11. Kejutan

922 75 14
                                    

<<MATURE FOR LANGUAGE CONTENT>>

Sulli melenguh, ia menengadahkan kepalanya kebahu Minho merasakan jarinya yang terus saja menggoda intinya. Bibirnya terbuka menikmati setiap sentuhan yang diberikan oleh Minho, Dari belakang Sulli bisa merasakan Minho yang begitu gagah dan keras, tubuh liatnya bertubrukan dengan tubuhnya, kulit dengan kulit, ia merasakan punggungnya tergelitik dengan bulu halus yang ada didada pria itu.

Dan Sulli memegang tangan pria itu dengan kuat, berteriak saat orgasme pertamanya datang, Minho tersenyum puas sambil mengecup punggung terbuka milik Sulli, Tubuh mereka basah, campuran keringat dan air , karena sudah terlalu lama dan dingin ditambah Sulli masih belum sembuh benar akhirnya Minho berdiri dan mengangkat tubuh Sulli yang masih lemah kedalam pelukannya, ia meraih bath tub dan memakaikannya dengan cepat.

Setelahnya ia membaringkan Sulli diatas ranjang besar apartemen baru mereka. Minho tersenyum puas melihat Sulli tak berdaya dibawahnya. Ia mengeringkan tubuh polos Sulli, bisa dilihat dari tatapannya kalau dia begitu memuja Sulli. Sulli menatapnya dengan perasaan campur aduk, ia bahkan menikmati setiap sentuhan Minho, tanpa diberitahupun Minho pasti senang karena ia berani berteriak puas hanya karena jarinya menyentuh intinya, bahkan gelombang itupun tak bisa ditahannya lagi, hingga ia jatuh meminta Minho untuk menopang tubuhnya yang lemah.

Seakan tak puas, Minho naik keatas ranjang dengan sama polosnya. Ia menarik bathrobe yang tadi dipakaikan ke Sulli untuk sesi selanjutnya. Sulli menatapnya antara ngeri dan penuh rasa bersalah. Ia menyerahkan keperawanannya pada pria yang tak lain adalah Bosnya sendiri. Perasaannya jadi tak karuan dengan kenyataan tersebut, walaupun begitu ini adalah sebuah perjanjian yang sudah disepakati, kini ia menatap Minho lebih berani, tak ingin mengecewakan pria yang sudah banyak membantunya walaupun pria itu lah yang jadi salah satu penyebab prianya berbaring diranjang rumah sakit.

Tangannya menyentuh kulit telanjang milik Sulli, Sulli menggeliat tak nyaman. Diantara tatapan tajam dan penuh gairah Minho, ia merasakan perasaan asing didalam dirinya, sekasar apapun pria itu Minho bahkan bisa membuatnya terbang melayang karena perasaan puas didalam dirinya. 

Sulli memaksa untuk menutup rapat bibirnya saat Minho kembali menciumnya , tapi seakan tak kehilangan akal Minho menggigit pelan ujung bibirnya membuatnya terbuka sempurna. Lidahnya menyeruak masuk kedalam mulutnya, mengeksplore seluruh rongga mulutnya sampai membuatnya melenguh.

Geraman tertahan pria itu terdengar seperti sebuah alunan lagu yang berdenting ditengah malam, Sulli menikmati lenguhan dalam dan seksi milik Minho, tangannya melingkar dibahu kokoh milik pria itu, Diam-diam ia menikmati tubuh liat milik Minho, terbayang punggung kokoh milik kekasihnya Chang Wook didalam benaknya, tapi ia langsung menggelengkan kepalanya membuat Minho mendongak dan menatapnya dengan heran ditengah gairahnya.

" Apa yang terjadi sayang? Kau pusing lagi? " Tanya Minho, Sulli menggeleng dengan cepat.

" Tidak Tuan, Saya hanya takut " Ucapnya jujur. Minho mengulurkan tangannya untuk mengelus pipi putih milik Sulli. Wanita itu menatapnya dengan tatapan ragu bercampur gairah yang sama. Elusan selembut bulu dipipinya mampu membuat kupu-kupu diperutnya berterbangan, Minho menatapnya lembut sambil mendekatkan wajahnya kembali.

" Aku tidak mungkin menyaktii wanita yang aku cintai " Sahutnya lagi. Sulli mengangguk pelan dengan wajah merah padam, Minho mencintainya? benarkah yang dikatakan olehnya? Lalu kenapa ia membuat dirinya dan Chang Wook berpisah? Kenyataan itu terus berputar dikepalanya,

Namun melihat tataoan Minho ia seakan terhipnotis dengan pesona seorang Choi Minho. Ia melenguh kembali saat Minho meremas payudaranya, tangannya makin erat melingkar dipundak pria itu. Tangannya menahan kepala Minho saat bibir prianya tengah bermain diputingnya.

Sang Kupu-Kupu Malam✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang