12. Seorang Teman

1.1K 77 12
                                    


" Habiskan sarapanmu Sulli, aku harus pergi pagi ini " Ucapnya , Sulli menatapnya sambil mengangguk, minho berdiri dari tempatnya sambil mengecup puncak kepalanya. Sulli terdiam sambil mengunyah sarapannya.

" Hati-hati " Sahutnya, Minho mengangguk dan meraih tasnya yang ada disamping kursinya. Ia menatap Sulli dengan dalam.

" Jangan pergi kemanapun selama aku pergi " Sahutnya lagi. Sulli mengangguk saja, padahal dalam hatinya ia akan berkunjung kerumah sakit untuk menjenguk kekasihnya. Tidak pernah sedikit pun terfikirkan olehnya akan meminta izin pada pria ini, yang ada pria ini akan tahu dimana kekasihnya berada.

" Janji "

" Aku berjanji " Katanya lagi. Minho mengecup puncak kepalanya sekali lagi. Ia pergi setelah memastikan kondisi Sulli dalam keadaan baik-baik saja apalagi semalam wanita itu baru saja kehilangan harta paling berharganya sebagai wanita.


***


Sulli hanya bisa tersenyum sedih melihat Chang Wook tenggelam dalam ranjang rumah sakit. Ia tidak diperbolehkan masuk, ia nekat kesini karena mendapat telfon dari rumah sakit. Prianya tengah kritis dan kini beberapa perawat dan salah seorang dokter tengah memeriksanya didalam. Ia mundur dan duduk disalah satu deratan kursi besi panjang untuk menenangkan dirinya.

Kalut, sedih, dan segala macam emosi terkubur dalam hatinya, ia sedih tak bisa melakukan apapun. Tapi ia senang bisa membiayai prianya untuk ditangani oleh pihak rumah sakit besar itu. Suara hentakan heels terdengar begitu nyaring ditelinganya, Sulli menyipitkan matanya karena seorang yang tengah berjalan kini terlihat taka sing dimatanya, ia seperti pernah melihatnya, tapi hanya samar-samar melihat wajahnya. Tapi setelah ditegaskan lebih, ia mengenalnya , wanita itu adalah wanita yang tengah berangkulan dengan suaminya saat Minho membawanya kerumah besarnya . Ya, wanita itu adalah kakak iparnya.

Tak canggung dan seperti sudah mengenal lama, Yoona memeluk Sulli hingga membuat wanita itu tersentak, bagaimana tidak aksinya yang mendadak itu benar-benar membuat Sulli bingung, ia belum sempat mengobrol apalagi menyapa tapi wanita itu memperlakukannya seperti sudah mengenalnya lama. Sulli melepaskan pelukannya, dan melihat wanita yang berseragam perawat itu tengah tersenyum padanya. Jadi, mau tak mau ia ikut membalas senyum cantik dari wanita yang ada didepannya.

" Benar, hatiku mengatakan itu adalah kau. Jadi sedang apa kau disini? " Tanyanya tiba-tiba. Sulli menatap ruang icu tempat kekasihnya ditempatkan dan sejenak Yoona mengerti.

" Kau mengenal Pasien? Eh, maaf aku lupa memperkenalkan namaku, aku Yoona, dan kau? " Sulli merasa wanita itu luar biasa cantik diluar maupun didalam. Senyumnya ikut menular padanya.

" Aku.. Aku Choi Sulli. Senang berkenalan denganmu " Katanya. Yoona mengangguk lalu ia duduk disamping Sulli sambil menatap wanita yang tak berhenti menatap ruang intensif dirumah sakit milik keluarganya ini.

" Aku juga, kukira Minho tak akan pernah memiliki seorang kekasih , tapi setelah melihat kau dan wajah khawatirnya aku tahu dia sangat mencintaimu " Ucapnya. Sulli tersenyum malu-malu, tapi ucapan wanita itu seperti menyentaknya, kapan Minho khawatir padanya?

" Aku bukan kekasihnya " Lebih tepatnya wanita yang menjual dirinya padanya. Terangnya dalam hati, ia sendiri tersenyum miris dengan fakta tersebut.

" Lalu sedang apa kau disini? Sudah dua kali aku melihatmu disini "

" Priaku sakit dan koma, lalu apa lagi yang harus aku lakukan selain menunggunya sadar dan terus berdoa " Katanya. Seakan mendapat kan sebuah berita baru, Yoona menegang, jadi, pasien yang kini butuh penanganan lebih itu adalah kekasih dari Sulli. Yang ia kira wanita itu adalah kekasih Choi Minho. Yoona menangkap ekspresi sedih diwajahnya, lalu apa hubungannya dia dengan Minho. Dan jarang sekali ia melihat Minho membawa masuk seorang wanita kerumahnya terlebih kekamarnya.

Sang Kupu-Kupu Malam✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang