Sang Kupu-Kupu Malam✔

8. Milik Choi Minho

Sulli menggigil merasakan pendingin mobil yang begitu menusuk kulitnya. Ia memejamkan matanya sambil merapatkan jas besar yang tadi diberikan Minho padanya, memang sedikit hangat tapi tetap tak mampu menghalau dingin yang semakin menusuk kulitnya.  Kepalanya sudah sangat pusing, ia memang tak bisa terkena air hujan karena kekebalan tubuhnya lemah. Minho merasakan gerakan gelisah Sulli, ia mematikan pendingin dan menyalakan penghangat namun sepertinya tak cukup untuk Sulli.

Akhirnya ia meraih tangan Sulli untuk digenggam olehnya , Sulli menoleh dalam diam. Entah apa yang ada dipikirannya namun wajah wanita itu terlihat sangat kusut dan sayu, apakah ini ada hubungannya dengan kematian prianya? Pria yang begitu dibelanya dan dicintainya. Ia mengusir pikirannya, Sulli sudah memilihnya dan bahkan menyerahkan tubuhnya padanya sepenuhnya.

Minho menambah kecepatannya, ia rasa Sulli sudah sangat tak nyaman berada dimobilnya. Ia menarik tangan Sulli, tubuh wanita itu maju dan berhasil dipeluk oleh Minho. Kepalanya disandarkan dibahunya sedangkan tubuhnya tengah menggigil. Bibirnya meracau tidak jelas dan matanya pun terlihat sayu, Minho mengutuk mobilnya yang berjalan begitu lambat sedangkan wanitanya tengah merintih kesakitan.

Sesampainya dipekarangan rumah besar miliknya, Sulli hanya bisa mendesah pelan. Ternyata mudah sekali baginya kembali lagi kepada Minho, pria itu memang punya pengaruh kuat. Siang tadi ia bahkan tak mampu berkata-kata saat menceritakan kejadian naas pada Bos kekasihnya itu. Chang Wook koma dan harus melakukan perawatan intensif.

Ia sudah mengemukakkan niatnya untuk meminta bantuan pada pria paruh baya yang tak lain menjabat sebagia Bos perusahaan kekasihnya tapi pria itu sama sekali tak berbuat apapun karena sesuai prosedur perusahaan, pesangon tidak bisa didapat saat masa kerja kurang dari lima tahun. Akhirnya ia pasrah, tapi pria itu memberikannya sedikit tambahan dari uangnya sendiri untuk membantu kekasihnya menjalani perawatan.

Pergi kerumah sanak saudara, siapa yang ia punya? Ia adalah anak satu-satunya, tidak punya keluarga dan hidup sebatang kara. Akhirnya ia pasrah dan memilih jalan menikung dan mendatangi Minho.  Dan kini  ia berada dirumah besar pria dingin itu, pria kejam yang sudah membuat dirinya dan kekasihnya berpisah, ia bisa apa? Ia tak punya uang jadi dia berhasil menjual dirinya dengan cara paling rendah yang tak pernah dibayangkan olehnya.

Tubuhnya diangkat dan mereka masuk kedalam rumah megah bergaya eropa modern. Sulli masih diam dipelukan Minho, suhu tubuhnya yang panas membuatnya lemah dan tak bisa melawan ataupun berontak. Saat mereka hampir memasuki kamar setelah melewati beberapa anak tangga, sepasang wanita cantik dan pria tampan mencegah gerakan mereka. Sulli yang tadinya terpekur dipelukan Minho kini berani mendongak dan melihat wanita cantik itu tengah menatapnya dengan pandangan bertanya. Sulli yang merasa malu menenggelamkan kepalanya didada bidang Minho.

" Siapa wanita ini Minho? " Tanya wanita cantik yang tak lain adalah istri dari kakaknya, Yoona. Wanita itu adalah seorang perawat dirumah sakit milik keluarganya.

" Dia kekasihku, Noona tolong bawakan handuk dan sebaskom air, aku perlu mengompresnya " Sahut Minho, Sulli menatapnya dengan lemah. Benarkah pria ini mau melakukannya.

" Sayang, bawakan juga makan malam untuk mereka Minho pasti belum makan " Kata Donghae yang tak lain adalah Kakaknya.

" Aku akan mengambilnya sendiri nanti, aku perlu mengurus Sulli lebih dahulu " Katanya. Minho masuk kedalam kamarnya, meninggalkan mereka berdua yang tengah bertanya-tanya. Tapi senyum mengembang hadir dibibir mereka. Jarang sekali mereka melihat pemandangan seperti ini, bukan jarang tapi tidak pernah Minho membawa seorang wanita kedalam rumahnya. Setelah kematian Ibunya , Minho memang menutup diri dari dunia luar, sikap tegas Ayahnya menurun padanya , tapi Minho yang sekarang memang terkenal dingin dan ambisius. Banyak sekali para rekan bisnisnya yang mengeluh karena Minho sering sekali mengambil alih tender besar mereka.