Devil's Heart. Chapter 25

10 1 0
                                    

Pedang pedang berkilauan berjajar di sebuah rak kayu. Perisai perisai dan baju zirah siap untuk tempur juga terlihat memenuhi dinding ruangan. Suara dentingan palu besar menghantam lempengan besi panas, tak henti henti terdengar. Orang orang yang tengah sibuk berlalu lalang membawa seember batu bara, setumpuk besi, sekeranjang besar bahan makanan dan obat obatan. Kegiatan sebelum perang memang tidak ada hentinya sebelum perang itu tiba.

"Aku merasakan kekuatan iblis mulai mendekat, kira kira 1 mil dari arah selatan. " ucap salah satu tetua vampire.

"Sekali lagi aku ingatkan bahwa iblis bisa mengendalikan tubuh seseorang, ketika pikiran orang itu kosong. Jadi aku harap jangan sampai pikiran kalian kosong, dan juga jangan sekali kali kalian ragu ataupun takut."

Semua orang nampak sedikit termenung setelah mendengar pernyataan dari Connor, raja Werewolf.

"Jika kita bisa bekerja sama dan saling percaya, aku yakin kita pasti bisa membasmi para iblis." semua orang yang hadir, nampak sedikit mengangguk menanggapi pernyataan raja Vampire. "Dan Lord Devil" sambungnya lagi.

"Aku harap putriku Wina, bisa selamat dari tawanan Lord Devil." ucap Connor dengan raut gelisah.

"Hm... Aku mengerti keadaanmu Connor. Disisi lain, aku juga menyuruh putriku untuk pergi sejauh mungkin. Agar terhindar dari pertempuran ini." ucap Janson, raja vampire, sekaligus ayah dari Arthur dan Alexa.

"Aku harap bahwa ramalan tentang adanya gadis ungu yang akan menyelamatkan negeri ini. Menjadi kenyataan." Tutur Connor dengan penuh harap.

Setelah beberapa detik Janson berkata seperti itu, seorang pelayan werewolf datang dengan langkah terpontang panting. Semua orang yang yang berada di dalam aula kerajaan vampire bingung melihat salah satu anak buahnya dalam keadaan seperti itu.

"Tuan.........., pasukan lord devil sudah....." deru nafas pelayan tersebut membuatnya sulit berkata kata. Tubuhnya sampai runtuh kelantai. Keringatnya yang bercucuran membanjiri wajahnya. Arthur dengan sigap menangkap pelayang tersebut. Sebelum kepalanya menyentuh lantai.

"Katakan, apa yang terjadi." tungkas Arthur.

"Mereka sudah ada di depan perbatasan." ucap pelayan tersebut.

"Apa?!" respon semua orang dengan raut wajah cemas.

"Bagaimana mungkin?" tanya Janson.

"Cihh.... Aku muak dengan iblis" sambung Connor.

"Lebih cepat dari perkiraanku" tambah tertuah Werewolf.

"Lalu bagaimana ini?" guman ratu Vampire.

"Siap tidak siap, kita harus menghadapinya!" tungkas Arthur

"Baiklah, panggil para pendeta untuk menangkal serangan iblis, Arthur siapkan pasukan Werewolf dan Vampire untuk pertempuran gelombang pertama." tetua Vampire

"Baik!!!"
Dengan kecepatan angin mereka melaksanakan titah yang telah diberikan.

****************

Desa penyihir adalah satu satunya desa teraman di Negeri Harju. Desa penyihir memiliki sebuah mantra pelindung yang membatasi wilayah mereka. Mantra itu tidak bisa ditembus oleh siapapun, bahkan para penghuni Desa penyihir. Mereka bisa keluar masuk dari satu jalan, yaitu gerbang utama. Tetapi, tidak sembarang orang bisa masuk. Digerbang utama juga dilapisi sihir kuat dan langka (tidak semua penyihir dapat menguasai mantra sihir tersebut). Mereka yang bisa masuk hanyalah mahluk mahluk yang berhati bersih. Mahluk mahluk yang memiliki niat jahat akan terpental jauh, ketika berusaha melewati gerbang utama.

*Di kamar Juju*
Juju Pov
"Siapa k..kau?"

"Saya Haku"

"Heh?"
Loading.....
10℅
20℅
50℅
100%
"Apa?!" aku menutup  mulutku yang secara reflek berteriak.

The Adventure Of Juju: Dream WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang