakak mah" omelku
"Ah adek mah"

Gemasnya dengan makhluk satu ini. Ya ampun kak jaya.

"Tapi kali ini aku serius kak" sambil melepas tanganku dari pelukannya.

Karya : Marintan Maharani
                Shafira Nur Shaumu

Dia Bukan DilanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang