Fight The Devil and The Hero. Chapter 29

16 1 0
                                    

Cahaya ungu yang datang perlahan dan kemudian meredup memperlihatkan sekelompok orang dengan pakaian penyihir. Dari berapa orang tersebut seseorang dengan zirah ungu yang memakai topi khas penyihir adalah yang paling mencolok. sayap angsa yang mengepak indah di punggungnya membuat dirinya terlihat sangat sempurna.

Hawa keberadaanya membuat siapa saja gentar dan gelisah. Tatapan matanya yang terlihat tenang tetapi mengintimidasi lawannya. Angin dingin yang berdesir lembut menerbangkan helaian rambut panjang purple nya.

Baju atasan zirah ungu dengan rok selutut berenda perak, sepatu boot panjang sampai dibetis berwarna senada. Tongkat dengan tinggi sama dengan pemiliknya bersimbol bintang ungu berhias ukiran perak. Tatapan tajam nan mengancam terpancar sangat kuat. Bukan hanya itu, sebuah kekuatan sangat besar mengitari tubuhnya.

Dibelakang gadis itu terlihat background sekumpulan cahaya kuning keemasan, yang diyakini merupakan sekumpulan peri. Disamping para peri terdapat para penyihir dengan menunggangi sapu ajaib mereka.

Dibawah mereka terkumpul berbagai macam mahluk hidup, faun, manusia bertubuh kuda, unicorn dan masih banyak lagi. Dan jangan lupa dua ekor naga yang merupakan sisa dari spesies mereka yang terakhir.

"Aku menunggumu sangat lama." ucap Lord Devil. Meski jarak antara mereka terbilang sangat jauh, tapi pendengaran Purple Girl mampu menangkap apa yang dibicarakanya.

"Kau sudah banyak membunuh, kini giliranmu."

"Silahkan, serang aku kapan pun kau siap." Tantang Lord Devil.

Dengan sedikit menggerakkan tongkat sihirnya. Sebuah kubang raksasa transparan menyelimuti mereka, Juju dan Lord Devil. Semua yang menyaksikan mereka sedikit terkejut dengan apa yang dilakukan penyelamat mereka. Tapi, ini adalah tindakan yang paling benar menurut Juju. Pasalnya kekuatan Lord Devil sangatlah kuat, bisa saja serangannya memusnahkan semua kehidupan di negeri ini.

"Kau takut kekuatan ku akan menghancurkan mereka semua? Aku senang dengan pengakuanmu itu" guman Lord Devil yang menyombongkan dirinya.

Tanpa pikir panjang Juju melesatkan serangannya ke arah jantung Lord Devil. Ketika perhatian Lord Devil teralihkan saat ia menghindar, Juju sudah berdiri dibelakangnya.

"Lambat." gumamnya

Crass...
Ia menembakan sihir dari tongkatnya. Tapi sayangnya serangannya berhasil diserap oleh Lord Devil.

Juju masih berusaha menyerangnya dengan serangan bertubi-tubi. Belakang, samping, atas dan bawah, semua sasaran sudah Juju serang. Tetapi hasilnya masih nihil.

"Giliranku." Tungkasnya melayangkan tongkatnya kearah Juju. Tongkat itu otomatis menyerangnya memberikan serangan yang juga bertubi-tubi. Tapi Juju tidak terlihat kewalahan, ia masih santai menghadapi serangan lawan.

Pemandangan yang sangat langka. Dimana malaikat bertarung melawan iblis, dengan kekuatan yang sama kuatnya. Tidak ada yang bisa memprediksi siapa yang akan menang dan siapa yang akan kalah.

Sementara di bawah pertarungan mereka juga ada pertarungan lainnya, dimana mahluk hidup melawan para mayat tak bernyawa (Soma). Sang naga dengan nafas apinya unggul pada pertempuran ini.

Dengan membakar habis tubuh Soma, mereka tidak akan bisa menyatukan tubuhnya lagi. Para vampir dan mahluk lainnya kewalahan menangani para Soma ini.

"Aku tidak menyangka gadis manis nan polos itu merupakan seorang pahlawan." Decak Dennis kagum, melihat pertarungan Juju dari bawah.

Criingg....
Sebuah hunusan pedang mengenai sedikit helaian rambutnya. Dennis berbalik menatap orang yang berani mengunus kan pedang kepada nya.

"Kau adalah lawanku kali ini. Dennis." Ia menekankan kalimat terakhirnya.

Seorang wanita berpakaian bangsawan, dengan kulit putih pucat dan rahang tegas menggertak. Siap untuk menghabisi vampire didepannya.

"Ohh.... Sepupu Alexa? Lama tidak berjumpa. Apa kau senang dengan hadiah kasih sayangku pada ayah dan kakakmu?" Ucapnya dengan senyuman.

Alexa yang tersulut amarah berkata "sebuah kesalahan kami keluarga utama membesarkanmu seperti bangsawan." Gigi taringnya yang mencuat sendari tadi digertaknya. Mata merah menyala benar benar terbakar api balas dendam.

Tapi kali ini Dennis lah yang terlihat tersinggung. Dengan ucapan Alexa yang dua kali lipat lebih menghinanya.

"Susunlah ayahmu!"

Tingg.....
Suara pedang mereka beradu, dari kecepatan sedang ke kecepatan tinggi. Mereka berdua sama-sama terbakar amarah dan obsesi pembalasan dendam. Tidak ada yang bisa melihat mereka beradu pedang. Yang bisa dilihat adalah Kilauan pedang yang saling beradu.

Sebagian dari para penyihir mengevakuasi mahluk-mahluk yang terluka dengan sihir mereka. Para penyihir juga mengobati mereka dengan sihir penyembuh.

Elfan yang saat itu masih berwujud manusia juga turut membantu menghabisi para Soma yang tak ada habisnya. Semakin dipotong bentuk mereka semakin tak beraturan. Karena badan mereka menyatu dengan sembarang anggota tubuh lainnya.

Kembali lagi ke pertarungan Purple Girl dan Lord Devil.

"Menyerahlah Purple Girl, kau sudah terlihat kelelahan. Aku dengan senang hati membuatmu beristirahat selamanya."

Purple Girl masih terus menahan serangannya tanpa berpindah posisi.
Tapi, serangan Lord Devil yang selanjutnya benar-benar tidak bisa terelakan. Purple Girl terhempas jauh kebelakang menambrak dinding kubah buatannya sendiri.

"Dasar lem-" sesuatu yang baru saja ia sadari membuatnya tidak bisa menyelesaikan kalimatnya.

Selang setengah detik. Seseorang berdiri dibelakangnya dan mengacungkan tongkat sihirnya.
"Aku tertipu." Gumam Lord Devil mengetahui orang yang ada dibelakangnya adalah musuhnya.

Wusss.....
Cahaya terang keluar dari tongkat Juju dan menembus dada dari Lord Devil dan menimbulkan suara yang cukup keras.

Juju yakin jika serangannya tadi cukup meretakkan jantung nya. Sebenarnya ini adalah kartu AS yang sengaja ia siapkan ketika Lord Devil membuat kesalahan. Juju mengamati setiap sihir yang ia miliki dan mencari cara agar dapat mengalahkannya.

Juju sengaja terus diam dibelakang bayangannya yang terus bertarung dengan Lord Devil. Agar, hawa keberadaanya atau kekuatannya tidak bisa diprediksi oleh Lord Devil.

Tubuh Lord Devil terhempas tepat disamping bayangan Juju tadi, yang berangsur-angsur menghilang.

"Aku muak, aarrgghhh....." Ia meraung keras, tidak terima dirinya dipermainkan oleh Purple Girl.

Tubuhnya perlahan membesar tulang-tulangnya mencuat keluar. Giginya meruncing, lengannya bertambah membesar melebihi besar badannya. Kakinya terlihat lebih pendek. Perawakan yang menyeramkan dari seorang iblis yang melebihi monster dari segala monster. Iblis dari segala iblis.

Dengan tubuh yang lebih kecil dari lengannya membuat Purple Girl sulit untuk menjangkau letak jantungnya. Ditambah dengan deretan tulang-tulang panjang dipunggungnya, yang terlihat sangat keras. Dari sisi depan dan belakang, terlihat mustahil ditembus oleh sihir Purple girl.

Aaghrrr....
Ia meraung keras, sampai Purple Girl menutup telinganya. Kekuatan Lord Devil meningkat berkali-kali lipat dari sebelumnya. Dengan sangat cepat ia melesat kearah Purple Girl. Untungnya sihir pertahanan Purple Girl terbilang kuat dan mampu mengelak dari serangan kilat musuhnya.

Tapi Purple Girl tidak bisa selamanya bertahan maupun mengelak dari serangan Lord Devil. Karena, pertarungan yang sebenarnya baru saja dimulai.

_next_

Satu bulan, dua bulan, tiga bulan....🤨
Em.... Lupakan(?)🤣
Heloo👐
Aku udah come back nih, maaf ya udh lama gak update. Karna ada banyak banget keluhan ku😳
Mau aku ceritain?😕
Aku rasa gak perlu😱
Yang penting aku udah update 😬
Semoga kalian suka chapter kali ini ya. Selamat menunggu chapter selanjutnya😇
Aku usahain 1 Minggu sekali aku update nya😌
Typo masih bertebaran dimana²
Tapi, bye👋🤣

The Adventure Of Juju: Dream WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang