Jealous??. Chapter 1

76 6 9
                                    

Sinar mentari kecil mulai menerobos masuk lewat ventilasi udara. Suara burung pun ikut meramaikan indahnya pagi di hari minggu. Di mana, para siswa atau siswi bisa tidur sepuas-puasnya.

Begitupun juga dengan seorang gadis bersurai purple yang masih berada dimimpinya. Sampai akhirnya,

Krrieeetttt.........
Tiba-tiba cahaya yang tadinya memaksa menerobos masuk, sekarang sudah leluasa menyinari kamar gadis itu.

"Uuugghh......!!" gerangnya sambil menutupi kepalanya dengan selimut.

"Apa kau mau terus-terusan tidur seperti seekor babi? Nona Yin?" ucap wanita paruh baya dengan menekan kalimat terakhirnya.

"Ibu......... Jangan mengodaku...." balas Juju, nama gadis itu.

"Hahahaha, tidak apa-apa sayang. Tidak lama lagi nama lagi namamu tidak lagi berisi kata 'Yin'. Setelah kau menikah nanti."

"Yah..... Ibu...."

Juju Pov
Hari ini adalah hari yang sangat indah bagiku. Apa kalian tahu karena apa? Karena, ini hari minggu! Hari kesukaanku. Di mana, tidak ada lagi buku dan tulisan-tulisan. Ini sangat menyenangkan.

Pim..... Pim..... Pim....
Suara klakson mobil disamping rumahku. Tapi, siapa yang bekunjung sepagi ini di rumah Dev? Aku pun berlari kecil menuju jendela, yang kebetulan mengahadap langsung kerumah Dev, dan juga berhadapan dengan jendela kamar Dev.

Wah, Ternyata itu Senior Harry. Pria yang mempunyai wajah tampan berambut perak yang sudah berhasil meluluhkan hatiku. Entah sejak kapan aku menyukainya. Mungkin sekitar 1 tahun yang lalu, tepatnya di awal bulan Desember. Saat itu aku ingin belajar merajut.

Flasback
Wah, pagi ini dingin sekali. Tapi, semangatku untuk sekolah tidak akan pernah pudar, dengan menggunakan skateboard aku bisa menuju sekolah di musim salju seperti ini. Jarak sekolah dan rumahku tidak terlalu jauh. Mungkin, sekitar satu setengah kilometer.

Ketika aku sampai di sekolah, dari kejauhan aku melihat gadis cantik dan manis sedang duduk di bangku panjang depan kantin sekolah. Tentu saja itu adalah teman terbaiku, Valent. Dengan sedikit berlari, aku segera menghampiri Valent.

"Hii..... Valent? Wah.... Apa kau sedang merajut?" tanyaku antusias.

"Oh.... Juju, iya aku sedang merajut syal."

"Untuk siapa? " tanyaku lagi. Tapi, kali ini Valent hanya tertunduk dalam, tentunya dengan rona merah di pipinya. Menurut instingku, aku yakin syal itu akan diberikan kepada Senior Alvin, "Em..... Bisa kau mengajariku?"

"Em.... Tentu.. " ucapnya. Ia pun mengajariku cara merajut sebuah topi musim dingin. Tangannya yang putih mulus, dengan lincahnya mengerakkan jarum rajut di seluk beluk simpul benang. Dengan ragu-ragu aku pun ikut mencobanya. Ternyata, hal itu sangat sulit sekali.

Tapi, akhirnya aku bisa merajut, walaupun masih lupa-lupa ingat,
"Wah... Terima kasih Valent. Nanti, kalau aku lupa lagi aku bisa bertanya padamu? "

"Silahkan... "

Setelah selesai mengobrol ringan, aku pamit kekelas meninggalkan Valent. Aku berjalan di sepanjang koridor, sambil bersenandung kecil.

*
Setelah jam pelajaran pertama selesai, aku dan Valent segera menuju kantin sekolah. Di sana kami mengobrol dan sedikit bergurau. Sampai akhirnya Senior Alvin datang menghampiri kami berdua. Karena makananku sudah habis, maka aku tinggalkan saja mereka berdua. Hehehe.... Ternyata aku sangat jahat ya?

Dengan berjalan sambil tersenyum-senyum. Akhirnya aku sampai di kelas, tapi sayangnya guru yang mengajar di kelasku sedang ada urusan, jadi untuk mengisi jam kosong ini aku memutuskan untuk sekedar baca buku di perpustakaan. Sambil belajar merajut.

The Adventure Of Juju: Dream WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang