The Mermaind. Chapter 18

13 2 0
                                    

Arthur pov

Juju adalah pelayan termuda di kastil ini, aku harap dia menghilang seperti pelayan pelayan yang lain.

Aku harap, Alexa dia bisa menjaganya.

Author pov
Dikamar Juju terdengar gelak tawa dari Alexa dan Juju, kecuali Elfan yang sendari tadi hanya memasamkan wajahnya. Entah sadar atau tidak Elfan terlihat semakin cute.

"Hahahaha..... Apa benar dia berkata seperti itu Juju? "

"Hahahah..... Iya Nona" jawab Juju berbohong.

"Juju, berhentilah berbohong?! " bentak Elfan.

"Tinny berkata apa Juju? " tanya Alexa, setalah melihat Elfan mengedip-ngedipkan cahayanya.

"Dia bilang, kamu cantik"

"Hahahaha, benarkah? "

Setelah beberapa lama Alexa bersenda gurau dengan Juju. Alexa segera menyuruh Juju untuk beristirahat. Ia keluar dengan anggun dari kamar Juju.

"Alexa, aku ingin bicara padamu." suara yang sangat dikenali oleh Alexa, berhasil mencuri perhatiannya.

"Bicara apa? " tanya Alexa sedikit bingung. Yah, Alexa memang bisa membaca pikiran. Tapi kalian tahu? Dipikiran Arthur itu seperti benang kusut yang tidak tahu ujungnya.

"Aku harap, kau bisa menjaga Pelayan Juju dengan baik"

"Aku pasti bisa menjaganya" ucap Alexa dengan yakin.

"Aku harap kejadian hilangnya pelayan muda di kastil ini tidak akan terjadi pada Juju" Arthur terlihat gelisah. Pupil matanya terlihat naik turun, itu pertanda bahwa dia sedang berpikir keras.

Alexa tahu, bahwa kakaknya menyimpan rasa pada Juju. Alexa juga tahu bahwa saat Juju ingin pergi kekamarnya, Juju segaja dicegat oleh kakaknya dan menyuruhnya ini itu untuk bisa melihatnya lebih lama.

"Apapun dipikiranmu itu benar, aku sudah kehilangan Viona dan aku tidak mau lagi kehilangan Juju. "

"Akanku jaga Juju untuk mu"

Dikamar Juju.
"Ugghhh..... " Juju mengeliat diranjangnya. Ia meregangkan otot ototnya. Matanya yang sayu seketika menangkap jarum jam.

"Hah? Sudah jam lima? " sekali lagi Juju segera melesat kearah kamar mandi untuk membersihkan badannya.

'Aku harus cepat, aku harus cepat' gumannya sambil menjalin rambutnya yang berwarna merah jambu.

"Kau selalu seperti ini, selalu lupa waktu ketika tidur"
Celotehan Elfan tidak dipedulikan oleh Juju. "Aku tidak mau berdebat dengan mu" ketus Juju tanpa menoleh Elfan.

Di aula kastil, terdengar dentingan gelas yang saling bersahutan.
"Aku tidak ingin Lord Devil, mengorbankan pelayan kita lagi. " ujar Arthur pada Alexa.

Alexa tahu, secara tidak langsung kakaknya sedang menghawatirkan Juju. Harus ia akui bahwa Juju, sedah merebut perhatian kakaknya. Padahal ia hanya mirib dengan Viona. Mantan kekasih Arthur.

"Aku juga. Sudah 99 pelayan kita yang diambil oleh Lord Devil. Belum lagi para gadis diluar sana. "

Lord Devil, yang merupakan rajanya para iblis yang setiap harinya harus diberi makan berupa jiwa gadis gadis. Setiap harinya budak Lord Devil harus mencarikannya manusia atau mahluk mahluk Di HarJu yang mempunyai jiwa yang lezal. Contohnya jiwa putri duyung.

Lain halnya dengan Arthur, ia bukan sekedar menculik atau mencuri para wanita. Tapi ia hanya menyelamatkan wanita wanita tersebut dari strees. Dengan kata lain Arthur hanya menculik wanita wanita yang sudah bosan hidup atau yang sudah ingin mati.

The Adventure Of Juju: Dream WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang