Memory Trace. Chapter 31

20 1 0
                                    

"Juju!" Pekikan Alexa terdengar keras, memanggil seseorang yang akan pergi untuk selamanya.
.
.
.
.
.

Benedicta adalah mantra penyihir tingkat atas, dimana pengguna dapat menghidupkan kembali suatu yang sudah mati (manusia, hewan, tumbuhan). Umur pengguna dapat mempengaruhi jumlah mahluk yang dihidupkan. Jika umur pengguna 50 tahun, maka ia hanya mampu menghidupkan 50 orang saja. Hal itu juga dipengaruhi oleh persediaan tenaga penyihir mereka. Seseorang dengan umur 50 tahun bisa saja dapat menghidupkan 10 orang. Jika tenaga sihir mereka tidak begitu banyak, maka 10 tahun umur mereka hanya dapat menghidupkan 1 orang saja. Setelah itu biasanya pengguna akan mati

Juju pov
Aku yakin ini adalah keputusan yang tepat. Aku tidak bisa melihat kalian menderita. Maaf, aku tidak bisa mengucapkan selamat tinggal atau apapun.

"Juju...!!"
Tidak, jangan ada air mata lagi. Aku sangat menyayangi kalian semua. Kalian sangat baik padaku, bahkan kalian lebih baik dari teman-teman ku di dunia nyata. Aku sangatlah menyayangi kalian. Semua yang sudah kita lalui bersama, aku tidak ingin melupakannya. Tapi efek dari mantra ini juga akan mengambil ingatanku dengan kalian.

Tubuhku dari tadi mengeluarkan semacam sinar, sinar yang berpencar ke segala arah. Menghampiri setiap jasad dan abu. Tapi, setiap detiknya tubuhku mulai transparan dan semakin transparan.

Aku benar-benar akan lenyap.

Aku masih bisa melihat Alexa langsung memelukku dengan erat. Ia menangis sejadi-jadinya. Aku masih diam seribu bahasa. Aku tak sanggup berkata-kata. Semua orang yang kulihat meneteskan air mata.

Elfan kini sudah menegakkan kepalanya, air matanya tidak bisa ia tutupi lagi. Aku bisa melihat dengan jelas jejak air mata di pipinya dan bahkan masih dialiri mata.

Arthur, dia juga menangis tak terima. Dimatanya tersirat rasa tidak rela, mungkin ia tidak rela aku pergi. Ia sudah pernah kehilangan Viona, dan kini ia tersakiti lagi. Maaf.

Aku membentangkan tanganku yang sudah sangat transparan, bahkan cahaya ku mulai meredup. Arthur, Elfan dan Denny mencoba meraih tanganku.

Sudah kuduga, ini tidak akan sempat.

Pandanganku sudah buram, sekilas aku melihat senyuman dari orang-orang yang ku hidupkan. Bahkan senyuman dari Kak Lobert, yang kala itu sedang memeluk ibunya. Senyuman dari para werewolf yang putrinya sudah kembali.

Aku senang. Aku pergi dengan senyuman. Aku bahagia, aku bahagia membuat semua orang bahagia. Bahkan dengan nyawaku.

Kabut hitam menghalangi pandanganku. Aku tidak bisa melihat apa-apa aku seperti hampa, seperti tenggelam didalam air. Aku tidak bisa mendengar apapun disekitar. Membuka mata seperti hal yang sia-sia. Seperti tak ada harapan didepan sana. Apa ini akhir dari seorang Juju?

Aku hanya bisa pasrah dengan keadaan. Tubuhku seperti melayang, perlahan tenggelam semakin kedasar yang dalam.

Hanya ada titik, setitik cahaya yang jauh diatas sana. Tanganku meraih titik itu walaupun hal itu tidak mungkin. Dengan adanya titik itu, setidaknya ada alasan aku membuka mata.

Titik itu terlihat semakin mendekat, atau semakin membesar. Itu membuatku menyipitkan mata, untuk meminimalisir cahaya yang masuk. Cahaya itu semakin menyilaukan, aku menggunakan tanganku untuk melindungi mataku. Cahaya itu seakan menelanku, membawaku ke suatu tempat.

Keadaan semakin tenang, aku sekarang bisa merasakan tubuhku. Aku mencoba menggerakkan jari tangan ku perlahan.

"Juju??" Samar-samar sebuah suara lembut memanggilku, suara itu sangat halus dan hampir tak terdengar.

Aku membuka mataku perlahan dan sangat perlahan. Saat mataku terbuka sempurna sosok gadis bersurai cokelat menggunakan jaket putih tersenyum manis disampingku.

"Valent?" Lirih ku. Aku merasa terlahir kembali. Aku tidak ingat apapun, rasanya aku sudah tidur sangat lama. Dan ada banyak hal yang sudah ku lupakan.

Aku mencoba bangun dari tidurku. "Ahkk..." Kepala ku sakit ketika mengingat hal yang sudah ku lupakan.

"Juju, kamu tak apa? " Tanya Valent dengan raut khawatir.

Aku menggeleng pelan. 2 buah bingkisan terpajang dimeja ku. Hm? Apa Valent membawa 2 bingkisan sekaligus?

Valent menyadari aku sedang memperhatikan bingkisan yang ada dimeja.

"Tadi Kak Harry datang kesini menjenguk mu sebelum aku datang kesini. Tapi ketika aku sampai, dia bilang ada urusan dan langsung pergi." Jelas Valent panjang lebar.

Tak terasa setitik air mata lolos dari mataku. Entah apa yang terjadi padaku, aku tidak ingat. Aku sangat membenci Harry dan Valent, tapi suatu alasan aku harus minta maaf pada mereka.

Valent mulai panik dengan ku yang tiba-tiba menangis. Apa yang terjadi sebenarnya? Kenapa aku merasa bersalah? Kenapa aku merasa sangat kehilangan? Dan kenapa aku harus menangis?

Valent mengguncang bahuku, dan terus bertanya kenapa aku menangis. Aku langsung memeluk Valent dan menangis sejadi-jadinya.

"Valent, maaf, maaf hiks, maaf." Aku menangis tersedu-sedu di pundaknya. Valent membalas pelukan Juju.
"I-iya Juju" Respon Valent walaupun tidak mengerti maksud Juju yang tiba-tiba minta maaf padanya.

End

Yosh.... Akhirnya End 😊
Setelah betahun² aku menggarap cerita ini. 😂
Akhirnya tamat juga. 😋
Oh iya, aku pernah bilang kalau aku ikut lomba AJS dan
Boom..😮
Aku dapat juara 2, 🤗
Yuhuu😚
Sebenarnya berita ini udah lama, tapi entah kenapa aku baru memberitahukan sekarang.

Oh iya, ada yang tahu kenapa Juju bisa menghidupkan ratusan orang? Padahal memerlukan usia setahun untuk satu orang dan memerlukan energi sihir yang sangat banyak.
Yup! Karena di alam mimpi Juju, usianya sudah berabad-abad. Jika dihitung dari kehidupannya saat di Mesir (Cleopatra). Lalu bagaimana tentang persediaan energi sihirnya? Jangan ditanya, energi sihir sang Purple Girl sangat banyak. Kemungkinan Juju masih mengingat mimpinya, karena energi sihirnya masih tersisa walaupun sudah menghidupkan ratusan orang lebih.

Gimana ceritanya?🤔
Ngegantung?🤔
Hehehehe.... 😏
Karena endingnya ngegantung, jadi aku buatin OVA-nya😮
Yeeyyy....😅
Di OVA-nya nanti akan fokus ke cerita Slice of Life sama roman school. Bagi yang suka ditunggu ya. Gak bakalan lama kok.🙂

The Adventure Of Juju: Dream WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang