Puisi Dua Puluh Satu

11K 111 0
                                        

Antara Ada dan Tiada

Ketika aku memantapkan pilihan untuk membuka hati
Saat itu juga peluang patah hati sangat besar
Ketika aku memilih untuk memendam
Sakit hati itu semakin menjalar

Aku yang terlalu pintar untuk menafsirkan
Atau kau memang begitu orangnya?

Ketika hanya ada aku, kau bersamaku
Bahkan, tak bisa lepas dari hadapanku
Ketika ada dia, kau ingin selalu bersamanya
Bahkan, begitu saja melepasku

Jangan perlahan datang lalu meninggalkan membawa harapan itu jua
Jangan singgah jika hanya sebentar
Jangan memberi harapan jika ingin mengecewakan
Jangan.. ah, kurasa banyak yang ingin kuceritakan

Aku dimatamu seperti ada dan tiada
Ada disaat tak ada dia
Tak ada disaat ada dia
Lalu harus kubagaimana kan perasaanku yang terlanjur jatuh padamu?

Sudahlah,
Aku paham akan posisi diriku dimatamu
Tak mungkin kau akan menganggapku melebihi dia
Bahkan saja namanya selalu saja kau sebut
Aku paham itu

Berbahagialah dengan menganggapku ada dan tiada

Palur, 9 September 2017
6:22 pm

PuisikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang