15. Jujur?

823 81 13
                                    


Chang min mengamati komputer cctv yang ada diruangannya. Matanya tak lepas memandang Sulli yang masih terbalut baju tidur dengan warna lusuh , wanita itu terlihat sedih, ia sedang duduk di kursi meja makan rumah Minho dengan pandangan kosong dan tak melakukan apapun. Sedari tadi pandangannya tertuju pada ponsel , wanita itu sepertinya tengah menunggu kabar.

Sebenarnya tidak seharusnya ia berbohong tentang kebenaran yang disembunyikan wanita itu pada Minho, ia bukan bermaksud seperti itu, ia hanya ingin membantu Minho , keluarganya sudah banyak membantunya, hanya dengan cara ini ia membalas budinya pada Minho. Terlebih akhirnya Minho mulai membuka hatinya pada seorang wanita. Lebih tepatnya untuk Choi Sulli, wanita yang dikenal baik dan juga menjunjung tinggi sebuah kesetiaan.

Dan saat pagi itu ia mendengar kabar kecelakaan yang ada didepan apartemen milik Sulli. Siapa sangka kalau pria itu ternyata adalah Kekasih Sulli sendiri, ia memang mengirim pesan kepada Chang Wook yaitu foto-foto Minho dan Sulli yang ada diapartemen dan siapa yang tahu kalau kecelakaan itu benar-benar hampir meregang nyawanya.

Ia juga tahu dimana pria itu mendapatkan perawatan intensif, Minho sama sekali tak mengetahuinya, ia beruntung sekali akan hal itu. Tapi ia merasa menyesal, walaupun Sulli bersama Minho, tak menutup kemungkinan bahwa wanita itu masih mencintai kekasihnya, terbukti dengan dirinya yang masih saja hilir mudik kerumah sakit untuk menjenguknya, walau kemungkinan sadarnya hanya beberapa persen saja.

Awalnya ia tak ingin berbohong, tapi keadaan membuatnya melakukan hal demikian. Ia juga tak ingin Minho mengasari Sulli, wanita berhati lembut itu terlalu polos untuk mengikuti permainan jahat Minho. Wanita itu tak bersalah, bukan berarti Changmin menyalahkan cinta yang tumbuh dihati Minho, hanya saja perilakunya salah kalau mengatas namakan cinta dengan perlakuan kasar yang dilakukannya pada Sulli. Ia yakin sekali Sulli tak akan senang kalau Minho terus-menerus mengasarinya, bahkan bisa saja suatu hari nanti Sulli meninggalkannya.

Dan malam itu ia mendapat panggilan dari Minho, ia bahkan terdiam selama beberapa menit dengan ucapan Minho yang mengatakan bahwa ia menginginkan kontrak untuk dirinya dan Sulli. Kontrak jual beli dengan tanda tangan diatas materai. Ia tak bisa berbuat apa-apa lagi selain mendukung penuh keputusan Minho, walaupun ia harus berbohong kalau sebenarnya Chang Wook sama sekali belum meninggalkan dunia ini.

Pintu ruangan yang terbuka membuat pandangannya beralih, ia terburu-buru menutup layar komputernya dan menatap siapa yang sedang datang, itu Minho, lagipula tumben sekali dia datang kesini.


" Kau sibuk Hyung? " Tanyanya. Changmin menggeleng lalu berdiri dari kursinya sambil menghampiri Minho, ia mengambil kopi yang berada didalam gelas plastik itu dari tangannya. 

" Tidak, memangnya kenapa? " Sahutnya, Minho menatapnya sambil meminum kopinya.

" Aku ada urusan dengan Sulli, bisakah kau memimpin meeting kali ini? " Tanyanya lagi karena merasa tak enak hati, bukan hanya satu dua kali tapi Changmin sudah banyak membantunya, bahkan berkali-kali.

" Pergilah kalau itu membuatmu senang Minho " Ucapnya. Minho tersenyum tipis lalu mengangguk.

" Aku banyak berhutang padamu Hyung, baiklah sampai jumpa nanti " 

Seperginya pria tampan itu Changmin masih terus dibuat bingung, bukankah keluarga Minho yang banyak membantunya hingga sesukses ini tapi kenapa malah Minho yang mengucapkan terima kasih.


*****

" Sulli, maaf membuatmu menunggu lama. Pasien sedang ditangani sayang "  Suara lembut yang biasanya menenangkan itu membuat hati Sulli berdebar, berbagai momen indah yang sempat dikenangnya tadi malah membuatnya ketar-ketir akan berita yang baru saja disampaikan.

" Ya tuhan apa yang terjadi ? " Matanya mulai berkaca-kaca, 

" Pasien dalam kondisi kritis, Dokter sedang menanganinya. Kau bisa datang kesini? Mungkin jadwal operasinya akan dipercepat  kalau tidak kondisinya akan semakin buruk " Sahut Yoona lagi. Sulli mengangguk walaupun ia tahu Yoona tak akan melihatnya.

" Bolehkah kalau aku berkunjung kesana? "

" Tentu saja, siapa yang melarangmu sayang "

" Aku.. Aku hanya takut "

" Kita bisa bicara lagi diruanganku seperti kemarin, hati-hati jalan sedang ramai. Aku menunggumu disini Sulli " Ungkapnya. Sulli menghapus air matanya lalu mematikan panggilannya.


Setelah telfon yang sudah hampir satu jam ditunggunya itu berdering, ia terburu-buru mengangkatnya, ia kira ia akan mendapat berita baik, semisalnya Chang Wook bangun dari koma atau tiba-tiba pria itu mengigau menyebut namanya. 

Ia kini tengah berlari menuju ruangan Yoona, sesampainya disana ia langsung mengetuk pintunya namun tak ada sahutan, wajahnya yang kusut itu membuat penampilannya tampak tak baik-baik saja. Ia tersentak saat seseorang memegang pundaknya, ternyata Yoona disana, dengan senyum malaikat yang terpancar diwajahnya.

" Ayo masuk Sulli, biar aku buatkan segelas teh hangat dan kenapa Kau pucat sekali ? " Tanyanya, Sulli tersenyum kecil , ia memang tampak tak baik-baik saja, mau bagaimana lagi. Sulli duduk dikursi tamu, sedangkan Yoona membuka seragam perawatnya, ia mengambil kan segelas teh hangat yang tadi sempat dibuatnya. Sulli tersenyum kecil sambil mengucapkan terima kasih.

" Pasien sedang ditangani Sulli, tidak usah terlalu khawatir. Operasinya dijadwalkan hari sabtu besok " Ungkapnya. Sulli mengangguk, pikirannya semakin berkecamuk dikepalanya.

" Kau tidak enak badan? " Tanya Yoona, Sulli menggeleng lalu menghela nafasnya dengan berat. Sulli menatap Yoona dengan serius.

"S uster, aku tak punya uang sebanyak itu untuk membayar operasi kekasihku " Ucapnya tiba-tiba, Yoona menyipitkan matanya lalu menatap Sulli lebih dekat lagi. Mata wanita itu tampak bengkak dan wajah lelahnya bahkan tak bisa ditutupi dengan make up. Ia akui wanita itu begitu tegar, walaupun kehidupannya masih menjadi misteri untuknya.

" Kau sudah melunasi biayanya Sulli, kalau tidak mana mungkin Kekasihmu dijadwalkan operasi sabtu besok "

" Aku tak peduli kau mau memandang aku seperti apa setelah ini, tapi aku ingin berkata jujur, aku.. aku sudah menjual diriku pada Minho. Semuanya yang kau tanyakan kemarin itu adalah kenyataannya, semuanya aku lakukan untuk menutup biaya operasi Chang Wook Oppa, dia butuh pertolongan " Katanya, Matanya berkaca-kaca kembali.

Yoona terdiam sambil menatap Sulli, semalam ia bertanya pada suaminya tentang Sulli, wanita itu dulunya adalah sekertaris Minho, sudah terhitung beberapa tahun ia mendedikasikan dirinya diperusahaannya. Namun kenapa ia sampai menjual dirinya pada Minho dan kenapa harus Minho, apa ada sesuatu yang terjadi.

" Apa Minho melakukan sesuatu padamu Sulli? Kenapa kau memilih Minho, kenapa kau tidak pinjam dibank atau.. "

" Aku sudah berhenti bekerja disana, aku tak punya keluarga. Aku sudah datang ketempat Chang Wook bekerja tapi disana tak ada jaminan apapun. Dan aku menawarkan diriku pada Minho karena.. " Aura mengintimidasi yang ditunjukkan Yoona padanya membuatnya gugup, ia tak bisa meneruskan kata-katanya karena emosinya berkumpul jadi satu, ia memejamkan matanya sejenak lalu menatap Yoona kembali.

" Karena apa Sulli, karena kau tahu dia menyukaimu atau karena dia mengancammu ? " Tanyanya.


..tbc..

Sang Kupu-Kupu Malam✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang