36

2.1K 66 0
                                    

Dan Saat kegiatan mencicipi bibir itu selesai..
Alvipun menatap tajam Allan dan

Plak...

Plakk....

Lalu Alvipun menatap tajam Allan tanpa sedikitpun rasa takut "lo kira gue takut?!!" Tanya Alfi lalu segera bangkit dari ranjang Rs king sizenya tanpa peduli tubuhnya yang agak oleng karna masih lemas.

"Trus salah gue gebangkang?,valeri, lo sibuk, dan gue kekanakan, cih ,gue marah lo gak intropeksi diri, baru gue sakit lo nyesel dan saat gue sembuh lo ulangi lagi tanpa inget janji sendiri, gue tanya sekarang lo gak ada bedanya kan ama penipu, pembohong ama PHP kan?"Tanya Alvi sebari mendekat menatap mata Allan dengan sorot mata Alvina yang benar benar vercampur aduk plus sangat dibgin dan menusuk.

"Dan satu lagi kalo lo sayang gue lo gak bakal ngerusak gue kek tadi, brengsek, gue Alvina Vina dasar bodoh" desis Alvi lalu segera kembali ke ranjang dan terlelap memunggungi Allan.

Hingga Allanpun menatap punggung Vina "Alvi kamu gak kepribadian ganda?" tanya Allan menatap punggung Vina.

Sedangkan Alvina tetap tampak tak peduli "Vina jawab!!" seru Allan dan Vinapun segera bangkit.

"Pergi..... Dasar perusak, penghianat Pergiii.... " teriak Vina melempar bantal rumah sakit dengan wajah kesalnya. 

Lalu tanpa sadar Vinaphn menunjuk alan tam sopan "Beribu kali lo buat gue stres, depresi bahkan sampe gila cuma karna lo pria brengssk yang gue sayang, gue cinta sekaligus gue benci, gak bisa apa lo sekali aja lakuin janji lo semua janji lo bulshit, nol besar hobby lo cuma nipu doank bikin masalah dan buat gue gila" teriak Vina dengan wajah memerah emosi.

Lalu iapun berdiri " lo" tunjuk Vina tanpa sopan santun untuk kedua kalinga lalu menatap tajam Allan.

"Pergi, atau gue yang pergi, gue benci looo... Masalah gue banyak.... Dady Momy, dan kakak gue mereka hanya keluarga angkat, dan lo tau nyokap gue pria brengsek yang tega buang anaknya gak ngakuin gue anaknya, dan sekarang disaat beban nambah lo makin nambah beban gue, mending gue sendiri pergi atau lo besok liat mayat gue doank biar sekalian lo gila juga" ujar Vina lalu saat akan berjalan keluar Allanpun menariknya.

"Diam dan stop, aku disini tetap disini bersama Babeku, jangan melawan maka aku akan lembut" ujar Allan dan

Prang.....

"Pergi...!!!!" teriak Vina "pergiiii.... " ujar Vina lalu segera kembali berbaring dengan tampang emosinya.

Allanpun hanya bisa menghela nafas selembut apapun ia berkata maka Vina tak akan pernah menyurutkan emosinya, dan saat emosi Allan keluar maka pertengkarannya makan lebih parah jadi mengalah pilihan terbaik Allan saat ini, dan harus siap di musuhi mungkin dalam beberapa hari atau minggu ini.

Allanpun benar benar diam 1minggu berlalu, dan Allan benar benar tak pulang ia hanya bekerja dan menyiapkan pernikahan mereka bahkan meminta restupun sudah dari kedua belah pihak hingga hanya 1 orang lagi ayah Kandung Vina.

Di hari terakhir Allanpun menemui Dady dan Momy Vina iapun dengan wajah serius mengunjungi rumah Vina di Jerman.

"Ada apa bukannya restu sudah apa Vina yang bermasalah?" tanya Pria parubaya itu dengan wajah datar.

"Tidak hanya saja saya perlu meminta restu ayah kandung Vina" ujar Allan dan seketika disambut keterkejutan Pria yang sedang duduk sebari menyantap tehnya di ruang tengah.

"Saya ayahnya kau meragukannya" sentak Pria parubaya itu dengan wajah dinginnya dan Allanpun mendekat.

"Vina sudah tau siapa Ayahnya dan aku tak ingin melewatkan restu Ayah kandungnya, walau sebetulnya iapun membenci Ayahnya mungkin atau yang ia panggil Dady" ujar Allan lalu pria itupun segera masuk lebih dalam ke rumah.

Hingga iapun menatap seorang pria yang nampak masih muda dan benar benar sangat terkenal sebagai pengusaha tersukses di bidang desain dan militer, mantan anggota FBI.

Hingga pria itupun menatap Allan "Allan Leonel Xerloz" ujar Pria itu dengan senyumnya.

"Aku ya aku Ayahnya, tapi itu bukan kehendakku bukannya aku tak mengakui putriku hanya saja aku memiliki banyak musuh, dan jika dunia tau aku memiliki putri maka Vina akan dalam bahaya, dan putri kecilku akan berakhir seperti ibunya" ujar Pria itu hingga Allanpun menatapnya tak peduli.

"Dan kau tau putrimu memiliki kelainan mental mentalnya lemah dan sangat mudah stres" sedangkan sang Ayah hanya diam dan menggangguk

Iapun menatap ke arah lukisan gadis kecil yang sedang tertawa dipangkuan sang ibu "aku tau keturunan dari ku aku memiliki penyakit mental Juga" ujar sang Dady kekasihnya lalu iapun memegang bahu Allan.

"Nikahilah aku merestuimu, dan maaf aku tak bisa hadir" ujarnya dan Allanpun mengagguk.

Dan segera pergi dengan senyum di bibirnya "kau akan menjadi milikku selamanya Babe" ujar Allan dengan seringainya.

.......

Vinapun benar benar liar pergi pagi pulang pagi, tak peduli waktu selalu melakukan apapun sesuakanya, entah ia akan keperpustakaan umum membeli buku, karaokean ataupun ke club.

Bahkan Vinapun tak peduli dirinya yang benar benar gila itu selalu memgamuk, dan tak peduli dirinya entah berapa kali tanganya terluka akibat amukannya sendiri iapun tak pernah peduli, hingga deru mobilpun terdengar.

Dan Vinapun duduk dibalkon kamatnya, lampu kamarnyapun mati total, dan kamarnyapun sudah bak kapal pecah hancur bahkan bukan kamar lagi melainkan gudang barang rusak.

Allanpun yang masuk seketika tersentak, iapun mencari cari Vina hingga saat ditaman ia menoleh ke balkon kamarnya dilihatnya Vina dengan wajah dingin menatap kedepan, sebari memegang botol vodka dan meminumnya dengan rakus.

Dan dengan cepat Allanpun menghampirinya "babe" panggil Allan dan Vinapun tertawaaa.....

"Aku bermimpi....pria itu gila dan bodoh...... Dia pria bajingan brengsek seperti Papa dan Dady sama sama pergi" ujar Vina dengan suara seraknya.

Dan Vinapun berbalik "pergilah kau bebas cari Valeri atau maba baru itu tinggalkan Alvinia dia gadis gila dan egois" ujarnya sebati berjalan dengan sempoyongan.

"Atau aku menyerahkan diri dengan para Mafia Cerlon, Mafia yang membunuh Mom, kan lebih cepat mati atau disiksa lebih mengerikan agar Dad dan pria brengseku gila" ujat Vina dengan wajah memerah, dan jalannya sempoyongan benat benar sangat mabuk.

Lalu Vinapun memeluk Allan "Kau memaksaku maka aku akan mati, kau berkata tegas maka aku melawan jadi kau hanya boleh berkata lembut kasar sedikit saja maka aku akan mati camkan Tuan Tampan, es kutub, setan oh ya dan iblis" ujar Vina sebari tertawa "kurasa aku mau. Pingsan" ujarnya lalu seketika kesadaran Vinapun habis dan iapun benar benar pingsan.

,,,,,,,.............

Lama nugguu up nya aku juga lama nunggu pembacanya ampe 100.

Tunggu next chapnya yaa crita terlama dan pertama yang kubuat no copas..

Minta kritik saran okeh...

See yaaa next chap.......

EquincoupL (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang