One

13.7K 336 5
                                    

Pagi yang cerah seakan mentari ikut menyambut wajah cerah seorang Alvina Asyella Crisel yang sangat langka ini.

Dan pagi pun di sambut dengan suara toa mungkin, suara 3 oktaf yang menyaingi soud system sekolah.

"Morning Season" ucap girang Alvina, sebari memeluk gemas Kakak laki-lakinya Sean Kristian Sony.

Terlihat yang disebutpun menghela nafasnya malas "Berhentilah memanggilku dengan sebutan aneh itu Cris" ucap Sean kesal, dengan posisi masih sty, Sean menatap tempe goreng di hadapannya dengan wajah datar, dan tersirat rasa marah yang di pendam.

"Tak perlu makan masakan Mis Pelit makan saja Waffel dengan madu yang ku buat subuh tadi" ucap Vina mencium Pipi Sean, lalu meminum susunya, dan tak lupa mencomot tempe goreng ala Momy pelit nya.

"Kau bilang Mom apa? Anakku yang tercinta." ucap Mom dengan seringai jahanamnya.

"Dia bilang jangan makan makanan Mis Pelit makan saja waffel yang ku buat subuh tadi" begitu ucap Sean, sebari menyeringai berjalan memakan waffel dari dapur menuju meja makan.

"Ish, kau mengadu, dan kau tetap memakannya" dengus Alvina "Dasar tak tau malu Cuaca badai akan ku hadapi demi kelangsungan hidupku!" teriak toa Vina gila.

"Kau tau kenapa dia gila di pagi ini" terdengar suara baritone menggema di lantai atas.

Seketika senyum licik Vinapun muncul, iapun mendongak keatas "Mr Ban kau sedang apa di atas sana dengan tangga itu gantung diri?" tanya Vina makin gila plus ambigu.

"Karna merdekanya dia adalah sehari bebas dari kekasih Posesivenya" ucap Bendict Kristan Son kakak pertama Vina.

"Pantas Nona lecek ini berubah menjadi gadis toa pengerusuh lagi, ku harap Allan cepat kembali dan membekap mulut Miss perusak telinga ini" ucap Sean menatap malas Vina, sebari membawa piring kotornya kedapur.

"Benar, gue setuju dari pada gadis ini menjadi riang hingga gesrek seperti ini, dan rumah ini jadi di penuhi suara nyaring Penyihir, yang bahkan menyaingi Toa sekolah" ucap Ben mengompori.

"Lebih baik kalian diam, sudah ku buatkan Waffel kalian malah menghujat ku dasar saudara miring" ucap Vina sebari memasang aerphone di telinga kanannya, dan ber goyang goyang gila dengan senyum tak pedulinya terhadap ejekan Kakak kembarnya.

"Emang kami menyuruhmu membuatkan Waffel" ucap Ben, dan Sean bersamaan dengan seringai jahatnya.

"M. E. N. G. E. S. A. L. K. A. N" ucap Vina Ceria sekeras toa bahkan lebih nyaring lagi hingga.

"ALVINA ASYELLA....!!!! " TERIAK Baritone sangat berat menggema, dari arah pintu besar timur.

Hingga seketika Vina menunduk, dengan wajah takut.

Keluarlah sosok laki laki parubaya berusia 40th ke atas menatap Cris sebari menghela nafasnya.

"Maaf Pa" ucap Alvina menunduk "Vina pamit sekolah" ucapnya dengan wajah lecek, bahkan lebih lecek dari sebelumnya.

Sebari menuju kamar atas mengambil jaketnya "dasar siapa duluan!, aku tau itu aku tapi mereka memojokanku, aku sudah baik memasakannya, di hari indahku bisakah mereka mentoleransi suaraku, dasar jahat aku benci, kesal, dasar jahanam, dog, cat" gerutu Vina dengan suara yang pasti minim bak suara bisikan di telfon.

Hingga

"Hentikan umpatan mu gadis" ucap Baritone berat tersebut, sebari melanjutkan membaca korannya "Papa tau kau akan mengumpati Kakak kembar mu hingga sampai di sekolah" ucap Papa dengan wajah santainya.

"Hm, ya aku berangkat, dan kalian jangan menyapaku aku kesal" ucap Cris berjalan dan kali ini ia membawa sketboarnya ke sekolah dengan seringai jahil nya.

EquincoupL (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang