22

2.3K 79 2
                                    

Setelah acara marah marahan selesai, dengan wajah santainya Vina keluar, dan di suguhi dengan tatapan para anggota BEM, terutama kaum yang berjenis kelamin Perempuan menatapnya ber beda beda.

Memang sih mereka pada duduk di koridor area ruang BEM,  tapi kan risih juga apa lagi tatapan para kaum wanita bermuka seribu itu.

Vinapun hanya bisa menghela nafas kecil, berusaha tersenyum ramah, dan ingat dengan terpaksa "Misi Kak tugas saya udah selesai,  saya mau keluar" Ucap Vina lalu berjalan melewati mereka dengan santainya,  tanpa beban apapun.

Hingga "Namanya Alvina yak?" tanya seorang laki laki lewat di sebelah Vina.

"Hm" jawab Vina  dengan dehenan santai, plus tak menghiraukannya, tetap berjalan masih terbayang banyang tentang Allan.

"Kok dia aneh tadinya, ngerayu setingi tingginya tapi kok balik lagi dingin gitu sih" gumam Vina lalu menuju Aula tempat para siswa mendengar seminar.

Vinapun tanpa basa basi ikut bergabung, mengambil posis duduk di bagian paling belakang berpisah dengan Azura.

'Oh ya btw gimana tu anak gue kan dari pagi tuh gak ketemu dia' batin Vina lalu kembali menatap acara seminar tersebut.

Hingga bel keluarpun berbunyi.

Saat mata Vina masih mengedar "Rara dimana sih bebek,  nie anak tadi pas keluar gak ada, gue cariin di taman gak ada terakhir dimari nie trus mana si Letta sama Kacamata gak nongol nongol juga" Umpat Vina dengan wajah kesal, sebari mengedar kan pandangan kesegala arah degan tubuh ogah ogahannya.

Hingga iapun naik ke kantin lantai dua, baru saja kakinya menapak di lantai lantai 2 setelah menaiki beberapa anak tangga matanya menatap wajah dingin, tajam,  dan tegas tersebut.

"Lan lo aneh deh makin dingin aja?" seru seorang gadis, sebari menatap Allan dengan wajah kesal.

Sedangkan Allan yang di tatap sedikitpun tak menatap balik, hanya diam sebari sesekali menyesap tehnya menatap ke hpnya.

"Jes, jangan ganggu Allan lagi yak" rayu teman lainnya dengan sopan.

"Lo memang biang kerok ya" Ucap BEM lainnya.

"Hm Lan ngomong kek, ngirit amat lo ngomong, gimana kalo lo ama doi lo ya?  Penasaran gue" ucap lainnya.

"Dia mah memang dari pertama ngampus gak tersentuh,  galak,  dingin, jutek, judes" Ucap Pria yang sedari tadi duduk menghadap Allanpun angkat bicara.

Sedangkna ditanya Allan liat gue?

Gak matanya tuh di game HP doang,  kalo gak tu layar ipadnya aja yang  diplototin.

Hingga.

Tiba tiba seseorang mengelus rambut Vina, sontak Vina terkejut lalu tanpa aba aba Vina menarik tanganya dan memelintirnya lalu mendorongnya.

Bruggghh.......

"Eh busetttt.........". Teriak laki laki tersebut

Hingga mata seluruh siswa di lantai 2pun menajam menatap Vina,  dan Allanpun menatap Vina hanya menatap datar walau smirk devilnya sedikit nampak.

'Ya tuhan tunangan gue siafatnya it lohhh!!!' Teriak batin Vina kesal, saat melirik Allan yang hanya bermuka tembok.

Detik berikutnya seketika Vina panik apalagi saat matanya menangkap almamater Bem yang dipakainya 'oh cari mati' batin Vina lalu mendekat.

Lagi lagi melirik Allan yang dijawab senyuman miring 'gak niat bantu sial gue ambekin lo. setelah ini tau rasa' dengan cepat Vinapun membuang muka dan.

Vinapun mendekat "maaf maaf..... " ucap Vina menunduk "Kak Maaf yaa saya gak sengaja habisnya kakak megang rambut saya saya kira apaan refleks" Ucap Vina sebari menunduk malu.

"Tanggung jawab sepatu gue kotor, dan pokoknya lo harus jadi babu gue sehari,  btw makin langsing lo gak krempeng kek dulu lagi" Ucap laki laki tersebut sudah berdiri dengan memunggungi Vina sebari menepuk nepuk beberapa sisi bajunya.

Hingga seketika Vinapun menjauh "Enak di elo ya lo yang salah megang megang gu- eh ker... em... peng Ken" gumam Vina lalu.

Tiba tiba Azurapun datang "lo masuk dimari gak kenal tu suara?" tanya Azura dibelakang gue.

Hingga Vinapun berbalik "gue kenal tapi ragu mana mungkin Ken di sini kan dia Spanyol,  masih dihukum Oma, lo tau dia tapi... " ucap gue denga suara kecil.

Lalu saat gue berbalik dan benar Ken. "Bener lo kan Kak? Gak ngayal kan?" sedangkan Ken hanya menampakan tersenyum pepsodenfnha dan merentangkan kedua tanganya.

Seketika Vinapun tersenyum dan dengan cepat berlari memeluk Ken "huaaaa...... Gue kangenn loooo...... 8 tahun... " Ucao Vina bahkan sudah digendongan Ken seperti Koala.

"Miss You My Bugenvile" Ucap Vina dan seketika Vinapun turun.

"Apa lo sebut gue bunga bangke Kak,  gue cancel panggilan Kak gue,  dasar Cowok oon bego,  bloon,  bebek, sialan" Umpat Vina lalu seketika moodnya down, dengan kesalnya ia menendang angin,

"Batal gue tau, lo Ken mending lo gue jatuhin dari lantai dua, biar sekalin gue siarin ke jahatan lo, biar pamorlo ilang,  sadis amat lo, nyamain gue kek bunga bangke sial!!!" ucap Vina lalu dengan wajah kesal menatap Ken lalu.

Mengamit Hpnya dan menelfon Allan.

"Lan hp lo bunyi tuh" gumam laki laki di sebelahnya.

"Halo... Kenapa?" tanya Allan lembut sontak seluruh mata tiba tiba menatapnya seakan bertanya siapa.

Sedangkan Vina meliriknya dengan tatapan sinis bahkan mengepal tanganya kuat 'mau main main ayok' batin Vina sudah tak tahan, rasanya kepalamya sudah mendidih, ingin mencabik cabik 2 pria yang membuat moodnya kembali down.

"Gue pulang gak perlu nebeng, gak mau sekolah disini" Ucap Vina Lalu.

"Brak..... " melempar Hpnya kasar dan seketika air mata Vina jatuh.

Dan bukannya tersenyum Allanpun melotot ''shit'' umpatnya dan lagi lagi mengundang tatapan para BEM.

"Kalian mengecewakan, jangan minta maaf ke gue kak, lo tau karna lo dan dia alasan terbesar gue nyesel sekolah di sini" Ucap Vina lalu keluar dengan wajah sedih, hatinya terluka, dan dirinya kembali rapuh.

Sedangkan seluruh kantin senyap.

Hingga....

Brak......

"Kak Ken lo keterlaluan,  Lo tau Vina sensian, lo bilang gitu nyinggung kan, Vina kangen lo semenjak lo pergi ketempat itu, dia selalu nanya lo lewat gue merasa bersalah, karna dia lo kesana bareng gue tapi apa lo malah ngomong gak ngerem, lo Kakaknya kan, bahkan bokap nyokap lo nolak lo, cuma dia orang pertama yang percaya lo bahkan ngerayu Bokap Nyokap lo sampe mohon mohon lo gak tau kan,  dasar bodo,  dan untuk lo Pres BEM terhormat gue yakin 1jam kedepan lo sengsara" Ucap Azura tajam lalu pergi dengan wajah garangnya.

"Lo nyolot" Ucap seorang gadis dengan suara menggelegar.

Hingga seketika Azura berbalik "Lo gak usah campurin hubungan gue, gue tau dia dan yang paling berengsek dia" tunjuk Azura bergantian menunjuk Allan lalu Ken, lalu kembali melanjutkan jalannya  pergi.

Dan benar saja Vina pun menengis tersedu sedu di toilet kampus.

Tangisnya tak kunjung berhenti "Sadis amat gue, baru ketemu Kakak Ken, dia ngomongnya itu jahat banget, trus punya tunangan otaknya kerja mulu apa dia nyerah ama gue, omongannya itu gak nyata kan?" tanya Vina lalu tiba tiba.

Brak.....

Pintu toilet Wanita pun terbuka dan.

"P.E.R.G.I...... " teriak Vina diwajah Allan, lalu mengamit tasnya dilantai, segera pergi.

...........

Kritik sarannya donk habis menurutku makin gaje aja makasi udah baca ama voteyaaa🤗

Seyaa next chap...

EquincoupL (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang