35

2K 65 0
                                    

Semuanya gelap hingga....

Beberapa menit kemudian Allan datang wajahnya panik, tubuhnya sudah dipenuhi keringat hingga yang ia lihat.

Lengan Vina yang terluka dan Vina yang keadaannya benar benar kacau.

Rs.

Dokterpun hanya bisa menggeleng geleng lalu menatap Allan "nadinya lemah, nafasnya lemah, dan depresi, tidak salah kau mengajaknya kesini akan ada dua kemungkinan saat Nona sadar, histeris atau diam.

Jika Diam maka banyak kemungkinan terjadi, hilang ingatan atau penyakit mental lainnya atau lebih fatalnya kepribadian ganda.

Dan jika ia lebih parah dari histeris maka harus di rawat dirumah sakit ini lebih lama. 

Ujar Dokter sontak membuat Allan menatap Vina sedih.

Allanpun terus menggenggam erat tangan Vina sesekali mengecup kening Vina sudah untuk kesekian kalinya Allan harus menjadi penunggu tanpa kepastian, jujur ia benar benar serasa hampir gila saat melihat gadis yang dicintainya selemah ini.

Dan untuk menutupi semua ini agar keinginan gadisnya yang tak ingin dipandang rendah dan lemah tampak hanya 1cara.

Selesaikan semuanya dan disaat Vina siuman, dan baikan apapun terjadi mau dengan cara kasar ataupun tidak mereka harus segera melangsungkan pernikahan.

3hari berlalu Vina masih saja terlepap kesadarannya tak kunjung kembali, hingga entah angin apa bahkan sudah hmpir 2thn berlalu ortu Vinapun menelfon.

Dan yang ditelfon mereka adalah Allan bukannya Vina yang notabennya hp Vina selalu dibawa Allan.

"Ya"
........
"Vina masuk Rs hanya drop karna kelelahan"
......
"Rs. Rodlez VVIP 17" jawab Allan lalu segera memutuskan sambungan ponselnya.

Hingga tiba-tiba Vinapun bangkit dan menatap sekeliling.

"Gue Diamana?" seru Vina dengan nada suara beratnya dan benar saja nada suara Vina berubah bahkan ia memanggil dengan panggilan Gue.

"Rs, drop, depresi berat, lalu apa ini kepribadian lainnya nama mu siapa?" tanya Allan dengan nada suara yang amat datar dan dingin, seakan mengagap enteng penyakit gadisnya.

"Alvi" jawab Vina berubah dingin dan benar benar tajam seolah disetiap katanya menyimpan sebuah dendam.

Allanpun masih stay di sofa Rs sebari melanjutkan pekerjaannya, dan sesekali melirik gadisnya.

"Lapar?" tanya Allan masih menatap layar Laptopnya, serius.

Alvipun diam tidak menjawab hanya diam mengedarkan pandanganya meneliti apa yang ada di Rs sebari menghela nafasnya kasar.

Hingga entah fikiran dr mana "jangan fikir kamu bisa kabur jika aku keluar nanti" ujar Allan membuat sontak Alvi menatapnya.

"Kau siapa?" tanya Alvin dengan wajah poker Facenya.

Sedangkan Allanpun hanya diam hingga ia melepaskan tatapan matanya ke laptopnya lalu menatap mata indah gadisnya "My Mine, My Girlfriend and seminggu dari sekarang kau akan jadi My Wife" jawab Allan menatap Alvi tanpa peduli reaksinya, lalu kembali menatap Laptopnya.

"keluargaku dimana?" tanya Alvin menatap kegiatan yang dikerjakan Allan, yang terlihat sangat sibuk itu.

"Long gone, dan kau sudah milikku pergi kemanapun lau harus denganku, apalagi minggu depan kita menikah jadi jangan anggap kau bisa kabur dariku barang sedetikpun dengan mudah"ujar Allan tajam lalu menutup Laptopnya kasar dan menatap Vina.

"Jujur kau memiliki masa lalu serumit apa hingga mentalmu sehancur ini!!" seru Allan sudah tak bisa menahan ke kepoannya.

"Pemaksa, arougant, seenaknya, and gue bukan boneka lo, marriage oh.....are you kidding me?!!, gue mau bebas. Lo siapa ngatur gue Mr Odd" jawab Alvi dengan wajah menantangnya sontak membuat sebelah Alis Allanpun naik.

Iapun tersenyum dan mendekat "Alvi nama kepribadian baru itu, and you so enique Miss, and Whatever happens you only my Mine Alvina. I done care you Vina or Alvin you only my mine and you so Always My future Wife" ujar Allan tajam menatap lurus kedalam mata Vina menyerukan ke seriusannya dan ketulusan dari mata Allan.

Hingg Alvipun tersentak "Allan, kau mencintaiku?!" Ujar Alvi dengan mata menatap sinis dan tak lupa pertanyaan yang di ucap denga nada membentak.

"But why,  you gak percaya gue?? Why??, maka dari itu you talk I Love You gue gak percaya mulut bulshit looo..." ujar Alvi lalu segera memalingkan tatapannya menatap pemandangan di balik jendela.

"Gone,,,, gue gak mau liat muka sok polos bulshit lo" ujar Alvi hingga Allanpun menatapnya tajam.

"Udah mulai ngebangkan ya!!" Desis Allan bak Devil hingga Alvipun meliriknya tersenyum smirk dan itu aneh.

Dan tanpa Aba aba Allan menarik dagu Alvi agar menatapnya "kurasa cara kasar lebih bagus, You only My Mine Babe" ujar Allan lalu Allanpun mendorong Alvi kembali terlentang di ranjang dan menindihnya lalu tanpa aba aba Allan mengurung tubuh Alvina dibawahnya dan tanpa aba aba mencumbu gadisnya itu dengan penuh mafsu dan menuntut.

..............

Yapss maaf gak sesuai janji habis hpku rusak laptopku di sita apes banget,  maaf guysss.....

Aku br bisa up sorry bngttt.....

Ini aku br log in lagi semoga kalian suka minta kritik saran.

Kalo mau copas ceritaku tanya dulu jangan asal copas omku kerja IT kalian tau kan maksudku walau cerita abal gini.

Gak boleh curang yak ini karya ku emang dari kepala kana hehe...

Oky seee yaaa next chap...

EquincoupL (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang