Puisi Dua Puluh Sembilan

7.1K 76 0
                                    

Seperti Air Mengalir

Kubiarkan kisah ini laksana air mengalir
Melewati suka duka yang harus ditempuh
Menghantam sebuah batu yang menghalangi jalan
Membawa tanah yang berbaris dipinggiran

Diriku tak tahu harus dibawa kemana kisah ini
Kisah yang didalamnya hanya melibatkanku
Merajut kisah kasih sendiri tanpa anggapan dari pihak lain
Itu menyakitkan

Dinginnya air membuatku enggan beranjak
Tempat yang telah membuatku nyaman kini berubah menjadi kesengsaraan

Entah harus bagaimana kisahku ini
Bingung sendiri aku karena kisahku
Kisah yang hanya bisa kunikmati sendiri
Dan kau sebagai objek khayal

Seperti air yang mengalir
Lewati saja rintangan yang ada
Nikmati saja kesenangan yang ada
Kelak, kau akan bermuara pada suatu tempat yang indah
Bahkan lebih indah dari yang kau sesali sekarang

Tugasku hanya berjalan menyusuri aliran air
Hingga bertemu pada suatu tempat yang akan kujadikan pelabuhan kekalku
Bukan hanya di dunia, kujuga berharap diakhirat kelak
Semoga, kaulah yang menjadi pelabuhan terakhirku

Palur, 8 Oktober 2017
2:00 pm

PuisikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang