Revenge and Love [Completed]

44. Flashback [One Part]

Sing Me To Sleep - Alan Walker. Lirik ini mewakili perasaan Maura untuk Viena

***

Flashback

Aquino menggunakan rancangan designer ternama. Khusus gaun dan jas yang akan dikenakan Erlan dan Maura pada pesta pernikahan mereka yang akan digelar dua bulan yang akan datang, seluruh media masa baik dari dalam negeri maupun London News gempita menyiarkan berita bahagia terjadinya ikatan pernikahan dalam jalinan kekerabatan antara dua perusahaan besar, anak pemilik usaha Aquilla Grub dan Owner dari Devito Arumi, banyak yang tak mempercayai, jika kedua perusahaan itu akan menjalin hubungan kekeluargaan dalam tempo yang begitu singkat, terlebih Keny yang tak percaya, bagaimana bisa anak yang telah ia angkat dan menaikkan derajatnya hingga menginjak perguruan tinggi mampu menikam ia secara terencana, Prayoga membusungkan dada menghempas koran yang sedari tadi ia genggam lantas membanting nya telak ke atas meja.

***

"kawasan End West Mbak, City of Westminster yang terletak di sebelah barat" Maura mengambil beberapa lembar foto oleh Nuri, salah satu fotografer yang ia percayai untuk mengikuti jejak Viena selama beberapa waktu belakangan ini, saat ia mendapati kabar, jika Andre dan Vievi tak dapat menemukan dimana ia bertempat tinggal.

"Apa yang dia lakukan disana?"

"Kerja Mbak, dia bekerja disalah satu restoran dengan menggunakan transportasi trem sepulang ia kuliah, lalu pulang menaiki London Underground, dengan jangkauaan 270 stasiun"

"Thanks Nuri, kamu boleh pergi.." Gadis dengan potongan rambut pendek itu memasukkan Kamera DSLR miliknya ke dalam tas yang telah ia bawa, lantas berlalu meninggalkan Maura.

Maura mengenakan kaca mata yang ia ambil dari atas meja resto dengan meletakkan uang tanpa meminta kembalian, gadis itu berlalu menuju mobil yang telah ia parkir tak jauh dari gedung restoran, ia yang mengenakan style garis Midriff yang sengaja ia tutupi Blus Jas semakin tak memperlihatkan jika ia masih terbilang belia, wartawan telah mengenali, jika ia adalah founder yang telah mampu melengserkan Keny dalam panasnya kursi bisnis properti.

Maura menginjak gas dari Land Rover Evoque Long Wheel Base berwarna putih sebagai transportasi yang lebih banyak ia pergunakan mengelilingi area Thames, area lokasi di mana ia sering menemui Viena berjalan kaki, bahkan mengitari Thames bersama teman-teman seperkuliahan. Maura hanya perlu tahu wilayah dimana gadis itu sering lewat, ia yang harus memastikan jika Viena selalu dalam keadaan baik, ia bahkan meminta Arko yang seharusnya menjaga dirinya kini turun langsung menjaga Viena di jalanan, Mantan pasukan khusus itu tak pernah merasa keberatan, toh memang pada mulanya, ia mendedikasikan diri sebagai agen khusus pengamanan perusahaan Arumi. Jika saja tak ada yang perlu dikhawatirkan, Maura hanya tak ingin jika Erlan melakukan hal buruk pada Viena yang memang telah lama ia anggap sebagai pengancam hubungan mereka, Maura tahu siapa Erlan, masa lalu tetaplah kisah, samar antara realita dan fakta bagai benang tipis yang saling menaut, apa yang terjadi padanya tak perlu lagi menimpa pada apa yang saat ini ia miliki, waktu terasa berjalan begitu lambat, tatkala senyum simpul dan tawa dari pemilik senyum terindah merekah duduk pada bagian pembatas jalanan tak jauh dari ia sedang mengambil fose selfie dengan latar belakang Tiga ikon London: Menara jam Big Ben dengan Boxs telepon merah dan bus tingkat di depannya. Menatap dari jauh dengan kondisi Viena aman saja itu lebih dari sekdar cukup.

***

Indonesia 08:90 waktu Indonesia Barat

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jakarta pusat Kombes Pol Hamka, S.I.K, M.H. menugaskan Iptu Haryadi untuk mempelajari laporan terkait kasus pembunuhan lima tahun silam, Inspektur Polisi itu meminta ajudannya. Pembantu Letnan Satu yaitu Aiptu Gina Pramudani untuk turun langsung dalam menyelidiki kasus yang akan bekerja sama pada kepolisian Satlantas.