26

2.1K 92 0
                                    

Dengan wajah dingin datar dan mata tajamnya Allanpun pulang dengan santai memasuki mamsionnya dan hal pertama yang diliatnya adalah gadisnya yang sedang memakan salad buahnya menatap layar kaca TV LCD dengan serius.

Hingga Allanpun mendekat dan hendak duduk di sebelah Kekasihnya tapi boro boro duduk.

Si empunya udah pindah ke single sofa.

Mata Vinapun menatap tajam Allan lalu membuang wajahnya bahkan Allanpun melirik pergelangan tangan Vina yang sepertinya masih merah dan belum di obati.

Dengan snatainya Allan naik ke atas,  ganti baju, lalu dengan pakain casualnya turun dan ternyata dikiranya Vina diam eh malah nangis duduk di tangga keruang bawah tanah sebari memakan coklat kebiasaannya kalo sedih.

"Kenapa" tanya Allan serius menatap Vina khawatir tapi ditutupi wajah datarnya.

Sedangkan Vina menggeleng dan tetap diam.

"Babe ada apa?" tanya Allan lagi masih menahan sabarnya karan ia paling tak suka di cuekin apalagi oleh gadisnya.

Vinapun hanya diam hingga.

Dengan kasar Allan menarik Dagu Vina agar menatapnya "ngambek,  marah,  bilang kali gak ngomong gimana tau!" seru Allan sudah di ambang kekesalannya.

Buaknya menjawab tangis Vinapun makin pecah inilah bawaan PMS sensitifmya menyamai bumil.

Lalu dengan wajah penuh Airmata Vinapun beranjak dan berjalan menuju ruang santai.

Bukannya di ikuti dan dirayu ternyata Alaln malah diam di bawah.

Hingga ia masuk dan Mata Vinapun sudah sangat sembab.

Dengan wajah gemasnya Allanpun menarik pergelangan tangan Vian Membalut luka gadisnya dengan perban dan dijawab senyum Vina.

"Ku kira kamu lupa aku luka,  karna kamu cuek" Ucap Vina merajuk lalu menuju dapur mengamit Ice cream.

Allanpun menuju ruang kerjanya belum semenit Vinapun datang ke ruang kerja Allan dan dengan santainya duduk di meja Allan memakan ice creamnya.

Hingga Allan melirik "lagi dapet?" tanya Allan sedangkan Vina hanya mengagguk.

"Masih kek dulu" tanya Allan lagi Vina lagi lagi mengagguk.

Dan seketika Allan hanya diam hingga tangannya mengirim pesan ke Bram.

To bram
Belilah jamu bernama Kiranti rasa jeruk belikam di apotik 2botol cepat.

Lalu dengan capat Allanpun menyelesaikan pekerjaannya dan mengamit kotak ice cream Vina "udah  jangan banyak banyak" Ucap Allan lalu memberikannya pada pelayan agar diletakan di frezer lagi.

"Laper Al" Ucap Vina masih duduk dengan wajah cemberut.

"Al kok kamu berubah sih?" tanya Vina dengan tanpang menggemaskannya.

"Hm.. " jawab Allan asal lalu tanganyapun mengamit buku tebal bisnis yang baru dibaca olehnya setengah untuk dilnjutkan dibaca olehnya.

Sedangkan Vina mendengus "kamu makin dingin,  gak pernah ngegombal, manja,  rasnya kayak sekarang kamu gak peduli lagi sama aku" ucap Vina dengan wajah sedu.

Sedangkan Allan masih tetap tak bergeming sebenarnya ingin menjawab tapi takut takut jawabannya akan membuat Gadisnya yang sedang sensi ini malah mengambil kesimpulan yang salah.

"Al" Ujar Vina.

Diam

"Allan" Ucapnya lagi

Masih sama

Hingga Vinapun menghela nafas "Al kamu ada yang lain ya,  kalo dah bosen putusin aja aku, kenapa kamu sekarang tertutup ama aku, aku loh nunggu kamu curhat ke aku tapi apa temboknya tinggi dna tebel banget susah di hancurin" Ungkap Vina lalu melenggang pergi.

Allanpun seketika mendengus kesal inilah yamg disesalinya Vina akan begini lagi akan selalu di hantui kesalahan dan kebodohan lamanya.

Lalu saat Allan masuk ke kamar mereka yang didapatnya wajah sembab gadisnya dengan tissue sudah berserakan dikamar.

Allapun hanya berdehem.

Sedangkan Vina hanya menunduk di tepi ranjang.

"Babe tak ada yang lain Only you, Only You my mine" Ucap Allan lalu merengkuh tubuh Vina.

Sedangkam Vina hanya menatap sedu Allan "aku takut dulu Valeri setelah ini cobaan apalagi,  kenapa hidup kita gak bisa tenang sih" Ucap Vina dengan wajah sedu.

"Kemarin ku dilabrak di toilet sama BEM perempuan fansmu banyak di kampus gimana kalo mereka tau bisa bisa aku jadi bahan bullyan All,  bahkan besokpun aku bakal jadi tranding topick dikampus akibat kejadian tadi tiba tiba Pres BEM yang dingin dan datar deket sama Maba" Ucap Vina dengan wajah sedih.

"Gak mau ada Valeri baru lagi gak bakal ada Kak Ben dan Sean yang jagain lagi,  Papa Mama udh gak nganggep aku, trus-

"Gak aku kan aku sellau dipihakmu Babe" Ucap Allan memoting perkataan Vina lbut lalu memeluk Vina erat dan Vinapun dengan wajah sembabnya membenamkan kepalanya di dada bidang Allan menghirup kuat kuat aroma mascullin kesukaannya sejak dulu.

"Don't leave me please... " Ucap Vina hingga lambat laun karna elusan lembut Allan pada surai rambut Vina jadilah Vianterlelap di pelukan tunangannya.

Hingga Allanpun dengan penuh kasih sayang menbaringkan tubuh gadisnya dengan telaten lalu ikut terlelap di sebelah gadisnya tak lupa memeluk gadis tersenyangnya.

Entah kedepannya apa yang terjadi semoga aku bisa tetap melindungimu walau nyawaku taruhannya.

...............

Huaa dah 1k yang abca makasih pembacakuu..... 😗😚😗😚😗

Bonus bonuss akh percepat Upnya..

Makasih bagibyang baca ceritaku apalagi ngvote makasih yaaaa.....

Ditunggu ya next chapnya ok...

EquincoupL (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang