33

1.9K 65 2
                                    

Hari bukan lagi pagi tapi jam sudah menunjukan pukul 11 siang.

Vinapum bangun dengan wajah malasnya, dan kepalanya masih terasa agak pening hingga iapun melirik jam "jam 10 astaga" gumamnya lalu saat Vina melirik lagi lagi ia menggeram kesal saat Allan kembali dengan laptopnya bahkan ia bekerjapun hanya menggunakan boxer.

"Mandilah, kujamin kau belum sarapan pagi kan?" tanya Vina dan jawabannya tuli.

Vinapun hanya menghela nafas lelah, bosan menasehati Allan selama ia bekerja karna, jawaban dari pertanyaannya akan selalu diam, Vina rasa tak masalah biarkan saja.

Vinapun segera membersihkan dirinya lalu berniat turun membuat beberapa sandwich.

Hingga baru saja hendak turun tangan Allan mencekalnya "biarkan Sila membawakan sarapan kau masih sakit kembali ke ranjang!" seru Allan tegas dengan suara besarnya yang jujur membuat Vian sedikit bergidik ngeri.

Vinapun menatap Allan "Al antar aku jalan" ucap Vina dengan nada bosan dan agak kesal.

"Kau aneh, aku sibuk" jawab Allan singkat, masih dengan matanya yang serius menatap laptop dengan wajah yang benar benar sangat serius.

Vinapun mendekat "All kumohon antar aku jalan, tak bosankah kau selalu bekerja, kau mau aku mati baru kau menyesal hanya untuk jalan bersama saja sulit" sentak Vina sudah benar diambang kekesalannya.

Seketika Vina diam saat ia menyadari ucapannya, saat mata Allan menatap Vina nampak emosi, Allanpun menggepal kedua tanganya keras, dan kedua telefomnyapun berbunyi menandakan panggilan masuk, belum lagi e-mail masuknya terus berbunyi dari laptopnya.

Bark........

Karna wmoainyapun Allan menggebtak meja dengan wajah menatao Vina dingin "Tak bisakah kau mengerti aku sibuk, pekerjaanku banyak cabang perusahaan ada yang bermasalah, bisakah kau tak kekanakan seperti ini Vin!!" seru Allan tajam bahkan matanya menatap Vina Makin ding dan sangat tajam seakan berkata 'keluar'

Vinapun menunduk "kau akan merasakannya rasa diacuhkan itu" ujar Vina lalu pergi sebari menahan tangisnya yang sedari tadi jngin menerobos keluar. .

Vinapun memilih duduk di teras seirang diri, iapun menatap hijau tanaman segar itu sebati menyesap juicenya.

Vina POV.

Vinapun duduk dengan wajah murung, sesekali air matanya menetes "tak bisakah kau menyediakan waktu untukku, hanya kau yang ku punya tapi kau benar benar terasa jauh, Allan yang dulu hilang, kau benar benar berubah" gumam Vina sebari menatap lelah ke arah tanaman gersang di hadapannya.

Vinapun menatap telapak tanganya dengan wajah lelah, kecewa dan sakit "Kabur kemana, lari kemana, saat kau akan selalu menemukanku, tapi aku sungguh muak dengan sifatmu" ujar Vina hingga seorang body guardpun datang.

"Masuklah tuan menyuruhku mengantar nyonya'' ujar Pria itu ditatap Vina Aneh "Nyonya" bisiknya tanpa sadar hingga merekapun sampai di sebiah toko dan Vinapun tersentak matanya membulat.

Dalam 1 malam Allan menguwujudkan keinginannya butik khusus milik Vina yang di isi barang yang paling lengkap.

Tapi bukan ini yang Vina inginkan yang dia mau butiknya sendiri hasil jerih payahnya, jika begini mah dari dulu ia bisa memintanya.

"Pulang" ujar Vina lemah, kepalanya sudah mulai Pening bagaimana tak stres jika Vina selalu berfikir sana sini dan 1 hal ini karna pria dingin es balok itu.

Vinapun masuk kemansion disambut oleh tatapan datar Allan yang tengah duduk menyesap anggurnya.

"Puas" Ujar Allan tanpa basa basi hingga Vina menoleh dan menatap tak peduli Allan, lalu segera masuk.

Bosan bicara dan berakhir bertengkar dan yang kalah selalu dirinya, lebih baik bungkam toh, Allanpun lebih cinta pekerjaan dibanding dirinya maybe.

Vinapun segera turun karna perutnya benar benar lar perlu di isi, Vinapun menuju dapur membut sereal dan beberap potong roti bakar, lalu menuju meja makan, dan melahapnya didepan Allan dengan cuek.

"Apalagi, sekarang kau merajuk lagi" ujar Allan menghela nafas.

"Kau tau apa yang ku inginkan, bukan uangmu hartamu tapi uangku hartaku sendiri" ujar Vina dengan wajah kesal " besok aku pindah aku akan membeli apartmen di L.A" ujar Vina sontak Allanpun menatapnya serius.

"No aku tak mengizinkanmu, disini atau menikah" ujar Allan serius matany menghunus kedepan, iapun mendekat.

Allanpun menghela nafas "Alvina kesabaranku ini ada batasnya, kau benar benar membuatku lelah, kau ingin aku bersikap kasar menidurimu hingga kau hamil agar kau tetap di sini atau menyeretmu memaksamu ke pelaminan, ah atau mengurungmu dan tak memperbolehkanmu keluar, dan jika saat ini aku tak bisa menahan emosi maka opsi pertama pilihanku, dan itu akan menjamin kau milikku selamanya walau kau sakit hati sekaliapun" desis Allan dengan rahang mengeras menatap menghunus Ke Vina.

Allanpun mendekat tanga kekarnyapun menarik pinggang Vina hingga menghantam tubuh kokohnya "menurutlah Babe, kau benar benar membuatku muak, bersabar itu memang tak mudah setidaknya mengerti" ujar Allan menatap Vina tajam.

Jujur Vinapin merasa bergidik ngeri ini untuk pertama kalianya Allan semenyeramkan ini "kau terlalu sibuk" ucap Vina dengan wajah memerah menahan tangis.

"Kuakui tapi jangan memaksa dan kau selalu membuatku mengkhawatirkanmu, selalu membangkang, dan benar benar memberontak, aku diam maka kau akan selalu begini marah tanpa Allasan, kau tak pernah mempercayaiku, atau Kau Ada Yang Lain jika YA maka saat ini juga ia ku BUNUH" ujar Allan lalu menagap intens Vina "kau sungguh mencintaiku, bisa kau buktikan" ujar Allan menatap Vina benar benar mengerikan bahkan disetiap kata Alla itu benar benar seperti bisikan iblis.

"Kau mau kumiliki seutuhnya dengan sukarela, atau kau mau aku memaksa bercinta, atau memperkosa" ujar Allan tajam menatap Vina hingga Vina pun seketika melepas pelukan mereka dna mundur teratur.

"Kau menyeramkan aku takut All" isak Vina.

"Jawab" bentak Allan tajam "Menangis takan membuatmu keluar dari masalah Babe" desis Allan lagi dan benar benar membuat Vina merasa takut.

Hingga tanpa Vikir panjang Allanpun memggendong Vina Alla karung beras dan................. Semuanya terjadi.

........... ..................................... ......................

Wah ternyata kesampean juga 40 makaci yang udah baca and likee.....

Se yaaa.....

EquincoupL (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang